Saturday, July 21, 2018

Fakta Seputar Nama Indonesia Yang Belum Diketahui

Kita lahir dan tumbuh besar di Indonesia. Memiliki KTP Indonesia dan berbahasa Indonesia. Kita juga selalu rutin memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, boleh jadi kita hafal betul sejarah Indonesia. Mulai dari penjajahan yang dilakukan oleh Belanda sampai Jepang, bagaimana cerita para pendekar yang melawan penjajah dan berkorban demi Indonesia, sampai bagaimana usaha Soekarno CS untuk memerdekakan Indonesia. Kita juga mungkin hafal diluar kepala perihal isi Panca Sila. Setiap upacara bendera, kita juga rela berpanas-panasan untuk memberi hormat ke bendera Merah Putih yang merupakan bendera negara Indonesia.


Tapi apakah kau tahu apa bekerjsama makna dibalik nama Indonesia? Lalu, apa kalian pernah berpikir dari mana asal nama Indonesia tersebut? Siapa yang menamai negara kita ini dengan nama Indonesia? Pasti banyak diantara kalian yang belum tahu kan?


Padahal, mengenal sejarah nama bangsa dan negara sendiri itu sangat penting. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer, sastrawan terkemuka Indonesia yang banyak menulis novel sejarah, yang menatakan bahwa “Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri dan tanah airnya sendiri maka akan praktis jadi orang gila di antara bangsa sendiri.” Nah kau nggak mau kan jadi orang gila di negara sendiri? Untuk itu, sangat wajib untuk kita mengetahui seluk beluk dan asal muasal nama Indonesia guys!


Nggak lucu kan jika ada orang gila yang menanyakan apa arti nama Indonesia, malah kita yang warga negara Indonesia nggak tahu jawabannya? Untuk itu, kali ini Blog Unik akan menyebarkan info dan fakta seputar nama Indonesia. Dihimpun dari aneka macam sumber, berikut fakta seputar nama Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia! Check this out guys!


Kita lahir dan tumbuh besar di Indonesia Fakta Seputar Nama INDONESIA Yang Belum Diketahui


photo via : legacy.lib.utexas.edu


1. 1498 Masehi dikenal dengan nama HINDIA


Jauh sebelum dikenal dengan nama Republik Indonesia, penjajah Eropa, baik Belanda maupun Portugis, menamai negeri kita ini sebagai India. Namun, semoga tidak sama dengan nama India, maka ditambahi abjad ‘H’ di depannya menjadi: Hindia. Di bawah penjajahan Portugis, nama Hindia berarti kepunyaan Portugis.


Hindia dipakai masyarakat internasional untuk menyebut tanah Indonesia. Nama Hindia diciptakan oleh Herodotus, hebat ilmu sejarah asal Yunani. Nama Hindia ini menjadi terkenal sehabis bangsa Portugis di bawah pimpinan Vascvo da Gama menyusur sungai Indus tahun 1498 Masehi.




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



2. Tahun 1596 dikenal dengan nama Nederlandsch Oost-Indie


Bangsa Belanda untuk pertama kalinya tiba ke Indonesia pada tahun 1596. Saat itu, Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Selama 350 tahun, Belanda menjajah Indonesia, selama itupun orang-orang Belanda menyebut negeri kita dengan nama Nederlandsch Oost-Indie, yang berarti ‘Hindia kepunyaan Belanda’.


3. Nama Indonesia muncul pertama kali tahun 1850 disebuah majalah


Tahun 1945, boleh jadi tahun kemerdekaan Indonesia dimana Indonesia terlahir sebagai Negara yang bebas dari penjajahan. Tapi perlu kau ketahui jika nama Indonesia ternyata pertama kali muncul tahun 1850. Saat itu, nama Indonesia dimuat dalam sebuah majalah ilmiah tahunan berjulukan Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang terbit di Singapura. Penemunya ialah dua orang Inggris, James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl.


Di terbitan JIAEA tahun 1850, Earl menulis artikel berjudul “On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations” dan menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk mempunyai nama yang unik lantaran penyebutan ‘Hindia’ kerap rancu dengan ‘India’.


Earl mengusulkan dua nama yakni Indunesia (Kepulauan Hindia), dan Malayunesia (Kepulauan Melayu). Earl sendiri menentukan Malayunesia. Sedangkan Logan yang menentukan nama Indunesia menentukan mengganti abjad “U” dari Indunesia menjadi “O”. Sehingga menjadi Indonesia. Sejak itu Logan konsisten memakai nama ‘Indonesia’ dalam tulisan-tulisan ilmiahnya sehingga lambat laun istilah itu menyebar di kalangan ilmuwan etnologi dan geografi. Meski begitu, kabarnya akademisi Belanda ketika itu enggan memakai istilah ‘Indonesia’.


Kita lahir dan tumbuh besar di Indonesia Fakta Seputar Nama INDONESIA Yang Belum Diketahui


photo via : www.davidrumsey.com


4. Nama Indonesia kemudian dipopulerkan oleh seorang etnolog Jerman


Adolf Bastian yang merupakan seorang Etnolog asal Jerman serta telah mengunjungi Indonesia sebanyak 4 kali, mempopulerkan nama Indonesia melalui bukunya berjudul, Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipelsdan Die Volkev des Ostl Asien.


Dibukunya, Bastian memakai kata Indonesia untuk merujuk pada pulau-pulai besar menyerupai Jawa, Sumatera, Borneo (Kalimantan), Celebes (Sulawesi), Molukken (Maluku), Timor, sampai Flores dan deretan pulau-pulau yang mengitari pulau tersebut.


5. Indische Partij yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara mengusulkan nama Hindia


Tahun 1912, Ki Hajar Dewantara mengusulkan nama Hindia untuk negeri kita ini. Ki Hajar bersama dua kawannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangkukusumo, mendirikan partai politik berjulukan Indische Partij (IP). IP merupakan organisasi politik pertama yang terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan Hindia semoga terpisah dengan kolonialisme Belanda. Saat itu, IP mengusulkan semoga nama negeri kita ini ialah Hindia. Slogan IP yang terkenal yakni Hindia untuk Hindia! Sayang, ajuan IP ini kurang tersebar luas di kalangan kaum pergerakan.


Setahun kemudian sempurna tahun 1913, ketika Ki Hajar Dewantara menjalani pembuangan di negeri Belanda akhir kegiatan politiknya di tanah air, dirinya mendirikan sebuah Kantor Berita untuk bumi putera di Den Haag, Belanda pada tahun 1913. Kantor Berita tersebut diberinama “Indonesische Persbureau”, yang juga disingkat sebagai IP.


Sejak itu nama ‘Indonesia’ dipakai oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita sampai nama itu mempunyai makna politis yakni identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan.




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



Kita lahir dan tumbuh besar di Indonesia Fakta Seputar Nama INDONESIA Yang Belum Diketahui


 


photo via :  commons.wikimedia.org


6. Para pelajar Indonesia di negeri Belanda setuju mengadopsi nama Indonesia


Pada bulan Februari 1922, para pelajar Indonesia di negeri Belanda setuju mengadopsi nama Indonesia. Mereka mengubah nama organisasinya dari Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging. Kemudian, di tahun 1924, koran organisasi ini, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Setahun kemudian, giliran nama Indonesische Vereeniging resmi diubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).


7. Soekarno mempopulerkan nama Indonesia di kalangan rakyat jelata


Pada tahun 1927, Soekarno bersama Tjipto Mangunkusumo serta kawan-kawannya di Algemene Studieclub mendirikan gerakan politik nasionalis berjulukan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Setahun kemudian, Perserikatan Nasional Indonesia berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI). Soekarno dan PNI punya bantuan besar dalam mempopulerkan nama Indonesia di kalangan rakyat jelata menyerupai petani, buruh, dan kaum gulung tikar lainnya.


8. Wage Rudolf Supratman membuat lagu berjudul “Indonees, Indonees”,


Pada tahun 1926, Wage Rudolf Supratman membuat lagu berjudul “Indonees, Indonees”, yang kemudian di tahun 1944 diubah menjadi “Indonesia Raya”. Lagu itu diperdengarkan tanpa lirik oleh WR Soepratman di Kongres Pemuda Indonesia ke-2 di gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya 106, Jakarta, tahun 1928. Sejak itulah harapan “Indonesia Raya” bergema di hampir semua pulau-pulau sepanjang Semenanjung Malaya sampai Papua.


Kita lahir dan tumbuh besar di Indonesia Fakta Seputar Nama INDONESIA Yang Belum Diketahui


photo via : kebudayaan.kemdikbud.go.id


9. Kongres Pemuda Indonesia ke-2 mengikrarkan “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa INDONESIA


Pada tahun 1928, Kongres Pemuda Indonesia ke-2 mengikrarkan ‘satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yakni bahasa INDONESIA”. Sejak itulah Indonesia sebagai nama dari sebuah negeri yang diperjuangkan makin tersebar luas di kalangan kaum pergerakan dan rakyat banyak.


10. Pramoedya Ananta Toer kurang menyukai nama Indonesia dan mengusulkan nama Nusantara dan Dipantara.


Pramoedya Ananta Toer, menilai nama Indonesia kurang politis dan ahistoris lantaran Indonesia mempunyai arti kepulauan India. Menurutnya nama Indonesia belum keluar dari cara kolonialis menamai negara kita. Pram justru mengusulkan dua nama yang dilahirkan oleh sejarah bangsa ini, yaitu Nusantara dan Dipantara. Nusantara muncul semasa dengan Majapahit, yang berarti: kepulauan Antara (dua benua). Sedangkan Dipantara muncul di era Singasari, yang berarti: Benteng Antara (dua benua).


Selain fakta-fakta seputar asal-usul nama Indonesia di atas, ada juga aneka macam temuan menarik yang berkaitan dengan penyebutan atau nama dari tanah air kita selama sejarah, dikutip dari Kompasiana, berikut fakta-fakta lain seputar nama Indonesia, antara lain:


1. Bangsa Tiongkok kuno menyebut daerah kepulauan kita sebagai Nan-hai alias Kepulauan Laut Selatan, bangsa India kuno memberi nama Dwipantara yang artinya Kepulauan Tanah Seberang, dan bangsa Arab menyebutnya Jaza’ir al-Jawi atau Kepulauan Jawa.


2. Istilah ‘nusantara’ yang kita kenal kini kemungkinan berasal dari ajuan Ernest Francois Eugene Douwes Dekker sekitar tahun 1920-an yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi yakni cucu dari adik Multatuli alias Eduard Douwes Dekker. Istilah tersebut diambil dari kitab kuno zaman Majapahit yakni Kitab Pararaton.


3. Arti ‘nusantara’ berdasarkan Dr. Setiabudi ialah “nusa di antara dua benua dan dua samudera”, kalimat tersebut yang risikonya sering dipakai untuk mendefinisikan lokasi geografis Indonesia.


4. Sementara di era Majapahit, nusantara merupakan penyebutan untuk pulau-pulau di luar Jawa. Sumpah Palapa Gajah Mada yang berbunyi, “Lamun hawus kalah nusantara, ingsun amukti palapa,” mempunyai arti, “Jika pulau-pulau seberang sudah kalah (dikuasai Majapahit), barulah saya akan beristirahat.”


5. Dalam Geographia Ptolemeus yang diterbitkan pada masa kekaisaran Romawi sekitar tahun 150 M disebut-sebut sebuah pulau yang kaya akan emas berjulukan Iabadiu (Jabadiu). Pulau ini disebut pula mempunyai sebuah kota perak di ujung barat yang dinamakan Argyra. Masih jadi perdebatan apakah nama ini merujuk pada Pulau Jawa atau Sumatera.


6. Kita mungkin pernah mendengar nama Nanyang Technological University di Singapura yang merupakan salah satu universitas terbaik daerah Asia. Ternyata istilah ‘Nanyang’ yang berasal dari China dan berarti Samudera Besar itu merujuk pada negara-negara laut Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Philippina, Brunei, dan Singapura namun tidak meliputi negara Asia Tenggara lain khususnya daerah Indochina. Menurut Wikipedia, penggunaan istilah ‘Nanyang’ mengacu besarnya populasi etnis migran asal China di wilayah tersebut.


Nah itu beliau beberapa fakta seputar nama Indonesia guys! Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita harus mengetahui asal muasal nama dari negeri ini. Semoga bermanfaat guys!



Sumber http://blogunik.com