Wednesday, May 9, 2018

√ Aneh Tidak Selalu Perihal Tidak Waras



Entah sudah berapa lamapun saling mengenal √ Gila Tidak Selalu Tentang Tidak Waras

Entah sudah berapa lamapun saling mengenal, selama apapun menghabiskan waktu bersama-sama, dan seberapa keraspun di perjuangkan.. Kalau bukan jodoh, mau gimana lagi!?

Apakah kalian pernah bertindak konyol dan terlihat tidak waras hanya alasannya menyukai seseorang? Kalau belum berarti kalian belum pernah benar-benar menyukai seseorang. Misalnya tiba-tiba jadi semangat menjalani hari hanya alasannya tidak sengaja bertemu dengan orang yang menyerupai dengan si dia, atau memelihara sebuah sampah hanya alasannya si ia pernah menggunakannya, atau bahkan cengengesan senang alasannya sanggup melihat atap rumahnya, atau hal konyol lain yang kadang tidak disadari?

Entah sudah berapa lamapun saling mengenal √ Gila Tidak Selalu Tentang Tidak Waras

Namanya juga cinta, jangankan lihat orangnya, lihat atap rumahnya saja sudah sangat bahagia.

Setiap kali ke Makassar dari Pinrang niscaya saya selalu lewat depan rumahnya, bukan, bukan alasannya sengaja tapi alasannya rumahnya sempurna di pinggir jalan poros. Setiap kali lewat disana saya selalu menyempatkan diri melirik ke rumahnya meskipun hanya sekedar melihat pagar dan atapnya, tapi tidak tau kenapa rasanya menyenangkan. Ada kepuasan tersendiri sesudah melihat atap seng dan pagar kayu itu. Mungkin memang benar jika soal perasaan ke seseorang itu gambarannya menyerupai ngompol di celana, siapa saja sanggup melihatnya tetapi hanya kau yang sanggup mencicipi kehangatannya, setiap orang sanggup berkata betapa konyolnya dirimu hanya alasannya menyukai seseorang tetapi mereka tidak akan tau betapa bermaknanya hal-hal "kecil" menyerupai itu yang tidak siapa saja sanggup merasakannya.

Entah sudah berapa lamapun saling mengenal √ Gila Tidak Selalu Tentang Tidak Waras

Setahun lalu, kita chatting hingga jam 3 pagi, kini mau bilang "hai" ke kau saja saya harus mencari alasan dulu. Kadang sesuatu sanggup berubah begitu cepat.

Setiap kali saya mengingatmu rasanya menyerupai makan rujak favorit yang super pedas, rasanya memang yummy dan bikin rasa ingin nambah tapi juga benar-benar akan menyiksa pengecap dan perut alasannya rasa pedasnya. Kurang lebih begitulah rasanya jika mengingatmu, saya tidak ingin berhenti melakukannya meskipun rasanya sangat menyiksa. Orang kadang bilang begini, "kenapa ko je bodoh-bodoh makan pedis jika na siksa ko!?", pendapat orang-orang yang tidak tau kenikmatan tidak selalu perihal yang manis.

Lewat goresan pena ini saya ingin memberikan sesuatu untuk orang yang dari tadi menjadi tokoh utama dalam goresan pena ini, Sanjurius, terima kasih untuk 2 hal San, pertama karenamu saya selalu punya dongeng untuk ditulis, selalu punya kisah untuk diingat, dan yang kedua terima kasih alasannya selalu berputar-putar dalam ingatanku, meskipun itu terasa menyiksa tapi saya tidak ingin itu berhenti. Salam atas nama siapa saja asalkan diterima.

Sumber http://www.maringngerrang.com/