Di dalam patosistem tungro, RTBV dan RTSV, N. virescens dan tanaman padi berinteraksi secara spesifik dan unik (Hibino, 1995). Tanaman padi merupakan inang utama virus-virus tungro dan N. virescens. Varietas padi yang rentan sanggup terinfeksi ganda (RTBV + RTSV), tetapi pada varietas yang agak tahan ditemukan juga tanaman yang terinfeksi tunggal, baik oleh RTBV ataupun RTSV. Hal ini mengatakan bahwa replikasi kedua virus tidak saling bergantung antara satu dengan lainnya. RTSV sanggup ditularkan eksklusif oleh wereng hijau dari tanaman yang terinfeksi tunggal (RTSV) atau dari yang terinfeksi ganda. Sedangkan penularan RTBV dilaporkan memiliki contoh yang berbeda, alasannya ternyata RTBV tidak sanggup eksklusif ditularkan oleh wereng hijau dari tanaman yang terinfeksi RTBV saja. Setelah makan akuisisi pada tanaman terinfeksi RTSV atau pada tanaman terinfeksi ganda, wereng hijau akan sanggup menularkan RTBV. Dalam hal ini RTSV dianggap membantu penularan oleh vektor untuk RTBV. Kekecualian dalam sistem penularan sanggup dibaca di bawah subjudul teknik agroinokulasi.
Di dalam tanaman yang terinfeksi tunggal (RTSV) maupun yang terinfeksi ganda telah diproduksi “helper factor” atau “helper protein” yang mungkin disandi oleh suatu gen dalam genom RTSV, dan protein ini tidak ditemukan pada tanaman yang terinfeksi RTBV saja (Hibino et al., 1978). Pengetahuan ini penting untuk diketahui, alasannya sanggup dijadikan sebagai dasar dalam merakit taktik pengendalian tungro, di antaranya teknik eliminasi sumber inokulum RTSV. Pada prinsipnya RTSV membantu penyebaran tungro, sedangkan RTBV berperan dalam menginduksi tanda-tanda tungro.
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com