Kerajaan Majapahit – Patih Gajah Mada?? Pernah mendengarnya?? Atau melihat film ketika orang bau tanah kau sedang menonton tayangan film yang bercerita perihal kisah kolosal kerajaan dahulu kala, yang berlatang belakang perihal di cuilan Pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur?? Yuupp, Kerajaan Majapahit.
Saat ini, santinorice.com akan menguraikan perihal Kerajaan Majapahit, Sejarah Kerajaan, Letak Kerajaan, Peninggalan Kerajaan, Raja – Raja, bahkan kehidupan politik, sosial, budaya serta agama yang dianut oleh masyarakat Majapahit tempo itu.
Yuukk, eksklusif disimak saja gaes..
Contents
Sejarah Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit menjadi salah satu kerajaan yang tersohor serta terbesar yang ada di Bumi Pertiwi Nusantara. Raden Wijaya yang telah mendirikan kerajaan ini, sekitar tahun 1293M.
Raden Wijaya pun bertindak sebagai Raja Majapahit yang pertama pada tahun 1293M hingga 1309M.
Kerajaan ini, berdiri disebabkan lantaran adanya penyerangan oleh Adipati Kediri atau yang dikenal dengan Jayaketwang.
Adipati Kediri sebelum menyerang Majapahit, Ia terlebih dahulu membunuh raja terakhir dari Kerajaan Singasari, yaitu Raja Kertanegara, lantaran Kertanegara menolak untuk membayar upeti kepada Jayaketwang.
Lalu, Raden Wijaya yang tidak lain yaitu menantu dari Kertanegara, melarikan diri ke tempat Madura, untuk mencari santunan dari Aryawiraraja.
Aryawiraraja pun menghadiahkan wilayah berupa hutan tarik kepada Raden Wijaya, biar dipakai untuk membangun wilayah kekuasaan sendiri. Singkat cerita, hutan tarik tersebut dijadikan desa gres yang diberi nama “Majapahit”.
Mengapa diberi nama “Majapahit”?? Maja sendiri berarti buah maja dan pahit bermakna rasa pahit. Yang jikalau digabungkan, berarti Maja yang Pahit
Selanjutnya, Pasukan Mongolia mengirimkan 3 utusannya ke tanah Jawa, yakni Ike-Mise, Shis-Pi serta Kau-Hsing, diperintahkan untuk memberi eksekusi kepada Kertanegara lantaran tidak membayar pajak upeti.
Pada situasi diatas, Pasukan Mongolia datang, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk bekerja sama mengalahkan pasukan dari Jayaketwang. Setelah, Jayaketwang terbunuh, Raden Wijaya pun mengusir para pasukan Mongolia dari wilayah mereka.
Pengusiran itu terjadi, dikarenakan pasukan Mongolia berpesta merayakan kemenangannya atas Jayaketwang. Ketika semua pasukan Mongolia lengah lantaran pesta itu, Raden Wijaya kemudian memanfaatkannya untuk menyerang pasukan Mongolia.
Dengan berhasil mengusir pasukan Mongolia tersebut, Raden Wijaya pun naik tahta serta diberi gelar Sri Kertajasa Jayawardhana pada tahun 1293M. Para andal menyimpulkan, pada tanggal 10 Nopember 1293M, telah dinobatkan Raden Wijaya Sebagai Raja Kerajaan Majapahit.
Letak Kerajaan

Tata letak kerajaan ini berada didaerah Pulau Jawa, tepatnya ialah Provinsi Jawa TImur. Terletak didesa, yang berjulukan Triwulan sebuah wilayah di Mojokerto. Berdiri pada tahun 1293M hingga 1500M.
Sistem Pemerintahan
Pada masa pemerintahan Raja ke – 4, Hayam Wuruk, birokrasi serta pemerintahan berjalan dengan sangat teratur. Berikut sistim Birokrasi yang diterapkan oleh Hayam Wuruk dikala itu :
- Raja yang menjabat diasumsikan sebagai Penjelmaan Dewa oleh rakyat Majapahit dan mempunyai kekuasaan penuh didalam kerajaan..
- Rakryan Mahamantri Kartini, biasanya akan diduduki oleh para putra raja.
- Dharmadyaksa, yaitu pejabat dibidang aturan didalam pemerintahan kerajaan.
- Dharmaupattati, yakni pejabat dalam bidang keagamaan di kerajaan.
Tak hanya itu, Hayam Wuruk pun, membagi wilayah Kerajaan Majapahit dengan sangat teratur, antara lain :
- Bhumi : kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja.
- Negara : dipimpin oleh seorang Raja atau Natha atau Bhre, setara dengan tingkat provinsi.
- Watek : dipimpin oleh Wiyasa, setara tingkat kabupaten.
- Kuwu : dipimpin oleh seorang Lurah, setara dengan kelurahan.
- Wanua : dipimpin oleh seorang Thani, setara dengan desa.
- Kabuyutan : setara dengan dusun atau bisa juga menjadi tempat – tempat sakral Majapahit.
Baca Juga : Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Raja – Raja Kerajaan Majapahit

- Raden Wijaya (periode 1293M – 1309M) (pendiri kerajaan).
- Jayanegara (periode 1309M – 1328M).
- Tribuana Tungga Dewi (periode 1328M – 1350M).
- Hayam Wuruk (periode 1350M – 1389M).
- Kusumawardani – Wikramawardhana (periode 1389M – 1399M).
- Suhita (periode 1399M – 1429M).
- Bhre Tumapel (Kertawijaya (periode 1447M – 1451M).
- Rajasawardhana (periode 1451M – 1453M).
- Purwawisesa (periode 1456M – 1466M).
- Kartabumi (periode 1466M – 1478M).
Bidang Politik, Ekonomi dan Kebudayaan Majapahit
1. Bidang Politik

Politik di Majapahit, banyak terjadinya pemberontakan dalam intern kerajaan sendiri, yang dipimpin oleh Ranggalawe, Nambi dan Sora, yang bertujuan untuk melengserkan pemerintahan Raden Wijaya.
Raden WIjaya dikenal dengan sifatnya yang sangat cerdik, sehingga pemberontakan itu bisa mereka atasi. Raden Wijaya wafat di tahun 1309M, kemudian digantikan oleh anaknya yang masih berumur 15 tahun, berjulukan Jayanegara.
Baca Juga : Kerajaan Kutai
Penunjukkkan tahta kerajaan kepada Jayanegara, sangat tidak tepat. Dimana, banyak terjadinya pemberontakan di Majapahit, lantaran tidak tegasnya kepemimpinan Jayanegara. Sehingga, ada sebutan “Kala Jamet” untuk Jayanegara, yang berati lemah nan jahat.
Beruntung Majapahit mempunyai Gajah Mada, yang ketika itu belum menjadi Mahapatih. Dengan adanya Gajah Mada, Jayanegara dilarikan ke desa Badaran, yang ketika itu pemberontakan yang dilakukan oleh Ra Kuti hampir berhasil untuk membunuh Jayanegara.
Di desa Badaran, ternyata Jayanegara dibunuh oleh Tancha ketika menjalankan proses operasi. Tancha itu sendiri, berprofesi sebagai tabib dan mempunyai dendam kesumat kepada Jayanegara. Hal ini diketahui Gaja Mada, kemudian Tancha ditangkap serta dibunuh oleh Gajah Mada sendiri.
Setelah wafatnya Jayanegara, Majapahit dipimpin oleh adiknya yang berjulukan Gayatri. Jayanegara tidak mempunyai keturunan, maka tahta kerajaan diwariskan ke Gayatri. Gayatri sendiri bergelar Tribuana Tunggadewi, yang memimpin Majapahit dari 1328M hingga 1350M.
Pemerintahan Gayatri pun tidak lepas dari pemberontakan, tetapi lagi dan lagi Gajah Mada berhasil menghalaunya. Berkat jasanya, alhasil Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih. Pada ketika pelantikan, Gajah Mada mengucap sumpah, yang kita kenal kini dengan “Sumpah Palapa”.
Bunyi Sumpah Palapa :
“Gajah Mada pantang bersenang – senang, sebelum berhasil menyatukan Nusantara”
Tribuana Tunggadewi wafat tahun 1350M, sehingga tahta kerajaan diteruskan Hayam Wuruk. Pada kepemimpinan Hayam Wuruk inilah, Majapahit yang dibantu oleh Gajah Mada menjadi berpengaruh dan besar. Yang kekuasaannya hampir menguasai seluruh wilayah di Indonesia.
2. Bidang Ekonomi
Majapahit terletak di tempat yang sangat strategis, hampir semua masyarakatnya berprofesi sebagai pedagang. Namun, banyak juga bekerja sebagai pengrajun emas, perak dan lain – lain.
Majapahit pun banyak mempunyai barang = barang alam, menyerupai kain, garam, lada serta burung kakaktua yang berhasil menjadi komoditas ekspor dari sebagian rakyatnya. Untuk impornya, mereka menentukan barang – barang yang terbuat dari besi, mutiara, perak, emas, keramik. Mata uang yang dibentuk Majapahit, terbuat dari adonan timah putih dan hitam, perak, serta tembaga.
Kemajuan dalam bidang ekonomi, disebabkan oleh 2 faktor, Yaitu :
- Sungai Bengawan Solo dan Lembah Sungai Berantas, yang cocok untuk bertani lantaran datarannya yang rendah.
- Pelabuhan yang berada di utara pantai Pulau Jawa, untuk sekedar pembayaran upeti ketika pedagang – pedagang lain singga di Majapahit.
3. Bidang Budaya
Perayaan keagamaan yang diadakan tiap tahunnya, bidang seni dan sastra, yang berperan penting dalam kebudayaan di Majapahit. Itulah yang menciptakan Majapahit sangat maju dalam bidang kebudayaan.
Masa Kejayaan
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350M – 1389M), Kerajaan Majapahit hampir menguasai seluruh Nusantara. Yang dibantu dengan seorang Mahapatih yang berjulukan Gajah Mada. Sehingga Majapahit menjadi kerajaan yang terkuat, terbesat serta ditakuti pada masanya.
Tak hanya di Indonesia saja, Majapahit ternyata bisa menguasai wilayah Asia Tenggara lainnya, menyerupai Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Runtuhnya Majapahit
Era emas Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, yang telah menaklukan banyak wilayah di Indonesia berakhir sudah. Sepeninggalan mereka, Majapahit pun mengalami suatu kemunduran yang drastis.
Selain itu, perkembangan kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia, sudah semakin banyak. Yang sudah usang berdiri atau gres berdiri, saling menyerang Majapahit, sehingga menciptakan Kerajaan ini menjadi runtuh tahun 1518M.
Peninggalan – Peninggalah Majapahit
- Candi Tikus

- Candi Jabung

- Candi Brahu

- Gapura Wringin Lawang

- Gapura Bajang Ratu

Demikian warta perihal sejarah singkat, pendiri, runtuhnya, dan peninggalan Kerajaan Majapahit yang melegenda, yang berhasil santinorice.com rangkum. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian ya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com