Saturday, December 1, 2018

√ Jelaskan Proses Terjadinya Spermatogenesis

Spermatogenesis sanggup didefinisikan sebagai ‘proses yang terjadi pada gonad organisme laki-laki yang bereproduksi secara secual, dimana sel-sel germinal laki-laki terdiferensiasi berkembang menjadi spermatosit, yang kemudian menjelma spermatozoa.  Proses Spermatogenesis dimulai pada ketika pubertas alasannya yakni tindakan hipotalamus, kelenjar pituitari, dan sel-sel Leydig, dan proses hanya berakhir sehabis kematian. Namun, jumlah sperma akan berkurang secara sedikit demi sedikit seiring dengan bertambahnya usia, jadinya menyebabkan infertilitas.


Proses spermatogenesis sangat seolah-olah pada binatang dan manusia. Mari kita lihat pada setiap tahap proses spermatogenesis dalam rincian berikut.


Spermatogenesis sanggup didefinisikan sebagai  √ Jelaskan Proses terjadinya Spermatogenesis
proses spermatogenesis

Tahap 1: spermatogonium diploid orisinil terletak pada tubulus seminiferus mempunyai dua kali jumlah kromosom, yang mereplikasi secara mitosis ketika interfase sebelum meiosis 1 untuk membentuk 46 pasang kromatid kakak.


Tahap 2: kromatid bertukar info genetik dengan proses sinapsis, sebelum membagi melalui meiosis menjadi spermatosit haploid.


Tahap 3: Di divisi meiosis kedua, dua sel anak gres lebih lanjut membagi diri menjadi empat spermatid, yang mempunyai kromosom unik yang mempunyai setengah jumlahnya dengan spermatogonium asli.


Tahap 4: Sel-sel ini kini bergerak melalui lumen t3st1s ke epididimis, di mana mereka tumbuh menjadi empat sel sperma dengan menumbuhkan mikrotubulus pada sentriol, membentuk axoneme, yaitu, badan basal, dan beberapa sentriol memanjang untuk membentuk ekor sperma, difasilitasi oleh testosteron.


Penting untuk dicatat bahwa setiap divisi dalam proses tidak lengkap, dan bahwa sel-sel yang selalu menempel satu sama lain dengan sitoplasma untuk memungkinkan mereka untuk remaja pada ketika yang sama. Juga, beberapa spermatogonium mereplikasi diri, bukannya menjelma spermatid, yang menjamin bahwa pasokan sperma tidak kehabisan. Sepanjang seluruh proses, sel-sel spermatogenik berinteraksi dengan sel-sel Sertoli, yang menyediakan nutrisi dan santunan struktural untuk mereka.



Sumber https://infoana.comm