Tuesday, January 15, 2019

Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa

Menangis, menjerit, ngambek, berteriak, mengamuk, keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terutama balita yang belum bisa mengontrol emosi mereka. Emosi meledak-ledak yang terjadi pada anak kecil terutama pada balita ini biasanya disebut dengan sikap Tantrum atau Tantrum Temper. Pada balita, tantrum atau amukan sanggup dianggap sebagai sikap normal dan alamiah, bahkan dijadikan sebagai pengukur dari kekuatan pengembangan karakter. Ketidakmampuan balita dalam berkomunikasi merupakan salah satu faktor kenapa mereka berprilaku tantrum.


Pernahkan kalian melihat anak kecil atau adik kalian menangis keras hingga berguling-guling di tanah sambil menendang-nendangkan kakinya lantaran kemauannya tidak dituruti? Nah sikap menyerupai itu merupakan salah satu teladan sikap tantrum yang sering terjadi pada anak-anak. Bahkan dalam beberapa kasus sikap tantrum ini bisa berupa kekerasan fisik lho!


Penyebab temper tantrum pada anak sendiri bervariasi, mulai dari mencari perhatian, cita-cita yang tidak terpenuhi, rasa frustasi, kelelahan, hingga sifat dasar anak yang emosional. Pola asuh orangtua yang tidak konsisten juga salah satu penyebab tantrum, termasuk orangtua yang terlalu memanjakan atau terlalu menelantarkan anak. Selain itu, anak yang terlalu banyak mendapat kritikan dari anggota keluarga juga sanggup memicu timbulnya sikap tantrum.


Namun apapun penyebabnya, temper tantrum pada anak harus segera di atasi. Karena jikalau tidak, sifat ini bisa terbawa hingga anak dewasa. Pasalnya orang cukup umur pun masih sering mengeluarkan sikap tantrum tanpa mereka sadari, bahkan akan tambah parah jikalau mereka punya riwayat tantrum yang parah ketika mereka kecil dulu.


Perilaku tantrum pada orang cukup umur ini terjadi ketika orang cukup umur tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Apalagi ketika dihadapkan pada suatu masalah, ia akan cenderung menghindar. Ada banyak sekali penyebab, kenapa orang cukup umur bisa mengalami tantrum.


Berikut yaitu beberapa penyebab tantrum pada orang dewasa:


1. Ketidak dewasaan emosi (Emotional immaturity)


Umur cukup umur seseorang tidak menjamin jikalau dirinya mempunyai pola pikir dan emosi yang dewasa. Itulah sebabnya kenapa banyak orang cukup umur yang berprilaku kekanak-kanakkan menyerupai contohnya tidak bisa bertanggung jawab terhadap kewajibannya dan juga bersifat egois dan manja. Ketidakdewasaan emosi menciptakan orang cukup umur tidak sanggup mengontrol emosi terhadap kondisi dan situasi yang tidak ia sukai. Dan hal tersebut sanggup memicu munculnya sikap tantrum pada orang dewasa.


2. Tidak bisa memaafkan (Unforgiveness)


Selain ketidak dewasaan, sikap tantrum pada orang cukup umur juga bisa disebabkan lantaran ketidakmampuan untuk memaafkan kondisi dan situasi serta seseorang yang tidak sengaja membuatnya kecewa dan melaksanakan sesuatu yang tidak berjalan sesuai kehendaknya. Hal ini sanggup memicu timbulnya kemarahan dan juga dendam. Orang cukup umur yang cenderung tidak bisa memaafkan biasanya akan meluapkan emosi pada orang atau situasi yang telah membuatnya marah, bahkan bisa berimbas kepada orang-orang disekitarnya.


3. Stress


Senggol bacok, mungkin itu kalimat yang sempurna untuk mengekspresikan seseorang yang sedang stress. Stres menimbulkan luapan emosi berlebihan pada orang dewasa. Stres menghadirkan emosi terpendam yang sanggup meledak tanpa terkendali yang rentan menjadikan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental. Stres biasanya diawali lantaran orang cukup umur terlalu memikirkan banyak problem dan tidak bisa menemukan solusinya. Karena hal tersebut, jadi tak heran jikalau orang yang sedang stress tiba-tiba mengeluarkan sikap tantrum bahkan didepan umum sekalipun.




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



4. Kepribadian


Perilaku tantrum juga bisa terjadi lantaran faktor kepribadian seseorang lho! Kepribadian seseorang yang selalu berpikir negatif menyerupai selalu iri terhadap orang lain, praktis tersinggung, terlalu cemas dan curigaan terhadap orang menciptakan orang cukup umur praktis mengalami tantrum. Orang cukup umur yang mempunyai tipe kepribadian menyerupai ini akan praktis meluapkan emosi hanya lantaran hal sepele yang tidak disukainya. Salah satu teladan sederhananya yaitu ketika kau merasa lapar dan lelah sehabis seharian beraktifitas, namun ada seseuatu yang menciptakan kau tidak suka, menyerupai tidak ada makanan yang kau lihat di meja makan, bisa jadi kau akan berprilaku tantrum dengan marah-marah hingga membanting piring ataupun pintu.


5. Keluarga dan lingkungan sekitar


Salah satu faktor kenapa seseorang berprilaku tantrum yaitu faktor keluarga dan lingkungan sekitar. Peran keluarga dan lingkungan sekitar memang sangat besar lengan berkuasa terhadap kepribadian seseorang. Terbiasa berada di keluarga dan lingkungan yang mempunyai ketidakmampuan untuk mengontrol emosi menyerupai marah-marah atau tantrum, bisa menimbulkan seseorang juga mengalami tantrum. Jika orang tuanya praktis emosi dan suka marah-marah berlebih bahkan hingga mengamuk, bagaimana caranya mereka mendidik anaknya untuk bisa mengontrol emosi?


Yup seseorang cukup umur yang mengalami tantrum ini bisa saja disebabkan lantaran ia tidak pernah dilatih untuk mengatur emosinya dengan benar, yang mana menimbulkan ketika cukup umur ia akan memperlihatkan gejala tantrum pada ketika menghadapi situasi dan kondisi yang ia tidak suka dan juga tidak sesuai dengan keinginannya.


Nah guys, itulah beberapa penyebab kenapa orang cukup umur masih mempunyai sikap tantrum. Beberapa pakar kesehatan menyebutkan kalau orang cukup umur yang mengalami tantrum merasa bahwa mereka berhak meluapkan dan memperlihatkan emosinya kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya.


Tantrum pada orang cukup umur ini mempunyai tujuan untuk menciptakan orang-orang sekitarnya merasa bersalah dan menciptakan mereka meminta maaf lantaran sudah membuatnya murka dan kecewa. Selain itu menyerupai halnya tantrum pada balita, tantrum pada cukup umur ini juga bertujuan untuk menciptakan orang-orang disekitarnya menawarkan apa yang ia inginkan. Hmmm…so childish kan guys?


 


Nah sehabis mengetahui penyebab terjadinya tantrum temper pada orang dewasa, kau juga harus tahu beberapa sikap tantrum yang sering dan umum ditunjukkan oleh orang cukup umur ketika amarah menguasai dirinya.


Berikut ciri-ciri sikap tantrum yang sering muncul pada orang dewasa:


1. Memaki


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : www.nationalreview.com


Tanda-tanda pertama seseorang mulai mengambarkan sikap tantrum yaitu dengan mengeluarkan makian bernada kasar pada seseorang ataupun pada kondisi dan situasi yang tidak ia sukai dan tidak sesuai dengan keinginannya. Pada orang cukup umur yang berprilaku tantrum, memaki bahkan bisa dengan berkata-kata kasar yang jikalau didengar sanggup menciptakan seseorang sakit hati. Selain itu, ketika tantrum, orang cukup umur juga bisa dengan gampangnya mengeluarkan sumpah serapah yang sangat tidak pantas untuk ditujukkan kepada seseorang. Bahkan lebih parah, ketika mereka sedang memaki, sikap ini bisa dibarengi dengan ludahan yang bertujuan untuk menghina dan merendahkan seseorang yang ia anggap sudah membuatnya marah.


2. Membanting pintu


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : https://pezcame.com


Perilaku tantrum selanjutnya yang sering dan umum di tunjukkan oleh orang cukup umur ketika dikuasai emosi yaitu dengan membanting pintu dengan keras. Hmm..siapa nih yang pernah ngebanting pintu rumah? Hati-hati guys, lantaran itu yaitu salah satu tanda seseorang sedang tantrum. Pintu yaitu salah satu target empuk untuk seseorang dalam meluapkan amarahnya. Saat keinginanya tidak terpenuhi dan sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya akan memicu seseorang berprilaku tantrum dan menciptakan mereka merajuk dan kesal yang tak tertahankan. Perilaku tantrum yang paling sering ditunjukkan oleh orang cukup umur ketika merasa kesal dan murka yaitu dengan membanting pintu kamar ataupun pintu ruangan dimana ia berada. Hal ini dilakukan semoga orang-orang disekitarnya sadar kalau dirinya sedang murka dan kesal.


3. Berteriak


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : http://www.returnofkings.com


Bukan hanya balita saja yang menangis dan berteriak ketika kemauannya tak dituruti, pasalnya orang cukup umur juga sering berteriak lantaran suatu alasan yang berbeda-beda. Ada yang berteriak lantaran kaget, memanggil seseorang dari jarak jauh, berteriak ketika latihan vokal dan masih banyak lagi. Pada orang cukup umur berteriak ketika sedang emosi dan murka yaitu salah satu ciri atau tanda tantrum. Perilaku ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang stress dan tertekan. Luapan emosi yang membludak ini menciptakan seseorang ingin berteriak. Tak menutup kemungkinan orang-orang disekitarnya juga akan mendapat teriakan bernada kasar dan semburan amarah ketika tak sengaja melakukakan kesalahan yang sepele dihadapannya. *Jika artikel ini muncul di website selain BlogUnik.com, maka sanggup dipastikan bahwa web tersebut sudah mencuri dan menayangkan artikel ini tanpa persetujuan BlogUnik.com




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



4. Mengancam


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : www.thoughtco.com


Ciri atau tanda seseorang sedang tantrum yaitu dengan mengeluarkan ancaman. Perilaku tantrum ini memang bertujuan untuk menciptakan orang-orang disekitarnya menawarkan apa yang ia inginkan. Namun ketika sikap tantrum mereka tidak ditanggapi oleh orang-orang disekitarnya, mereka akan mulai mengancam orang-orang disekitarnya semoga mau menawarkan apa yang ia inginkan sekaligus menciptakan orang-orang disekitarnya merasa bersalah dan tidak yummy untuk menolak keinginannya. Ancaman orang yang sedang tantrum ini biasanya tak tanggung-tanggung, mereka bahkan bisa mengancam untuk melaksanakan tindak bunuh diri bahkan hingga membunuh seseorang jikalau kemauannya tidak dituruti.


5. Membanting ataupun melempar benda-benda yang ada disekitarnya


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo : www.istockphoto.com


Kondisi tantrum pada orang cukup umur juga bisa ditunjukkan dengan cara membanting ataupun melempar benda-benda yang ada disekitarnya. Pernahkan kau merasa stress dengan tugas-tugas sekolah ataupun kiprah kuliah? Nah pada orang cukup umur kondisi tantrum akan praktis terpicu jikalau mereka sedang mengalami stress dan tertekan. Jika kalian pernah membanting atau melempar buku pelajaran, pulpen ataupun pensil kalian lantaran merasa kesal dengan tugas-tugas yang menumpuk, bisa jadi itu yaitu tanda kalian sedang tantrum walupun dalam skala kecil. Kondisi yang paling parah, orang cukup umur bahkan bisa melempar banyak sekali alat elektronik menyerupai HP hingga komputer miliknya hanya lantaran kasus sepele menyerupai kalah bermain game.


6. Mengomel


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : www.themodernman.com


Salah satu ciri atau tanda tantrum pada orang cukup umur memang mengomel, namun bukan berarti emak-emak yang ngomel tiap pagi lantaran anaknya berdiri siang dimasukkan dalam sikap tantrum. Ledakan emosi yang terjadi pada orang cukup umur yang ditunjukkan dalam bentuk omelan ini lebih mengacu pada mereka yang selalu perfectionis dalam melaksanakan sesuatu. Namun jikalau ada seseorang yang tidak bisa melalukan sesuatu sesuai dengan keinginannya, hal tersebut sanggup memicu mereka menawarkan beribu omelan untuk orang tersebut.


Mengomel bagi seseorang yang sedang tantrum yaitu sebuah bentuk nafsu untuk dituruti tanpa menawarkan pengarahan dan solusi semoga seseorang bisa melaksanakan sesuatu lebih baik. Yang mereka sebutkan dalam omelannya yaitu banyak sekali kesalahan yang seseorang perbuat walaupun wanya kesalahan sepele. Bahkan mereka tidak akan berhenti mengomel sebelum ia merasa lelah sendiri.


7. Memukul


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : www.playbuzz.com


Jika kau pernah melihat orang-orang yang sedang berkelahi dengan langgar jotos, berarti kau telah melihat orang-orang yang sedang tantrum. Memukul seseorang ataupun benda hingga melukai seseorang dan dirinya sendiri yaitu salah satu bentuk tantrum yang parah dan sering terjadi disekitar kita. Perilaku tantrum ini sangat berbahaya lantaran sangat merugikan orang-orang sekitar dan juga diri sendiri. Saat ada seseorang yang membuatnya marah, orang yang mempunyai tantrum ini akan dengan praktis melayangkan pukulan kepada orang tersebut, dan hal ini tidak akan berhenti sebelum ada yang meleraikan mereka.


Selain melampiaskan kemarahan dengan memukul seseorang, orang yang sedang tantrum ini juga bisa memukul benda-benda yang ada didekatnya sehingga menciptakan dirinya sendiri terluka. Seperti memukul cermin atau dinding yang ada didekatnya.


8. Keras kepala


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : http://www.bonvitastyle.com


Keras kepala juga tergolong kedalam salah satu ciri sikap tantrum pada orang dewasa. Ketika mereka sedang emosi, apapun yang orang lain lakukan dan katakan tak akan bisa mereka terima dengan baik. Walaupun mereka berada dipihak yang salah namun orang tantrum yang keras kepala akan melaksanakan cara apapun untuk memenangkan argumentasi dan mempertahankan keyakinannya walaupun hingga mati. Kekeras kepalaan akan semakin menjadi ketika mereka dilanda emosi dimana mereka bisa saja pribadi mengoceh panjang lebar diselingi dengan amarah untuk mempertahankan keyakinannya walaupun ia sendiri sadar bahwa yang mereka yakini yaitu sesuatu yang salah.


9. Menangis


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : gfycat.com


Perilaku tantrum satu ini niscaya pernah dialami oleh setiap manusia. Sama halnya dengan anak-anak, orang dewasapun menangis ketika ada sesuatu yang menyakiti hatinya atau ada sesuatu yang menciptakan mereka tidak nyaman. Namun ledakan emosi yang berlebih dan ketidak mampuan dalam mengontrol emosi sanggup menciptakan orang cukup umur menangis keras bahkan bisa hingga meraung-raung dan menghabiskan suaranya. Mereka tak akan berhenti menangis jikalau mereka tak kelelahan.


10. Mengamuk


 keras kepala yaitu beberapa bentuk emosi yang biasanya dikaitkan dengan anak kecil terut Tidak Hanya Pada Balita, Ternyata Ini Ciri-Ciri Tantrum Pada Orang Dewasa


photo via : www.bphope.com


Sudah sering kan melihat orang mengamuk? Nah mengamuk ini yaitu salah satu ciri atau tanda yang paling parah pada seseorang yang berprilaku tantrum. Ketidak mampuan seseorang dalam yang mengatur emosi menciptakan seseorang tersebut meledakkan semua amarahnya sekaligus.Ledakan emosi ini memicu seseorang berprilaku bergairah dalam bentuk kekerasan menyerupai mengamuk. Mulai dari berteriak, merusak atau membanting benda-benda disekitarnya, hingga memukul orang-orang disekitarnya. Bahkan ketika sedang mengamuk, mereka tidak akan sadar jikalau sikap tantrumnya tersebut bisa menciptakan mereka sendiri terluka.



Sumber http://blogunik.com