“Siklus Hidup Cacing Pipih” Beserta ( Sistem Pencernaan – Klasifikasi )
GuruPendidikan.Com – Dalam hal ini cacing pipih atau Platyhelminthes merupakan cacing yang mempunyai bentuk badan pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Yang pada umumnya golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, maritim atau sebagai benalu di dalam badan organisme lain. Cacing pipih merupakan golongan cacing yang sangat sensitif terhadap cahaya.
Selain itu Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triplobalstik aselomata sebab mempunyai 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderma, endoderma dan mesoderma. Namun mesoderma pada cacing pipih tidak mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.
Sistem Pencernaan Pada Cacing Pipih
Sistem pencernaan pada cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler dimana peredaran makanannya tidak melalui darah tetapi oleh usus. Dalam hal ini sistem pencernaan pada cacing pipih dimulai dari mulut, faring dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang mempunyai cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian selain mencerna makanan, ususnya juga mengedarkan kuliner ke seluruh tubuhnya.
Selain itu, cacing pipih juga melaksanakan pembuangan sisa kuliner melalui verbal sebab tidak mempunyai anus. Cacing pipih tidak mempunyai sistem trenspor sebab makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi.
Klasifikasi Cacing Pipih
- Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang memakai bulu getar sebagai alat geraknya, misalnya Planaria.
- Kelas Trematode mempunyai alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya sebab golongan ini hidup sebagai benalu pada insan dan hewan. Contoh: Fasciola “cacing hati”, Clonorchis dan Schistosoma.
- Kelas Cestoda mempunyai kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak terkotori oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan benalu pada hewan, misalnya spesies cacing pit menyerupai Taenia solium dan Taenia Saginata dimana spesies ini memakai skoleks untuk menempel pada usus inang dan bereproduksi dengan memakai telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer.
Siklus Hidup Cacing Pipih
Berikut ini siklus hidup dari beberapa spesies cacing pipih:
Fasciola Hepatica
Telur (bersama feses) >>> larva bersilia (mirasidium) >>> siput air (lymnea auricularis atau lymnea j4vanica) >>> sporokista >>> redia >>> serkaria >>> keluar dari badan siput >>> menempel pada rumput/tanaman air >>> membentuk kista (metaserkaria) >>> dimakan domba (hepatica)/sapi (gigantica) >>> usus >>> hati >>> hingga dewasa.
Clonorchis Sinensis
Telur (bersama feses) >>> mirasidium >>> siput air >>> sporosista >>> menghasilkan redia >>> menghasilkan serkaria >>> keluar dari badan siput >>> ikan air tawar (menempel di ototnya) >>> membentuk kista (metaserkaria) >>> ikan dimakan >>> susukan pencernaan >>> hati >>> hingga dewasa.
Schistosoma Javanicum
Telur (bersama feses) >>> mirasidium >>> siput air >>> sporosista >>> menghasilkan redia >>> menghasilkan serkaria >>> keluar dari badan siput >>> menembus kulit insan >>> pembuluh darah vena.
Taenia Saginata & Taenia Solium
Proglotid (bersama feces) >>> mencemari kuliner babi >>> babi >>> usus babi (telur menetas jadi hexacan) >>> anutan darah >>> otot/daging (sistiserkus) >>> insan >>> usus insan (sistiserkus pecah >>> skolex menempel di dinding usus) >>> hingga remaja dimanusia >>> keluar bersama feses.
Demikianlah pembahasan mengenai “Siklus Hidup Cacing Pipih” Beserta ( Sistem Pencernaan – Klasifikasi ) biar dengan adanya ulasan tersebut sanggup menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Baca Juga:
- “Cacing Pipih” Definisi & ( Struktur – Fungsi )
- Penjelasan Nemathelminthes Beserta Ciri, Klasifikasi, Reproduksi Dan Peranannya
- Pengertian Hewan Vertebrata, Invertebrata Beserta Ciri Dan Contohnya
- Perbedaan Vertebrata dan Invertebrata Lengkap
Sumber aciknadzirah.blogspot.com