Saturday, June 16, 2018

√ Pengertian Hormon Sitokinin

Pada 1940, jago botani Johannes van Overbeek melaksanakan penelitian yang menyimpulkan bahwa embrio tumbuhan tumbuh lebih cepat jikalau ditambahkan air buah kelapa. Air buah kelapa tersebut merupakan cairan endospermae buah kelapa yang banyak mengandung asam nukleat. Kemudian pada 1950, Folke Skoog dan siswanya, Carlos Miller mencampurkan DNA sperma ikan hering pada kultur jaringan tembakau. Sel-sel kultur jaringan tersebut mulai membelah diri.


Setelah sekian usang melaksanakan percobaan, Skoog dan Miller berhasil mengisolasi zat yang mengakibatkan pembelahan sel. Zat ini dinamai kinetin. Adapun kelompok zat kinetin ini disebut sitokinin alasannya ialah zat tersebut merangsang pembelahan sel (sitokinesis). Selain kinetin, ditemukan juga sitokinin lain, mirip zeatin (dari jagung), zeatin ribosida, dan BAP (6-benzilaminopurin). Sitokinin diisolasi dari tumbuhan angiospermae, gymnospermae, lumut, dan tumbuhan paku. Pada angiospermae, sitokinin banyak terdapat pada biji, buah, dan daun muda. Sitokinin ditransportasikan melalui xilem, floem, dan sel parenkim.


Terdapat dua tipe sitokinin: tipe adenin dan tipe fenilurea. Tipe adenin diwakili oleh kinetin, zeatin, dan BA. Tipe fenilurea, contohnya ialah difenilurea dan tidiazuron (TDZ), tidak dibuat oleh tumbuhan. Hampir semua sitokinin tipe adenin dibuat di bab perakaran. Jaringan kambium dan bagian-bagian yang sel-selnya masih aktif membelah juga membentuk sitokinin.


Sitokinin ialah hormon tumbuhan turunan adenin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dan diferensiasi mitosis, disintesis pada ujung akar dan ditranslokasi melalui pembuluh xylem. Aplikasi Untuk merangsang tumbuhnya tunas pada kultur jaringan atau pada tumbuhan induk, namun sering tidak optimal untuk tumbuhan dewasa. sitokinin mempunyai struktur ibarat adenin yang mempromosikan pembelahan sel dan mempunyai fungsi yang sama lain untuk kinetin. Kinetin ialah sitokinin pertama kali ditemukan dan dinamakan demikian alasannya ialah kemampuan senyawa untuk mempromosikan sitokinesis (pembelahan sel). Meskipun itu ialah senyawa alami, Hal ini tidak dibuat di tanaman, dan alasannya ialah itu biasanya dianggap sebagai “sintetik” sitokinin (berarti bahwa hormon disintesis di tempat lain selain di pabrik).


Sitokinin telah ditemukan di hampir semua tumbuhan yang lebih tinggi serta lumut, jamur, bakteri, dan juga di banyak tRNA dari prokariota dan eukariota. Saat ini ada lebih dari 200 sitokinin alami dan sintetis serta kombinasinya. Konsentrasi sitokinin yang tertinggi di kawasan meristematik dan kawasan potensi pertumbuhan berkelanjutan mirip akar, daun muda, pengembangan buah-buahan, dan biji-bijian. Sitokinin pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Amerika berjulukan Folke Skoog pada tahun 1954.


Sitokinin umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi di kawasan meristematik dan jaringan yang berkembang. Mereka diyakini disintesis dalam akar dan translokasi melalui xilem ke tunas. biosintesis sitokinin terjadi melalui modifikasi biokimia adenin. Proses dimana mereka disintesis ialah sebagai berikut :


Sebuah produk jalur mevalonate disebut pirofosfat isopentil ialah isomer, isomer ini kemudian sanggup bereaksi dengan adenosine monophosphate dengan derma sebuah enzim yang disebut isopentenyl AMP synthase, jadinya ialah isopentenyl adenosin-5-fosfat (AMP isopentenyl).


Produk ini kemudian sanggup dikonversi menjadi adenosin oleh isopentenyl pemindahan fosfat oleh fosfatase dan selanjutnya dikonversikan ke isopentenyl adenin dengan menghilangkan kelompok ribosa. Isopentenyl adenin sanggup dikonversi ke tiga bentuk utama sitokinin alami. Degradasi sitokinin sebagian besar terjadi alasannya ialah enzim oksidase sitokinin. Enzim ini menghapus rantai samping dan rilis adenin. Derivitives juga sanggup dibuat tetapi jalur yang lebih kompleks dan kurang dipahami. Ada beberapa macam sitokinin yang telah diketahui, diantaranya kinetin, zeatin (pada jagung), Benziladenin (BA), Thidiazuron (TDZ), dan Benzyl Adenine atau Benzil Amino Purin (BAP). Sitokinin ditemukan hampir di semua jaringan meristem.


Fungsi sitokinin ialah :



  • Merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi apical

  • Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk

  • Memperbesar daun muda

  • Mengatur pembentukan bunga dan buah

  • Menghambat proses penuaan dengan cara merangasang proses serta transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.

  • Sitokinin diharapkan bagi pembentukan organel-organel semacam kloroplas dan mungkin berperan dalam perbungaan

  • Merangsang sintesis protein dan RNA untuk mensintesis substansi lain



Sumber https://infoana.comm