Kecepatan dan arah angin ialah salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan dalam dunia penerbangan. Selain itu, ia juga berperan penting dalam proses budidaya dan aktivitas pertanian. Oleh alasannya itu, kecepatan angin sering dihitung atau diukur. Untuk mengukurnya, diharapkan suatu alat yang berjulukan anemometer. Seperti apa bentuk anemometer itu? Bagaimana prosedur dan cara kerja dari alat pengukur kecepatan angin ini? Ketahui jawabannya dengan menyimak pembahasan berikut!
Alat Pengukur Kecepatan Angin
Sebelum membahas perihal apa itu anemometer perhatikanlah gambar di bawah ini! Gambar tersebut ialah gambar dari anemometer alias alat pengukur kecepatan angin yang sanggup kita temukan di BMKG atau di sekitar bandar udara.1. Sejarah dan Penemu Alat Pengukur Kecepatan Angin
Kata anemometer berasal dari bahasa Yunani yaitu “anemos” yang berarti angin dan “metre” yang berarti pengukur atau alat ukur. Anemometer ialah alat yang dirancang dan ditemukan oleh Leon Battista Alberti di tahun 1450. Anemometer selain berfungsi sebagai alat pengukur kecepatan angin juga sanggup dipakai sebagai pengukur besarnya tekanan angin.2. Jenis dan Tipe Anemometer
Sebagai alat pengukur kecepatan angin, anemometer sanggup dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu tipe anemometer dengan 3 atau 4 mangkuk, dan tipe amemometer termal.a. Anemometer mangkok
sesuai namanya, anemometer mangkok ialah alat pengukur angin kecepatan angin yang terdiri dari 3 atau 4 mangkok yang dipasang pada ujung jari jari berporos. Setiap mangkok pada anemometer menghadap pada arah melingkar yang sama, sehingga dikala tertiup angin mereka akan berputar pada arah yang tetap. Salah satu mangkok dari anemometer diberi tanda atau ciri tertentu untuk memudahkan hitungan putarannya.b. Anemometer Termal
Anemometer termal ialah alat pengukur kecepatan angin yang dilengkapi dengan sensor khusus. Sensor ini bekerja dengan menghitung jumlah kalor yang berpindah pada tempat sekitar sensor. Panas yang berpindah dianggap atau diinterpretasikan sebagai kecepatan angin. Secara sederhana, prinsip kerja anemometer termal mengikuti prinsip kerja tabung pilot.3. Prinsip dan Cara Kerja Anemometer
Saat ini, jenis anemometer yang paling banyak dipakai ialah jenis anemometer mangkok. Selain murah, anemometer mangkok cenderung lebih gampang dipakai dan lebih awet. Sebagai alat pengukur kecepatan angin, anemometer sebenarnya bekerja dengan prinsip yang sederhana. Kecepatan angin dihitung dengan cara mengukur jumlah putaran piringan dalam satuan waktu tertentu. untuk memahami prinsip kerja anemometer, berikut ini telah kami buat pola perhitungan sederhana yang sanggup Anda pahami.Panjang atau keliling lintasan mangkok pada anemometer contohnya ialah 3 meter. Pada dikala tertentu, hembusan angin menciptakan alat ini berputar sebanyak 20 kali dalam waktu 10 detik. Dari data ini, kita sanggup mengetahui bahwa kecepatan angin pada dikala itu ialah sekitar 6 meter per detik. Cara pengerjaannya ialah sebagai berikut
Diketahui :
Panjang lintasan anemometer = 3 meter
Jumlah putaran = 20 kali
Waktu = 10 detik
Ditanya :
Kecepatan Angin = ...?
Jawaban :
Kecepatan angin = (Panjang lintasan x jumlah putaran) / waktu
= (3 meter x 20 kali) : 10 detik
= 60 meter : 10 detik = 6 meter/detik
Perlu diketahui bahwa pada ketinggian yang berbeda, kecepatan angin suatu tempat juga akan berbeda. Oleh alasannya itu, ketika berkunjung ke stasiun klimatologi, kita akan menemukan lebih dari satu anemometer yang dipasang pada tiang dengan tinggi berbeda, yaitu ketinggian 0,5 meter, 2 meter, dan 10 meter. Pemasangan tiang ini perlu memperhatikan tempat sekitarnya semoga tidak ada penghalang angin menyerupai pohon atau gedung.
Nah, demikianlah pemaparan mengenai anemometer sebagai alat pengukur kecepatan angin. Semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kita dalam dunia klimatologi. Salam Sumber http://www.ebiologi.net