Pada periode ke-17 dan ke-18, percobaan awal oleh para ilmuwan ibarat Robert Hooke, Ole Borch, dan Pierre Bayen mengakibatkan produksi oksigen. Namun, itu tidak diakui sebagai unsur kimia ketika itu. Sebaliknya, anutan utama selama berabad-abad yaitu bahwa empat unsur utama yaitu udara, api, air, dan bumi. Belum diketahui bahwa masing-masing terdiri dari konstituen yang lebih sederhana, yang lalu disebut unsur kimia.
Oksida
Air (H2O) yaitu salah satu oksida hidrogen dan oksida yang paling umum. Atom hidrogen terikat pada oksigen oleh ikatan kovalen. Air yaitu molekul polar alasannya yaitu oksigennya yang mempunyai muatan negatif sedikit sedangkan hidrogennya mempunyai muatan konkret sedikit. Polaritas air menjadikannya pelarut yang sangat baik. Oksigen yang sedikit negatif menarik kation sedangkan hidrogen yang sedikit konkret menarik anion. Dengan demikian, air mempunyai kemampuan untuk mendisosiasi dan mengionisasi molekul. Air, CO2, MgO, Al2O3, Na2O, CaO, BaO, dan ZnO yaitu pola oksida, yang juga merupakan pola senyawa anorganik yang mengandung oksigen.
Senyawa organik
Senyawa organik secara fundamental didefinisikan sebagai zat yang mengandung atom karbon dan ikatan Karbon-Karbon (C-C) dan Karbon-Hidrogen (C-H). Contoh senyawa organik umum yang mengandung oksigen dan R (gugus fungsi organik) yaitu alkohol (R-OH), aldehida (R-CO-H), amida [RC (O) -NR2], ester (R-COO-R) , eter (ROR), dan keton (R-CO-R). Senyawa organik penting lainnya yang mempunyai oksigen yaitu asam sitrat, formaldehida, gliserol, asetamida, formaldehida, dan glutaraldehida.
Sumber https://infoana.comm