TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hama
Hama ialah semua organisme atau distributor biotic yang merusak tumbuhan dengan cara bertentangan dengan kepentingan manusia.
( Smith, 1983 )
Hama ialah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa sumber daya insan yang berupa tanman atau hewan yang dipelihara yang hasil dan seratnya sanggup diambil untuk kepentingan manusia.
( AnonymousA, 2010 )
Hama ialah serangga yang mengurangi kualitas dan kuantitas materi makanan, pakan ternak, tumbuhan serat, hasil pertanian atau panen, pengolahan dan dalam penggunaannya. Serta sanggup bertindak sebagai factor penyakit pada tanaman, hewan dan manusia, sanggup merusak tanaman, bunga, serta merusak materi bangunan dan milik langsung lainnya.
( Nash, 2005 )
Hama ialah adanya herbivore pada tumbuhan yang umumnya tidak dikehendaki alasannya ialah sanggup menjadikan kerusakan atau kerugian bagi manusia.
( Untung, 2001 )
Desease is an abnormal condition of an organism which interrups the normal bodily fuctions that often lead to feeling of poin and weaknes and usually associated with symptoms and signs.
( AnonymousA, 2010 )
2.2 Pengertian Tanda dan Gejala
Tanda ialah sesuatu yang ditinggalkan oleh hama dan menawarkan kehadiran hama tersebut.
( AnonymousA, 2010 )
Tanda ialah setiap bentuk penyimpangan fisiologis tumbuhan sebagai akhir aktifitas atau serangan hama.
( Main, 1977 )
Gejala ialah kehilangan yang rasakan oleh tumbuhan akhir serrangan hama antara lain dalam bentuk penurunana kualitas dan kuantitas produksi.
( Untung, 2001 )
Gejala ialah setiap perubahan pada tumbuhan yang mengarah pada pengurangan kualitas maupun kuantitas dan hasil yang diharapkan.
( AnonymousA, 2010 )
2.3 Delapan ordo yang berpotensi menjadi hama
a. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.
Alat-alat pemanis lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang mempunyai bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya,dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> cendekia balig cukup akal (imago). Bentuk nimfa dan cendekia balig cukup akal terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> cendekia balig cukup akal (imago). Bentuk nimfa dan cendekia balig cukup akal terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini ialah :
- Kecoa (Periplaneta sp.)
- Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)
- Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)
- Kecoa (Periplaneta sp.)
- Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)
- Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)
b. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding
Ordo ini mempunyai anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya Bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan badan serangga lain.
Ordo ini mempunyai anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya Bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan badan serangga lain.
Umumnya mempunyai sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada kepingan pangkal (basal) dan pada kepingan ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada kepingan kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.
Tipe alat lisan pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada kepingan anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat lisan ini terbentuk dua saluran, yakni terusan masakan dan terusan ludah.
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa mempunyai sayap yang belum tepat dan ukuran badan lebih kecil dari dewasanya.
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa mempunyai sayap yang belum tepat dan ukuran badan lebih kecil dari dewasanya.
Beberapa pola serangga anggota ordo Hemiptera ini ialah :
- Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)
- Kepik hijau (Nezara viridula L)
- Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
- Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)
- Kepik hijau (Nezara viridula L)
- Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
c. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)
Anggota ordo Homoptera mempunyai morfologi yang menyerupai dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan daerah pemunculan rostumnya.
Sayap depan anggota ordo Homoptera mempunyai tekstur yang homogen, sanggup keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
Alat lisan juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari kepingan posterior kepala. Alat-alat pemanis baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera.
Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun cendekia balig cukup akal umumnya sanggup bertindak sebagai hama tanaman.
Anggota ordo Homoptera mempunyai morfologi yang menyerupai dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan daerah pemunculan rostumnya.
Sayap depan anggota ordo Homoptera mempunyai tekstur yang homogen, sanggup keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
Alat lisan juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari kepingan posterior kepala. Alat-alat pemanis baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera.
Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun cendekia balig cukup akal umumnya sanggup bertindak sebagai hama tanaman.
Serangga anggota ordo Homoptera ini mencakup kelompok wereng dan kutu-kutuan, menyerupai :
- Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)
- Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.)
- Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).
- Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)
- Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.)
- Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).
d. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak mempunyai vena sayap dan disebut elytra.
Apabila istirahat, elytra seakan-akan terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah kepingan dorsal). Sayap belakang membranus dan bila sedang istirahat melipat di bawah sayap depan.
Alat lisan bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Metamorfose bertipe tepat (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa) —> cendekia balig cukup akal (imago). Larva umumnya mempunyai kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Beberapa pola anggotanya ialah :
- Kumbang rino (Oryctes rhinoceros L)
- Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)
- Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak mempunyai vena sayap dan disebut elytra.
Apabila istirahat, elytra seakan-akan terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah kepingan dorsal). Sayap belakang membranus dan bila sedang istirahat melipat di bawah sayap depan.
Alat lisan bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Metamorfose bertipe tepat (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa) —> cendekia balig cukup akal (imago). Larva umumnya mempunyai kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Beberapa pola anggotanya ialah :
- Kumbang rino (Oryctes rhinoceros L)
- Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)
- Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
e. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga cendekia balig cukup akal umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat lisan seranga bertipe pengisap, sedang larvanya mempunyai tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat lisan berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe tepat (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe polipoda, mempunyai baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga cendekia balig cukup akal umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat lisan seranga bertipe pengisap, sedang larvanya mempunyai tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat lisan berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe tepat (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe polipoda, mempunyai baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
- Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)
- Kupu gajah (Attacus atlas L)
- Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
- Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)
- Kupu gajah (Attacus atlas L)
- Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
f. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)
Serangga anggota ordo Diptera mencakup serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga cendekia balig cukup akal hanya mempunyai satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.
Tipe alat lisan bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya mempunyai tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga kepingan yaitu :
- kepingan pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
- kepingan tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
- kepingan ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.
Metamorfosenya tepat (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.
Serangga anggota ordo Diptera mencakup serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga cendekia balig cukup akal hanya mempunyai satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.
Tipe alat lisan bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya mempunyai tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga kepingan yaitu :
- kepingan pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
- kepingan tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
- kepingan ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.
Metamorfosenya tepat (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.
Beberapa pola anggotanya ialah :
- lalat buah (Dacus spp.)
- lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)
- lalat rumah (Musca domesticaLinn.)
- lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
- lalat buah (Dacus spp.)
- lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)
- lalat rumah (Musca domesticaLinn.)
- lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
g. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)
Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat lisan penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose tepat (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva–> kepompong —> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan benalu penting pada hama tanaman.
Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat lisan penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose tepat (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva–> kepompong —> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan benalu penting pada hama tanaman.
Beberapa pola anggotanya antara lain ialah :
- Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).
- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan benalu ulat Artona).
- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).
- Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).
- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan benalu ulat Artona).
- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).
h. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)
Memiliki anggota yang cukup besar dan gampang dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang terang dan pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar.
Metamorfose tidak tepat (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat pemanis berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga kecil yang termasuk hama, menyerupai beberapa :
Memiliki anggota yang cukup besar dan gampang dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang terang dan pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar.
Metamorfose tidak tepat (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat pemanis berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga kecil yang termasuk hama, menyerupai beberapa :
- jenis trips
- wereng
- kutu loncat
- penggerek batang padi
(AnonymousB, 2010)
2.4 Macam-macam Tipe Mulut Serangga beserta Gejala Serangannya
· Tipe lisan menggigit mengunyah
Gejala : tipe lisan ini menimbulkan kepingan tumbuhan hilang sebagian atau seluruhnya atau terpotong-potong.
Contoh :
- Oxya chinesia (belalang hijau).
- Valanga nigricornis (belalang kayu).
· Tipe lisan menusuk menghisap
Gejala : Tipe lisan ini sanggup menghisap cairan sel sehingga sel kosong atau kering.
Contoh :
- Aphid sp. (kutu daun).
- Nezara viridula (kepik hijau).
· Tipe lisan merauk menghisap
Gejala : Tipe ini sanggup menimbulkan cairan sel sehingga daun menjadi kuning kecoklatan dan menjadi nekrosis.
Contoh :
- Tunggu
- Tryporiza incertulas (penggerek batang padi kuning).
· Tipe menjilat menjilat menghisap
Gejala : dimiliki oleh imago Lepidoptera, tidak menimbulkan tanda-tanda apapaun.
Contoh :
- kupu – kupu
(jumar, 2000)
2.5 Metamorfosis holometabola dan hemimetabola.
1. Metamorfosis tepat (holometabola)
Serangga mempunyai empat stadia selama siklus hidupnya, yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan serangga cendekia balig cukup akal (imago).
Pada tipe ini serangga pradewasa (larva dan pupa) biasanya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan serangga cendekia balig cukup akal (imago). Larva merupakan fase yang sangat aktif makan,sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat alat badan kepingan luar dan dalam. Berbeda dengan perkembangan homometabola dam hemimetabola,pada perkembangan holometabola sayap berkembangan secara internal dari sekelompok seldorman yang disebut tunas sayap.
Serangga yang mengelami metamorphosis tepat (holometabola) menyerupai serangga dari ordo coleopteran (bangsa kumbang),dipteral (bangsa lalat),lepidoptera (bangsa kupu kupu),hymenoptera (bangsa semut) dll.
Habitat serangga cendekia balig cukup akal dan serangga pradewasa ada yang samaa dan ada yang berbeda. Pada ordo Lepidoptera, larva aktif makan dan biasanya menjadi, hama, sedangkan serangga dewasanya hanya menghisap hektar atau madunya. Pada ordo Lepidoptera,umumnya larva dan imago aktif makan dengan habitat yang sama, sehingga kedua duanya menjadi hama.
(jumar, 2000)
2. Metamorfosis tidak tepat (hemimetabola)
Pada tipe ini, perbedaan antara serangga cendekia balig cukup akal dan serangga pradewasa lebih aktual dibandingkan dengan perkembangan hemimetabola.
Ciri – cirinya dari serangga dengan metamorphosis hemimetabola :
1. Naiad dan imago hidup pada habitat yang berbeda (naiad hidup di air,imago hidup di darat)
2. Naiad mempunyai beberapa modifikasi, contohnya insang ,trahkea.
3. Imago hidup di darat dan cara mencari makananya berbeda dengan naiad.
Serangga yang mempunyai perkembangan hemimetabola ini ialah serangga dari ordo odonata,ephimeroptera, dan plecoptera. (Jumar, 2000)
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com