Kerajaan Kediri – Jika membahas kata “Kediri” niscaya teman – teman eksklusif berpikir kota yang ada di Jawa Timur kan?? Yupp benar sekali. Sekarang SantinoRice.com, akan membahas Sejarah berdirinya Kota Kediri, yang dahulunya merupakan sebuah kerajaan bercorak Hindu.
Untuk tahu lebih dalam perihal kerajaan ini, eksklusif disimak dengan secama ya.
Contents
Sejarah Kerajaan Kediri

Sebenarnya, Kerajaan Kediri merupakan kepingan kedua dari Kerajaan Medang pada pemerintahan Wangsa Isyana. Kerajaan yang bercorak aliran Hindu ini, terletak di Kota Dahanapura yang berarti Kota Api.
Namun, lebih dikenal dengan sebutan Daha. Kota ini, sejatinya sudah ada sebelum Kerajaan ini didirikan.
Kerajaan ini didirikan oleh Airlangga pada tahun 1042M, yang mengaku bahwa ibunya merupakan keturunan dari Mpu Sindok. Mpu Sindok ini merupakan salah seorang raja yang ke-13 di Kerajaan Medang atau Mataram Kuno.
Kerajaan ini berdiri, disebabkan terjadi perseteruan di keluarga Airlangga, yang dimana kedua putra Airlangga, yakni Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan memperebutkan tahta kerajaan.
Akhirnya, Airlangga membagi menjadi 2 bagian, yaitu Kerajaan Panjalu di Barat atau di Daha, yang diserahkan kepada Sri Samarawijaya dan Janggala di Timur atau Kahuripan dipegang oleh Mapanji Garasakan,
Kerajaan ini dikenal juga sebagai Kerajaan Panjalu, yang terletak diwilayah Selatan Kahuripan.
Menurut Kitab Jawa Kuno, kata Kediri ini berasal dari kata Kedi dan Diri. Kedi yang berarti Orang Kebiri Dukun atau Bidan, dan Diri yang berarti Adeg atau angdhiri, menghadiri atau dalam Bahasa Jawa Jumenengan berarti menjadi raja.
Letak Kerajaan Kediri

Wilayah kekuasaan dari Kerajaan Kediri atau Panjalu ini ada di Madiun dan Kediri, sedangkan Kerajaan Janggala, di Surabaya, Pasuruan, Malang serta Pelabuhan Kota Rembang.
Dalam Kitab Negarakertagama (1365M) pada Prasasti Mahaksubya (1289M), batas antara Kerajaan Panjalu dan Janggala ini yaitu Sungai Brantas dan Gunung Kawi.
Raja Kerajaan Kediri
Sebagai kerajaan bercorak Hindu yang tersohor, kerjaan ini pernah dipimpin oleh 8 raja. Dari kedelapan raja ini, hanya raja yang ketiga, yakni Prabu Jayabaya yang bisa menghantarkan Kerjaan Kediri meraih masa kejayaannya.
Berikut ini, raja – raja yang pernah memerintah :
1. Sri Jayawarsa
Sri Jayawarsa merupakan raja yang yang mengasihi rakyatnya. Dia berusaha untuk terus meningkatkan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Dibuktikan dalam Prasasti Sirah Keting tahun 1104M, menunjukan bahwa Raja Sri Jayawarsa amat peduli terhadap rakyatnya.
2. Sri Bameswara
Berdasarkan prasasti yang ditemukan di wilayah Tulung Agung dan Kertosono, diterangkan perihal hal – hal keagamaan.
Karena prasasti tersebutlah diketahui, dikala Sri Bameswara menjabat sebagai raja, berhasil menciptakan kehidupan di kerajaan menjadi tentram.
3. Prabu Jayabaya
Pada masa inilah, Kerajaan Kediri meraih masa kejayaannya. Prabu Jayabaya menerapkan taktik untuk menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.
Dalam hal pertanian pun, kerajaan ini sangat maju. Disebabkan bahwa kerajaan yang berada di Daha ini terletak dibawah kaki Gunung Kelud yang sangat subur sekali.
4. Sri Sarwaswera
Sri Sarwaswera dikenal sebagai raja yang sangat religius serta berbudaya. Dibuktikan dalam Prasasti Padelegan II tahun 1159M dan Prasasti Kahyunan tahun 1161M.
Menurutnya, jalan yang benar itu menuju ke kesatuan, kalau ada yang menghalangi berarti tidak benar.
5. Sri Aryeswara
Menurut Prasasti Angin 1171M, tertulis raja yang kelima yaitu Sri Aryeswara yang bergelar Sri Maharaja Rake Hino Sri Aryeswara Madhusudanawatara Arijamuka. Ganesha yaitu lambang dari pemerintahannya.
6. Sri Gandra
Pemerintahan Sri Gandra dijelaskan dalam Prasasti Jaring tahun 1181M. Sri Gandra banyak memakai nama hewan, menyerupai gajah, kebo dan tikus untuk menunjukkan pangkat tinggi dan rendahnya pasukan.
7. Sri Kameswara
Sri Kameswara pernah menjabat sebagai raja ketujuh, disebutkan dalam Prasasti Ceker 1182M serta Prasasti Kakawin Smaradhan. Sri Kameswara memerintah selama 3 tahun, ia mengakibatkan Seni Sastra berkembang dengan pesat.
Buktinya ialah Kitab Smaradhana karangan Mpu Dharmaja. Mengisahkan perihal kisah rakyat menyerupai kisah Panji Semirang.
8. Sri Kertajaya
Raja terakhir yaitu, Sri Kertajaya, yang lebih dikenal dengan nama “Dandang Gendis“. Selama menjabat tahun 1190M hingga 1222M, Kerajaan Kediri mengalami penurunan, dikarenakan konflik dengan kaum Brahmana.
Tidak sedikit kaum Brahmana yang pergi dan meminta proteksi kepada Ken Arok, selaku Raja di Kadipaten Tumapel yang nanti akan menjadi Kerajaan Singasari.
Kisah ini terdapat dalam Prasasti Galunggung 1194M, Prasasti Kamulan 1994M, Prasasti Palah 1197, Prasasti Pararaton dan Prasasti Nagarakretagama, serta tertulis di Wates Kulon 1205.
Runtuhnya Kerajaan Kediri
Dengan adanya, konflik antara Sri Kertajaya dan kaum Brahmana yang dibantu oleh Ken Arok sekitar tahun 1222M.
Peperangan yang terjadi di Ganter ini, dimenangkan oleh Ken Arok beserta kaum Brahmana. Kerajaan Kediri dikala itu hancur, namun Sri kertajaya berhasil melarikan diri.
Peninggalan Kerajaan Kediri
Peninggalan dari kerajaan ini tidak hanya berupa prasasti melainkan ada yang berupa Kitab atau karya Sastra.
Peninggalan kerajaan berupa Prasasti :
- Banjaran (974 Saka/1052M)
- Turun Hyang (974 Saka/1052M)
- Hantang (1057 Saka/1135M)
- Padlegan (1038 Saka/1116M)
- Lawudan (1127 Saka/1205M)
- Jaring ( 1103 Saka/1181M)
Peninggalan kerajaan berupa Kitab atau Karya Sastra :

- Wertasancaya karangan Mpu Tan Akung.
- Smaradhahana karangan Mpu Dharmaja.
- Lubdaka karangan Mpu Tan Akung.
- Kresnayana karangan Mpu Triguna.
- Samanasantaka karangan Mpu Monaguna.
- Baharatayuda karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
- Gatotkacasraya serta Kitab Hariwangsa karangan Mpu Panuluh.
Baca Juga : Peninggalan Kerajaan Singasari
Isi dari Kitab tersebut merupakan aliran perihal berbuat baik serta menjalin kerukunan antar umat beragama yang ada di Nusantara. Agar nantinya tercipta persatuan dan kesatuan untuk bangsa dan tanah air.
Itulah klarifikasi perihal Kerajaan Kediri di Jawa Timur. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian ya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com