Thursday, January 5, 2017

√ Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Pisang

Pisang merupakan salah satu buah yang digemari secara global. Namun tidak semua negara dapat menanam pisang. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di kawasan tropis.


Indonesia merupakan salah satu penghasil pisang dunia. Potensi pengembangannya cukup besar, negeri ini mempunyai aneka ragam jenis pisang. Lebih dari 10 jenis diantaraya dikategorikan sebagai varietas pisang unggul.


Salah satu hambatan dalam budidaya pisang ialah serangan penyakit. Hama dan penyakit tumbuhan pisang relatif tidak terlalu banyak, namun beberapa penyakit dapat mengakibatkan kerugian serius. Serangan yang paling umum diantaranya layu fusarium, layu basil dan kerdil.


Layu fusarium


Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Penyakit layu fusarium banyak menyerang tumbuhan hortikultura. Beberapa tumbuhan yang sering terjangkit penyakit ini antara lain cabe, bawang dan tomat. Serangan penyakit ini cukup mematikan lantaran dapat menyebar dalam tempo yang singkat dengan skala luas.


Begitu juga pada tumbuhan pisang, layu fusariun bisa menyerang daun, batang sampai akar. Penularan penyakit ini bisa dengan banyak sekali media ibarat bibit, tanah, air, pupuk sangkar atau alat-alat pertanian.


Gejala awal serangan layu fusarium pada tumbuhan pisang berupa menguningnya daun yang diikuti kelayuan pada pelepah. Daun dan pelepah mengalami perubahan warna atau diskolorisasi. Selain daun terjadi juga perubahan warna pada bonggol.


Tanaman pisang yang terserang penyakit ini biasanya akan mengalami kematian. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan lebih lanjut antara lain dengan membongkar dan memperabukan tumbuhan yang sakit. Kemudian tanah bekas tumbuhan tersebut disiram dengan fungisida.


Adapun kiat-kiat pencegahan penyakit tumbuhan pisang ini antara lain:



  • Menanam varietas tumbuhan pisang yang tahan penyakit layu fusarium, atau memakai bibit hasil kultur jaringan yang bebas penyakit.

  • Tidak membawa bibit dari kawasan yang pernah atau telah terjangkit penyakit.

  • Penggunaan alat pertanian secara selektif, bila alat tersebut telah dipakai untuk membongkar tumbuhan yang sakit sebaiknya dicuci dengan fungisida.

  • Perbaikan drainase kebun dan rotasi tanaman dapat membantu mencegah penularan penyakit ini.

  • Memanfaatkan musuh alami ibarat Trichoderma atau Glicocladium.


Layu bakteri


Penyakit tumbuhan pisang yang menimbulkan kelayuan bukan hanya diakibatkan oleh cendawan. Bakteri Pseudomonas solaracearum juga dapat menimbulkan layu pada tumbuhan pisang.  Penyakit ini biasanya menampakkan diri sehabis tandan pisang keluar.


Pada awalnya daun muda mengalami perubahan warna. Terlihat garis coklat kekuningan ke arah tepi daun, kemudian daun kemudian menguning, coklat sampai kesannya layu.


Ciri yang lebih khusus adanya lendir berbau yang keluar dari buah, tangkai tandan, bonggol dan batang. Lendir tersebut berwarna putih, abu-abu, sampai coklat kemerahan.


Bila tumbuhan terjangkit penyakit ini sebaiknya musnahkan dengan larutan herbisida mengandung glyphospate 5% sebanyak 5-20 ml. Kemudian fumigasi tanah bekas tumbuhan yang sakit dengan  Methyl Bromide.


Kiat untuk mencegah serangan penyakit tumbuhan pisang ini antara lain:



  • Gunakan bibit yang sehat dan bebas penyakit.

  • Gunakan alat-alat pertanian yang bersih.

  • Jangan memindahkan bibit tumbuhan dengan tanahnya, terutama bila bibit tersebut berasal dari kawasan endemik penyakit.

  • Kelola drainase kebun dengan baik.

  • Bungkus buah beberapa dikala sehabis jantung keluar.

  • Lakukan rotasi tumbuhan dengan tumbuhan padi, jagung, atau rumput-rumputan untuk memutus siklus hidup basil di dalam tanah.


Bercak daun


Bercak daun merupakan penyakit tumbuhan pisang yang disebabkan oleh cendawan Mycosphaerella musicola Mulder. Serangan cendawan ini tidak seganas layu fusarium namun tetap dapat menimbulkan kerugian besar lantaran buah pisang akan mengalami kematangan sebelum waktunya.


Gejala awalnya terlihat bintik-bintik hitam pada daun. Kemudian bintik-bintik tersebut semakin membesar dan melebar membentuk noda kuning kecoklatan sampai hitam. Pada kesannya semua daun menjadi kuning dan kering.


Pengendalian penyakit tumbuhan pisang ini dilakukan dengan cara memapas daun-daun yang terjangkit dan membakarnya. Untuk mencegah serangan penyakit ini dianjurkan melaksanakan pemupukan berimbang.


Penyakit kerdil pisang


Kerdil pisang merupakan salah satu penyakit tumbuhan pisang yang cukup sulit diberantas. Penyakit ini disebabkan oleh virus Banana bunchy top virus (BBTV) dan Abaca bunchy top virus (ABTV). Kedua virus tersebut ditularkan oleh kutu daun Pentalonia nigronervosa.


Tanaman yang terjangkit penyakit ini akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Daun tumbuh agak tegak, pendek dan sempit. Kemudian daun menguning dimulai dari tepiannya. Selain itu daun menjadi ringkih dan gampang patah.


Virus ini menular dari pohon ke pohon dengan dukungan kutu daun. Jadi, bila populasi kutu daun dikebun pisang meningkat maka penularan penyakit ini akan semakin meluas.


Cara pengendalian penyakit tumbuhan pisang ini antara lain:



  • Menanam bibit yang terbebas dari virus.

  • Tanaman yang sakit dibongkar sampai ke bonggolnya dan dibakar, biar tidak ada tunas yang tumbuh kembali.

  • Gunakan insektisida untuk mengendalikan hama yang menjadi vektor atau pembawa virus.


Referensi



  • Buku Saku Buah Pisang. 2016. Direktorat Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian RI.

  • Rahma Ayu Priani, dkk. 2010. Deteksi dan Diferensiasi Virus Kerdil Pisang dengan Teknik PCR-RFLP. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 16, No. 1, 2010: 1–5.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com