Tuesday, November 13, 2018

√ Gangguan Saraf Fasialis

Ada beberapa gangguan medis yang menimbulkan penurunan fungsi saraf wajah. Gejala biasanya melibatkan kelemahan wajah alasannya yakni sebagian besar cabang saraf fasialis mengontrol gerakan wajah. Namun, kerusakan salah satu dari tiga komponen fungsi saraf wajah lainnya sanggup terjadi juga.


Bell’s palsy (Suara yang rendah)


Kondisi paling umum yang mensugesti saraf kranial, Bell’s palsy, sanggup terjadi tanpa diketahui penyebabnya (idiopatik) atau sebagai jawaban dari nanah virus, stres, atau obat-obatan. Gejala-gejalanya biasanya sangat nyata, dengan kelumpuhan total atau sebagian pada satu sisi wajah, termasuk dahi. Bell’s palsy sanggup sangat menyusahkan, sering menimbulkan kesulitan berbicara atau bahkan mengunyah. Satu mata sanggup menjadi kering, merah, dan teriritasi alasannya yakni sulit untuk menutup kelopak mata. Produksi air mata sanggup terganggu juga.


Biasanya membaik sendiri, tetapi yang terbaik yakni mencari perhatian medis alasannya yakni kelemahan saraf wajah sanggup terjadi sebagai jawaban dari penyebab lain, termasuk tumor atau nanah serius.


Stroke


Stroke yakni gangguan anutan darah di otak. Stroke tidak secara eksklusif melukai saraf fasialis, tetapi sanggup menimbulkan penurunan fungsi saraf wajah alasannya yakni kurangnya sinyal dari otak.


Ketika stroke mensugesti fungsi saraf fasialis, itu menimbulkan kelemahan di satu sisi wajah. Efeknya tidak begitu terlihat ibarat imbas Bell’s palsy alasannya yakni dahi masih sanggup bergerak alasannya yakni kontrol saraf wajah bilateral dari otak. Namun, stroke yakni kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Jika Anda mengalami stroke, ini juga merupakan tanda bahwa Anda mungkin berisiko terkena serangan jantung atau stroke lainnya, jadi penting untuk menindaklanjuti dengan dokter Anda untuk mengatasi pencegahan penyakit pembuluh darah.


Sindrom Ramsay Hunt


Herpes zoster, yang merupakan reaktivasi herpes zoster (virus cacar air) sanggup memengaruhi saraf apa pun, termasuk saraf wajah. Herpes zoster yang mensugesti saraf wajah digambarkan sebagai sindrom Ramsay Hunt. Gejala-gejala sindrom Ramsay Hunt termasuk kelemahan wajah dan ruam kulit di satu sisi wajah. Kondisi ini juga sanggup menimbulkan penurunan sensasi, pusing, atau gangguan pendengaran. Sindrom Ramsay Hunt sanggup sembuh sendiri, tetapi efeknya mungkin permanen pada kasus yang parah.


Sindrom Guillain-Barre (GBS)


Juga digambarkan sebagai polineuropati demielinisasi akut, atau polineuropati asenden akut, ini yakni penyakit pada saraf perifer yang sanggup mensugesti kedua saraf wajah pada ketika yang sama. GBS biasanya dimulai di kaki, menimbulkan kelemahan. Ini sanggup dengan cepat memburuk, menimbulkan kelemahan naik (panjat) di kaki, menghirup otot, lengan, dan wajah.


Sindrom ini sanggup dimulai secara tiba-tiba dan sanggup berakibat fatal alasannya yakni kelemahan otot-otot pernapasan. Jika Anda menderita GBS, Anda sanggup pulih jikalau dirawat dengan pemberian pernapasan — yang mungkin memerlukan ventilator mekanis — sampai kondisinya membaik.


Aneurisma


Kantung pembuluh darah yang keluar sanggup menekan saraf wajah atau salah satu cabangnya, menimbulkan kelemahan, rasa sakit, atau kehilangan indera.


Infeksi


Infeksi ibarat penyakit Lyme secara istimewa sanggup menyerang satu atau kedua saraf wajah, menimbulkan tanda-tanda sementara atau jangka panjang. Jika nanah diidentifikasi, antibiotik sanggup membantu mempercepat pemulihan dan sanggup mencegah kerusakan permanen dan disfungsi saraf.


Cedera Traumatis


Trauma kepala atau wajah sanggup melukai saraf wajah atau salah satu cabangnya, berpotensi menimbulkan kelemahan beberapa otot wajah, serta gangguan fungsi komponen saraf wajah.


Tumor


Tumor otak atau kanker metastasis (penyebaran) dari badan sanggup menekan atau menyerang inti saraf wajah atau segmen atau cabang saraf wajah, menimbulkan gangguan fungsi, biasanya di satu sisi wajah. Tumor besar sanggup menekan kedua nuklei di batang otak, namun, menimbulkan tanda-tanda di kedua sisi wajah.


Rehabilitasi


Jika Anda mempunyai jenis penyakit saraf atau cedera wajah, pemulihan termasuk terapi fisik, yang sanggup membantu otot-otot wajah dan lisan mendapat kembali setidaknya sebagian dari kekuatan mereka. Tingkat pemulihan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kerusakan, seberapa banyak saraf yang terlibat, dan jenis penyakit.


Jika Anda mempunyai tumor atau massa lain yang menekan saraf wajah, operasi pengangkatan massa sanggup membantu mengurangi kerusakan saraf. Rekonstruksi dan pencangkokan saraf wajah yakni metode yang telah dipakai untuk memperbaiki saraf wajah yang rusak.


Prosedur ini sanggup meningkatkan fungsi motorik untuk beberapa cedera saraf wajah. Teknik termasuk mekanisme stereotactic dan invasif minimal, serta mekanisme terbuka yang lebih luas.



Sumber https://infoana.comm