Saturday, January 12, 2019

√ Tes Fungsi Hati: Begini Cara Memahaminya

Tes fungsi hati dilakukan pada sampel serum atau plasma pasien, yang diperoleh dengan proses mengeluarkan darah, oleh seorang teknolog medis. Analisis darah laboratorium biokimia klinis ini memperlihatkan data penting mengenai kondisi hati pasien. Panel fungsi hati ialah tes darah di mana kadar rendah atau tinggi sanggup memperlihatkan penyakit hati atau kerusakan. Panel ini mengukur kadar protein albumin, bilirubin, dan enzim lain dalam darah.


Fungsi Hati yaitu:



  • menghasilkan hampir 80% kolesterol

  • mempertahankan jumlah glukosa yang benar

  • memproduksi urea

  • mengubah glukosa menjadi glikogen

  • memproduksi beberapa asam amino yang merupakan blok bangunan protein

  • memproduksi zat yang memecah lemak

  • menyaring alkohol dari darah

  • menyimpan vitamin dan mineral


Ketika fungsi-fungsi ini dipengaruhi oleh beberapa dilema hati, tanda-tanda umum berikut mungkin terlihat:



  • penyakit kuning

  • pembesaran hati

  • asites

  • kolestasis

  • hipertensi portal

  • ensefalopati hati

  • gagal hati


Berikut daftar uji yang mempelajari fungsi hati.


Pengukuran Albumin


Albumin ialah unsur utama dari total protein dalam hati. Sisanya disebut globulin. Albumin harus ada 3,9-5,0 g / dL. Pada penyakit kronis menyerupai “sirosis” atau “sindrom nefrotik” kadarnya menurun. Gizi jelek atau katabolisme protein sanggup mengakibatkan “hipoalbuminemia”.


Aspartate Transaminase: AST


Ini juga disebut “serum glutamic oxaloacetic transaminase” atau “aspartate aminotransferase”. Enzim ini terkait dengan sel parenkim hati. Levelnya harus 10 sampai 34 IU / L. Level ini dinaikkan kalau ada kerusakan akut.


Alanine Transaminase: ALT


Ini juga disebut “serum glutamic pyruvic transaminase” atau “alanine aminotransferase”. Enzim ini hadir dalam sel hati (hepatosit). Levelnya harus 8 sampai 37 IU / L. Tingkat ini meningkat kalau terjadi kerusakan akut menyerupai “hepatitis virus” atau “overdosis parasetamol”.


Rasio AST ke ALT dipakai untuk membedakan antara alasan kerusakan hati.


Alkaline Phosphatase: ALP


Ini ialah enzim yang ada dalam sel-sel yang melapisi susukan empedu hati. Jika kisaran 44 sampai 147 IU / L, itu normal. Tingkat ini meningkat kalau terjadi penyakit infiltratif pada hati, kolestasis intrahepatik, atau obstruksi susukan empedu yang besar.


Gamma-glutamyl Transpeptidase: GGT


Ini ialah penanda yang lebih sensitif untuk kerusakan kolestatik daripada ALP dan sangat spesifik untuk hati. Kisaran standar ialah 0 sampai 51 IU / L. Bahkan tingkat disfungsi hati yang sangat kecil dan subklinis sanggup mengakibatkan peningkatan kisaran ini. Baik toksisitas alkohol akut dan kronis meningkatkan GGT. Alasan ketinggian terisolasi di ALP sanggup dideteksi oleh GGT.


Total Bilirubin: TBIL


Peningkatan bilirubin total sanggup mengakibatkan penyakit kuning.



  • Masalah hati disebabkan lantaran kekurangan dalam metabolisme bilirubin lantaran “sirosis” atau “virus hepatitis”.

  • Masalah prehepatik disebabkan lantaran “anemia hemolitik” atau “perdarahan internal”. Ada peningkatan produksi bilirubin.

  • Masalah posthepatik disebabkan oleh obstruksi susukan empedu. Ada kekurangan dalam ekskresi bilirubin.


Bilirubin langsung



  • Ketika bilirubin pribadi normal, maka bilirubin tak terkonjugasi mungkin bermasalah: virus hepatitis, sirosis atau hemolisis mungkin ada

  • Ketika bilirubin pribadi meningkat, maka ekskresi bilirubin mungkin bermasalah: kanker atau obstruksi susukan empedu oleh kerikil empedu mungkin ada


Tes Waktu Prothrombin: PTT


Kerusakan sel hati dan obstruksi fatwa empedu, mensugesti pembekuan darah yang tepat. Waktu yang diambil oleh darah untuk menggumpal diukur dengan tes ini.


Tes alfa-fetoprotein


Hati janin dan t3st1s menghasilkan protein ini. Ini ialah tanda-tanda hepatitis atau kanker.


Uji Antibodi Mitokondria


Jika terdapat antibodi, mereka menunjukan adanya hepatitis aktif kronis, sirosis bilier primer atau gangguan autoimun lainnya.


Tes Lainnya



  • Peningkatan level Lactate dehydrogenase mungkin berarti kerusakan hati

  • Kemampuan untuk menghasilkan glukosa ialah fungsi terakhir yang hilang selama ledakan gagal hati

  • 5 ‘nucleotidase ialah pengganti GGT untuk mengkonfirmasi apakah ALP yang ditinggikan mempunyai asal empedu atau ekstra-empedu

  • rasio normalisasi Internasional kalau meningkat memperlihatkan bahwa sintesis faktor koagulasi dependen vitamin K telah terpengaruh dan darah akan membutuhkan waktu lebih usang untuk membeku. Ini sangat penting kalau pasien ingin dioperasi.


Ini ialah aneka macam tes yang membantu memilih kondisi hati. Karena merupakan salah satu organ terpenting dalam badan manusia, menjaganya biar tetap bugar dan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan.



Sumber https://infoana.comm