Monday, May 28, 2018

√ Sifat Fisik Mineral

Ada sekitar 4000 mineral yang berbeda, dan masing-masing mineral tersebut mempunyai sifat fisik yang unik. Ini termasuk: warna, coretan, kekerasan, kilau, diaphaneity, gravitasi spesifik, cuilan dada, patah, magnet, kelarutan, dan banyak lagi. Sifat-sifat fisik ini berkhasiat untuk mengidentifikasi mineral. Namun, mereka jauh lebih penting dalam memilih potensi penggunaan mineral oleh industri. Mari kita perhatikan beberapa contoh.


Bedak mineral, ketika ditumbuk menjadi bubuk, sangat cocok untuk dipakai sebagai bedak kaki. Ini ialah abu yang lembut dan licin sehingga tidak akan mengakibatkan abrasi. Ini mempunyai kemampuan untuk menyerap kelembaban, minyak, dan bau. Ini menempel pada kulit dan menghasilkan pengaruh astringen – namun gampang luntur. Tidak ada mineral lain yang mempunyai sifat fisik yang sesuai untuk tujuan ini.


Mineral halit, ketika dihancurkan menjadi biji-bijian kecil, sangat cocok untuk penyedap makanan. Ini mempunyai rasa asin yang berdasarkan kebanyakan orang menyenangkan. Ini larut dengan cepat dan mudah, memungkinkan rasanya menyebar melalui makanan. Ini lunak, jadi kalau beberapa tidak larut tidak akan merusak gigi Anda. Tidak ada mineral lain yang mempunyai sifat fisik yang lebih cocok untuk penggunaan ini.


Mineral emas sangat cocok untuk dipakai dalam perhiasan. Ini sanggup dengan gampang dibuat menjadi barang aksesori kustom oleh pengrajin. Ini mempunyai warna kuning yang menyenangkan yang dinikmati kebanyakan orang. Ini mempunyai kilau cerah yang tidak ternoda. Gravitasi spesifiknya yang tinggi memperlihatkan “bobot” yang elok yang disukai oleh kebanyakan orang daripada logam yang lebih ringan. Logam lain sanggup dipakai untuk menciptakan perhiasan, tetapi sifat ini menciptakan emas menjadi favorit yang luar biasa. (Beberapa orang mungkin menambahkan bahwa kelangkaan dan nilai emas ialah dua sifat tambahan yang membuatnya diinginkan untuk perhiasan. Namun, kelangkaan bukan sifat, dan nilainya ditentukan oleh penawaran dan permintaan.)


Pentingnya Sifat Fisik mineral


Karakteristik utama suatu mineral yang memilih sifat fisiknya ialah komposisi dan kekuatan ikatan dalam struktur internal yang dipesan. Berikut ini beberapa contohnya:


Galena, timbal sulfida, mempunyai gravitasi spesifik yang jauh lebih tinggi daripada bauksit, aluminium hidroksida. Perbedaan ini lantaran komposisi mereka. Timbal jauh lebih berat dari aluminium.


Berlian dan grafit keduanya terdiri dari karbon murni. Berlian ialah mineral alami yang paling kuat, dan grafit ialah salah satu yang paling lembut. Perbedaan ini terjadi lantaran jenis ikatan yang menghubungkan atom karbon dalam struktur mineral mereka. Setiap atom karbon dalam berlian terikat pada empat atom karbon lainnya dengan ikatan kovalen yang kuat. Grafit mempunyai struktur lembaran di mana atom-atom dalam lembaran terikat satu sama lain dengan ikatan kovalen yang kuat, tetapi ikatan antara lembaran tersebut ialah ikatan listrik yang lemah. Ketika grafit tergores ikatan lemah putus dengan mudah, menjadikannya mineral lunak.


Batu permata ruby ​​dan safir ialah variasi warna dari mineral korundum. Perbedaan warna ini disebabkan oleh komposisi. Ketika korundum mengandung sejumlah kromium, ia memperlihatkan warna merah rubi. Namun, ketika mengandung sejumlah jejak besi atau titanium, itu memperlihatkan warna biru safir. Jika, pada dikala kristalisasi, cukup terdapat titanium untuk membentuk kristal kecil mineral rutile, sebuah safir bintang sanggup terbentuk. Ini terjadi ketika kristal kecil rutil menyelaraskan secara sistematis dalam struktur kristal korundum untuk memperlihatkan kilau halus yang mungkin menghasilkan “bintang” yang sejajar dengan sumbu kristalografi primer.



Sumber https://infoana.comm