Bagi kebanyakan dari kita, kotoran indera pendengaran tidak lebih dari zat kekuningan dan lengket kotor yang kita coba singkirkan sesegera mungkin untuk menjaga kebersihan dan kebersihan pribadi. Namun, zat kekuning-kuningan ini diproduksi oleh kelenjar lilin untuk melayani tujuan penting. Istilah medis yang sempurna untuk kotoran indera pendengaran yaitu serumen. Di bawah ini yaitu diskusi singkat ihwal apa yang mengakibatkan kotoran telinga, jenisnya, dan fungsinya.
Apa itu Kotoran Telinga?
Kotoran indera pendengaran diproduksi oleh kelenjar lilin khusus, yang dikenal sebagai kelenjar ceruminous yang ada di terusan indera pendengaran pecahan luar. Serumen atau kotoran indera pendengaran yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar ini perlahan-lahan bergerak ke arah pembukaan telinga, dari daerah itu jatuh sendiri atau diangkat saat kita mencuci indera pendengaran kita.
Jadi, serumen intinya yaitu sekresi kental yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous atau lilin. Ini terutama terdiri dari asam lemak rantai panjang jenuh dan tak jenuh, kolesterol, dan sel kulit mati. Gerakan serumen difasilitasi oleh beberapa rambut kecil yang melapisi terusan telinga.
Apa Penyebab Dampaknya Kotoran Telinga
Selama kotoran indera pendengaran keluar dari terusan indera pendengaran sendiri, itu tidak menjadikan masalah. Tapi kadang-kadang, itu sanggup didorong jauh di dalam terusan indera pendengaran dan gagal keluar. Ini sanggup mengakibatkan kotoran indera pendengaran menumpuk di dalam terusan telinga, yang dikenal sebagai impaksi kotoran telinga.
Mungkin ada beberapa alasan di balik penumpukan kotoran indera pendengaran berlebih di dalam terusan telinga. Tetapi lebih umum, itu disebabkan oleh penggunaan ujung-Q atau kapas, yang mendorong lilin lebih dalam ke terusan telinga. Oleh lantaran itu, penyeka kapas atau genggaman rambut dihentikan dipakai untuk menghilangkan kotoran indera pendengaran dari dalam terusan telinga.
Jenis cerumen yang kering lebih cenderung terjepit di terusan telinga. Ini mungkin menjadi alasan mengapa orang lanjut usia lebih rentan terhadap problem kotoran indera pendengaran lantaran kotoran indera pendengaran menjadi kering dengan bertambahnya usia. Masalah kotoran indera pendengaran juga umum di antara individu yang memakai penyumbat indera pendengaran dan alat bantu dengar.
Seseorang juga sanggup mengalami dampak kotoran indera pendengaran saat indera pendengaran gagal melaksanakan fungsi regulernya atau lantaran kelainan struktural terusan telinga. Beberapa orang sanggup mempunyai terusan indera pendengaran yang sempit. Kadang-kadang, struktur terusan indera pendengaran sanggup sedemikian rupa sehingga kotoran indera pendengaran tidak sanggup keluar secara alami.
Terlepas dari ini, kehadiran rambut yang berlebihan di terusan indera pendengaran dan perkembangan pertumbuhan tulang jinak atau osteomata di pecahan luar terusan indera pendengaran sanggup meningkatkan risiko pengembangan penumpukan kotoran telinga.
Jenis Kotoran Telinga
Ada terutama dua jenis kotoran indera pendengaran – cerumen kering dan cerumen basah. Serumen kering biasanya berwarna abu-abu dan bersisik, sedangkan jenis basahnya berwarna lembab dan kekuningan atau berwarna coklat tua. Serumen kering biasanya ditemukan di Asia Timur dan Amerika Asli, sedangkan Kaukasia dan Afrika lebih cenderung mempunyai jenis kotoran indera pendengaran yang basah.
Apa tujuan dari kotoran telinga?
Kotoran indera pendengaran mungkin terlihat kotor, tetapi mempunyai beberapa fungsi penting dalam badan kita. Pertama-tama, melembabkan kulit terusan indera pendengaran dan dengan demikian melindunginya dari kekeringan. Sebagai distributor pelumas, ia melindungi kulit terusan indera pendengaran dari iritasi. Karena kualitas rekatnya, kotoran indera pendengaran sanggup menjebak debu, kotoran, dan mikroorganisme berbahaya menyerupai basil dan jamur, dan mencegah mereka masuk ke indera pendengaran pecahan dalam dan gendang telinga. Selain itu, kotoran indera pendengaran diketahui mempunyai sifat antibakteri dan antijamur, lantaran sanggup melindungi terusan indera pendengaran dari infeksi.
Jadi, kotoran indera pendengaran biasanya membantu menjaga indera pendengaran kita higienis dan melindunginya dari infeksi. Namun, penumpukan kotoran indera pendengaran yang berlebihan adakala sanggup mengakibatkan rasa sakit dan sensasi kenyang atau dering di indera pendengaran (tinnitus). Akhirnya, pendengaran sanggup terpengaruh, jikalau ada penyumbatan di terusan telinga. Dokter biasanya merekomendasikan obat tetes indera pendengaran atau memakai instrumen khusus untuk menghilangkan kotoran indera pendengaran yang terkena dampak. Mereka juga sanggup mengairi indera pendengaran dengan air dan tetes indera pendengaran untuk menghilangkan penyumbatan.
Sumber https://infoana.comm