Saturday, May 12, 2018

√ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Perempuan Beserta Fungsi Dan Bagiannya

10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya – Apa yang dimaksud dengan sistem reproduksi pada insan ? Sistem reproduksi insan yakni sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari t3st1s, ovarium dan pecahan alat kelamin lainnya. Pengetahuan ihwal Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada insan merupakan ilmu yang paling dasar bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan membahas hal ihwal Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita.




Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 12+ Sistem Anatomi Tubuh Manusia, Fungsi, Penjelasan, dan Gambar Lengkap




Organ kelamin luar wanita mempunyai 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk spermake dalam tubuh perempuan dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.Saluran kelamin perempuan mempunyai lubang yang bekerjasama dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan mengakibatkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui kekerabatan secual. (evelyn pearce, 2002).




 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya




Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia interna. Organ genatalia eksterna dan v@gin@ yakni pecahan untuk sanggama, sedangkan organ genetalia interna untuk ovulasi,tempat pembuahan sel telur,translasi blastokis,implantasi, dan tumbuh kembang janin.




Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Lambung : Anatomi Dan Fisiologi Lambung Manusia




Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk inv@gin@si ke dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan gres setiap sekitar 28hari.




Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,pembuahan ovum(kontasepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap spermatozoaterdiri atas tiga bagianyaitu kaput(kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung materi nukleus,ekor dan pecahan yang silindrik(leher) yang menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa sanggup bergerak cepat. (Sarwono Prawirohardjo, 2012)




Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rantai Makanan : Pengertian, Jenis, Jaring, Contoh, Gambar




Pengertian Alat Reproduksi Wanita


Alat Reproduksi perempuan ialah suatu organ – organ yang berperan dalam serangkaian proses yang mempunyai tujuan untuk berkembangbiak atau memperbanyak suatu keturunan. Agar insan bisa mempunyai anak, maka harus mempunyai sebuah organ – organ reproduksi dengan fungsi dan dalam keadaan normal.




Organ Sistem Reproduksi Wanita



  1. Organ reproduksi luar dan

  2. Organ reproduksi dalam





Bagian – Bagian Alat Reproduksi Wanita



  • Secara garis besar alat reproduksi perempuan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut :


1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR/ Organ kelamin luar (Eksternal)


 


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Organ kelamin luar (Internal)





  1. Mons Pubis/ Mons Veneris





  • Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis.

  • Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.

  • Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh perempuan akan berkurang dan rambut pubis akan menipis.







  1. Labia Mayora





  • Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.




  • Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang mirip kulit biasa dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.




  • Labia mayora kiri dan kanan bersatu di pecahan belakang dan batas depan dari perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.

  • Homolog dengan skrotum pada laki laki.







  1. Labia Minora





  • Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat kalau labia mayora dibuka.

  • Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di pecahan atas disebut –  preputium klitoris, dan di pecahan bawah disebut frenulum klitori

  • Pada pecahan inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati garis tengah dan menyatu dengan fuorchette.







  1. Clitoris/ Klentit





  • Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak diujung superior vulva.

  • Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh pembuluh darah.




  • Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak menciptakan klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan keregangan secual.




  • Ujung tubuh klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya.

  • Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan pecahan yang terlihat yakni sekitar 6×6 mm atau kurang pada dikala tidak terangsang dan akan membesar jjika secara secual terangsang.

  • Klitoris analog dengan p3enis pada laki-laki.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya






    1. Vestibulum







  • Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.




  • Vestibulum merupakan muara-muara dari 6 buah lubang yaitu v@gin@, urethra, 2 muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus v@gin@ dan 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya




  1. Kelenjar Bartholini dan Skene





  • Kelenjar yang penting di daerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.

  • Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan sec.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Kelenjar Bartholini dan Skene



  1. Ostium Uretra





  • Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini karana letaknya menyatu dengan vulva.

  • Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.







  1. Ostium ghnk





  • Liang v@gin@ sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan v@gin@ tertutup sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutu oleh himen.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Ostium ghnk





  1. Hymen (Selaput dara)





  • Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus v@gin@.




  • Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau sirkular sehingga darah menstruasi sanggup keluar. Namun kadang-kadang ada banyak lubang kecil (kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata). Pada tipe himen fimbriata, pada gadis sulit membedakannya dengan hymen yang sudah mengalami penetrasi dikala koitus.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Hymen (Selaput dara)



  1. Perineum





  • Perineum Adalah kawasan muskular yang dititupi kulit antara introitus v@gin@ dan anus.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Perineum



2. Organ reproduksi dalam (Internal)



  • Organ reproduksi dalam perempuan terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya




  • Ovarium




Ovarium (indung telur) yakni sepasang organ berbentuk mirip buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii.




Panjang kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 – 3.0 cm.


Masing-masing mempunyai permukaan medial dan lateral


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya






  1. Masing-masing ovarium mempunyai tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas. Ligamentum penyangga ovarium yakni :




    1. ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan

    2. ligamentum Ovarii Proprium.





    Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica.


    Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada t3st1s.




    Bagian luar ovarium disebut cortex yang mempunyai gameet dan dibagian dalam disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.


    Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan sel.




    Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa.


    Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan aneka macam derajat maturasi.




    Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium).


    Folikel primer mempunyai dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit.


    Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa.




    Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) menciptakan cavum sentral yang disebut sebagai antrum.


    Folikel d’graf atau folilkel vesikuler yang matur mempunyai antrum yang sangat secara umum dikuasai dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.


    Setiap bulan, pada perempuan dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, insiden ini disebut ovulasi.






fungsi ovarium



  • Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.



  • Saluran reproduksi



  1. Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan v@gin@.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya




  • Oviduk ( tuba falopi )




Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae).




Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.


  Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya



  • Uterus


Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk mirip buah pir dan pecahan bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Serviks (leher rahim) terletak di puncak v@gin@.  Selama masa reproduktif, lapisan lendir v@gin@ mempunyai permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan setelah menopause, lapisan lendir menjadi licin.




Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk mirip buah pir dan terletak di puncak v@gin@. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus pecahan bawah yang membuka ke arah v@gin@. Korpus biasanya bengkok ke arah depan.




Selama masa reproduktif, panjang korpus yakni 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan v@gin@.




Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).




Saluran di dalam serviks yakni sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak sanggup melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.




Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak sanggup ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.  Pada dikala ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi).




Selain itu, pada dikala ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga bisa menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.  Sperma ini kemudian sanggup bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, kekerabatan secual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa mengakibatkan kehamilan.




Uterus insan berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium.




Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada dikala ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada dikala menstruasi.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya



  • ghnk


ghnk merupakan saluran selesai dari saluran reproduksi pecahan dalam pada wanita. ghnk bermuara pada vulva. ghnk mempunyai dinding yang berlipat-lipat dengan pecahan terluar berupa selaput berlendir, pecahan tengah berupa lapisan otot dan pecahan terdalam berupa jaringan ikat berserat.




Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada dikala terjadi rangsangan secual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat lentur yang berperan untuk melebarkan uterus dikala janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya






  • Proses Fisiologis Sistem Reproduksi Wanita






  1. Oogenesis




 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Oogenesis

Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.




Oogenesis telah dimulai dikala bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada dikala bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada dikala bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan hingga bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).




Pada dikala bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya mempunyai sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.




Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang mengakibatkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut tubuh polar pertama (polosit primer).




Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak eksklusif diselesaikan hingga tahap akhir, melainkan berhenti hingga terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi.




Namun kalau ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut tubuh polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua tubuh polar kedua. Akhirnya, ada tiga tubuh polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.




Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber masakan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer.




Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada dikala terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan bermetamorfosis korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.






  1. Menstruasi (Haid)




Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi kalau ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang menghipnotis prosedur siklus menstruasi.




Untuk mempermudah klarifikasi mengenai siklus menstruasi, patokannya yakni adanya insiden yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung semenjak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.





  • Fase menstruasi


 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya  √ 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya
Fase Menstruasi

Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron mengakibatkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium).




Lepasnya ovum tersebut mengakibatkan endometrium sobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah mengakibatkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL.





  • Fase pra-ovulasi


Pada fase pra-ovulasi atau selesai siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh hingga hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya.




Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen. Adanya estrogen mengakibatkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga menghipnotis serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir yang bersifat basa berkhasiat untuk menetralkan sifat asam pada serviks semoga lebih mendukung lingkungan hidup sperma.





  • Fase ovulasi


Pada dikala mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi mengakibatkan reaksi umpan balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH mengakibatkan hipofisis melepaskan LH.




LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada dikala inilah disebut ovulasi, yaitu dikala terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.





  • Fase pasca-ovulasi


Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder lantaran dampak LH dan FSH akan berkerut dan bermetamorfosis korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron.




Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada v@gin@ dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berkhasiat untuk menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.




Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 hingga hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan bermetamorfosis korpus albikan. Korpus albikan mempunyai kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya.





  1. Fertilisasi


Fertilisasi atau pembuahan terjadi dikala oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma sanggup memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang menempel di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata.




Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan setelah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.




Sperma sanggup menembus oosit sekunder lantaran baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi acara yang saling mendukung.




Pada sperma, pecahan kromosom mengeluarkan:



  • Hialuronidase, Enzim yang sanggup melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.

  • Akrosin, Protease yang sanggup menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.

  • Antifertilizin, Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma sanggup menempel pada oosit sekunder.





Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :



  • Mengaktifkan sperma semoga bergerak lebih cepat.

  • Menarik sperma secara kemotaksis positif.

  • Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.





Pada dikala satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di pecahan korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang mengakibatkan zona pelusida tidak sanggup ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I hingga penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga tubuh polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.




Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom.





  1. Gestasi (Kehamilan)


Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk mirip buah arbei yang disebut tahap morula.




Morula akan terus membelah hingga terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel pecahan luar dan sel-sel pecahan dalam.





  1. Sel-sel pecahan luar blastosit


Sel-sel pecahan luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium.




Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas semoga zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan aneka macam membran kehamilan.




Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan.





  • Sakus vitelinus


Sakus vitelinus (kantung telur) yakni membran berbentuk kantung yang pertama kali dibuat dari ekspansi lapisan endoderm (lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.





  • Korion


Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion (jonjot-jonjot) di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah emrbrio yang bekerjasama dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi bagi embrio.





  • Amnion


Amnion merupakan membran yang eksklusif melingkupi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion dihasilkan oleh membran amnion. Cairan amnion berfungsi untuk menjaga embrio semoga sanggup bergerak dengan bebas, juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar.





  • Alantois


Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zat-zat masakan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa metabolisme, mirip karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.





  1. Sel-sel pecahan dalam blastosit


Sel-sel pecahan dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi aneka macam organ (organogenesis) pada ahad ke-4 hingga ahad ke-8.




Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang bekerjasama eksklusif dengan sistem pencernaan dan pernapasan.




Selanjutnya, mulai ahad ke-9 hingga beberapa dikala sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan aneka macam organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.





  1. Laktasi


Kelangsungan bayi yang gres lahir bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.




Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar.




Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, dampak khusus dari kedua hormon ini yakni untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin mempunyai imbas yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu.




Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari ahad ke-5 kehamilan hingga kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.





  1. Menopause


Menopause yakni berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang perempuan yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak sanggup mengetahui apakah dikala menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir hingga satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Sekitar 80 persen perempuan mulai melompat-lompat menstruasinya.




Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fisiologis Sistem Reproduksi Manusia


Banyak faktor yang kuat terhadap reproduksi insan yang sanggup dikelompokkan sebagai berikut





  • Faktor Organobiologik


Reproduksi insan yang bersifat bisecual, dipengaruhi oleh faktor organobiologik, baik pada laki-laki maupun pada wanita. Faktor organobiologik ini meliputi aneka macam kelainan anatomis maupun fungsional dari pada alat tubuh manusia, terutama kelainan alat dan fungsi reproduksi, yang sanggup mengakibatkan kelainan pada kualitas dan kuantitas reproduksi manusia.




Dalam kelompok faktor oganobiologik ini, termasuk :



  1. Umur manusia.


Diketahui bahwa puncak kesuburan umumnya berada pada usia sekitar 24 – 25 tahun. Fungsi reproduksi menurun setelah usia itu.



  1. Faktor gizi.

  2. Penyakit infeksi, mirip radang kelenjar parotis pada verbal (gondongan), tuberkulosis, kencing nanah, radang prostat, kusta, cacar dan sebagainya.




  3. Alergi dan gangguan imunologik.

  4. Gangguan metabolisme umum, mirip kencing bagus dan sebagainya.

  5. Kegagalan ginjal menahun.

  6. Kelumpuhan pecahan bawah anggota tubuh (papaplegia).

  7. Kelainan endoktrim pada kelenjar hipofise otak.

  8. Kelainan kromosom.

  9. Pengaruh dari luar : obat, zat kimia, radiasi, suhu ling¬kungan sekitar, dan sebagainya.






  • Faktor Psikoedukatif


Reproduksi insan juga dipengaruhi oleh aneka macam faktor yang tergolong psikoedukatif, yaitu faktor kejiwaan dan pendidikan atau pengetahuan manusia.




Kesadaran akan gawatnya problem kependudukan suatu negara, merupakan motivasi untuk upaya pentingnya memelihara kesehatan ibu dan anak serta keluarga, menciptakan para pasutri mempraktekkan keluarga berencana. Dalam banyak hal, pendidikan kaum perempuan kuat kasatmata terhadap pengendalian reproduksinya.





  • Faktor Sosiokultural


Faktor yang tergolong dalam kelompok sosial budaya memberi dampak pula terhadap reproduksi manusia. Pandangan bahwa anak laki-laki lebih berharga daripada wanita, banyak anak banyak rejeki seringkali menjadi pendorong pemacuan terhadap fungsi reproduksi, bahkan seringkali dengan melupakan akhir jelek terhadap kesehatan ibu dan anak.




 Hormon-Hormon Pada Sistem Reproduksi Wanita


Pada wanita, kiprah hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu kiprah hormon pada perempuan dalam proses reproduksi yakni dalam siklus menstruasi.





  • Estrogen


Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi yakni estradiol. Estrogen berkhasiat untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan secual pada perempuan yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.




Estrogen juga berkhasiat pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan v@gin@ sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.



  • Progesterone


Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga sanggup mendapatkan implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan hingga plasenta sanggup membentuk hormon HCG.





  • Gonadotropin Releasing Hormone


GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan menawarkan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.





  • FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)


Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akhir rangsangan dari GNRH. FSH akan mengakibatkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.





  • HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi semenjak usia kehamilan 3-4 ahad oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat hingga dengan kehamilan 10-12 ahad (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali hingga selesai trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).




Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga mempunyai fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine sanggup dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).





  • LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin


Diproduksi di hipofisis anterior, mempunyai aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut menghipnotis pematangan sel telur dan menghipnotis fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).




Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga mempunyai imbas inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga kalau kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) sanggup terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.




Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Wanita



  1. Gangguan menstruasi


Gangguan menstruasi pada perempuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer yakni tidak terjadinya menstruasi hingga usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan secual. Amenore sekunder yakni tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.





  1. Kanker genitalia


Kanker genitalia pada perempuan sanggup terjadi pada v@gin@, serviks dan ovarium.





  1. Kanker v@gin@


Kanker v@gin@ tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi lantaran iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.





  1. Kanker serviks


Kanker serviks yakni keadaan dimana sel-sel absurd tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga pecahan atas v@gin@ dan kelenjar limfe panggul.





  1. Kanker ovarium


Kanker ovarium mempunyai tanda-tanda yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan v@gin@ abnormal. Penanganan sanggup dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.





  1. Endometriosis


Endometriosis yakni keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu sanggup tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, contohnya di paru-paru.




Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis sanggup mengakibatkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya sanggup dilakukan dengan pertolongan obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.





  1. Infeksi v@gin@


Gejala awal infeksi v@gin@ berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi v@gin@ menyerang perempuan usia produktif. Penyebabnya antara lain akhir kekerabatan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.





  1. Keputihan (Fluor Albus)


Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh aneka macam parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas v@gin@lis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).





  1. AIDS


AIDS merupakan kependekan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan lantaran bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak eksklusif menderita AIDS.




Penyakit ini gres terlihat setelah enam bulan hingga lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan pecahan dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, kalau terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS sanggup meninggal.





  1. Kista 

    Kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang berkembang dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa sanggup menimbulkan masalah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguan kehamilan, infertilitas hingga kanker endometrium.





  2. Myom

    Myom yakni bungkus otot rahim yang bermetamorfosis tumor jinak. Istilah mudahnya, daging tumbuh di rahim.

    Gejala-gejala myom:



  • Nyeri perut atau pinggul.

  • Perut terasa penuh dan kadang membesar mirip perempuan hamil.

  • Nyeri dikala bersenggama.

  • Gejala anemia lantaran kehilangan darah haid.

  • Sering berkemih lantaran miom menekan kandung kemih.

  • Tekanan pada panggul.

  • Gangguan haid mirip tidak teratur, nyeri, dan pendarahan tidak normal (lebih banyak atau lebih lama).


Gejala tersebut sanggup dirasakan apabila kondisi myom sudah membesar.





  • Kesimpulan


Anatomi sistem reproduksi perempuan terbagi menjadi 2 pecahan yaitu: Organ-organ eksternal, berfungsi kopulasi, terdiri dari: Vulva, mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, vestibulum, introitus/orificium v@gin@, v@gin@, prineum.




Organ-organ interna berfungsi untuk ovulasi, fertilisasi ovum, transpoertasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, dan kelahiran terdiri dari: Uterus, servik uteri, corpus uteri, ligamentum penyangga uterus.  Oogenesis yakni proses pembentukan ovum (sel telur) yang terjadi didalam ovarium. Hasil dari oogenesis yaitu ovum dan tiga tubuh polar.




Sel benih t3st1s pada orang laki-laki, maupun sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian, bagaimana sel reproduksi ini digerakkan ke kawasan tempat yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan t3st1s, merupakan suatu diam-diam agung dan indah.





  • Saran


Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut terjadi lantaran penulis masih dalam tahap pembelajaran sehingga dibutuhkan untuk kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian untuk sanggup membimbing dan membantu pembelajaran lebih lanjut.




DAFTAR PUSTAKA



  • Campbell, dkk. 2004. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.



  • http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Reproduksi_Dan_Penyakit_Yang_Berhubungan_Dengan_Sistem_Reproduksi_Pada_Manusia_9.1



  • http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/25/kelainan-dan-penyakit-pada-sistem-reproduksi/



  • http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/23/organ-reproduksi-pria/



  • http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/organ-reproduksi-wanita.html



  • http://biologimediacentre.com/sistem-reproduksi-2-reproduksi-pada-manusia/



  • Nangsari, Nyanyu Syamsiar. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud.



  • Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.



  • Pratiwi, dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.



  • 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC.





Itulah ulasan tentang Pengertian Dan Bagian-Bagian Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsinya Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terima Kasih.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com