Friday, April 14, 2017

√ Kerajaan Tarumanegara


Kerajaan Tarumanegara – Pernah mendengar perihal Tarumanegara?? Sekarang, SantinoRice.com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara. Pasalnya, kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu terbesar kedua sehabis sebelumnya ada Kerajaan Kutai.





Untuk itu, yuukk disimak artikel berikut perihal Kerajaan Tarumanegara.






Sejarah Berdirinya





Tarumanegara sendiri, dibagi menjadi 2 kata, yaitu Tarum dan Negara. Kata Tarum artinya sungai, namun sebagian menyebutkan kata Tarum ini yaitu nama sebuah tanaman berwarna yang ada di sungai Citarum. Serta Negara, berarti Negara.





Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Jayasingawarman yang bergelar Rajadiraja, tahun 358M. Kerajaan ini menganut pemikiran Hindu. Karena ditemukannya Naskah Wangsakerta.





Isi dari Naskah Wangsakerta membuktikan bahwa wilayah di Nusantara banyak didatangi pengungsi – pengungsi dari kerajaan di India. Pengungsi yang datang, kebanyakan berasal dari Kerajaan Palawa dan Kerajaan Calankayana. Karena pada ketika itu, di India sedang terjadi perang besar.





Dewawarman VIII atau Raja Salakanagara yang ketika itu menjabat sebagai raja di Jawa Barat, menawarkan izin bermukim kepada para pengungsi tersebut. Salah satu pemimpin tersebut dipimpin oleh Maharesi, yang berjulukan Jayasingawarman, Calankayana. Tempat bermukim dari rombongan Jayasingawarman beserta rombongan ini dinamakan Tarumadesya yang berarti Desar Taruma, terletak didekat sungai Citarum.





Seiring berjalannya waktu, Jayasingawarman mendirikan kerajaan yang berjulukan Tarumanegara, alasannya yaitu semakin banyaknya orang yang tiba di desa ini.





Letak Geografis Kerajaan





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Letak Kerajaan Tarumanegara




Kerajaan Tarumanegara berkembang di erat aliran sungai Cisadane, Ciliwung dan Citarum. Dibangun sekitar era ke-6M disebelah barat Pulau Jawa, kini masuk Provinsi Banten, Jakarta dan Jawa Barat.





Raja – Raja Kerajaan Tarumanegara





Kerajaan Hindu kedua ini, sempat dipimpin oleh 12 orang Raja, yaitu :





  1. Jayasingawarman (358m – 382m).
  2. Dharmayawarman (382m – 395m).
  3. Purnawarman (395m – 434m).
  4. Wisnuwarman (434m – 455m).
  5. Indrawarman (455m – 515m).
  6. Candrawarman (515m – 535m).
  7. Suryawarman (535m – 561m).
  8. Kertawaman (561m – 628m).
  9. Sudhawarman (628m – 639m).
  10. Hariwangsawarman (639m – 640m).
  11. Nagajayawarman (640m – 666m).
  12. Linggawarman (666m – 669m).




Masa Kejayaan





Kerajaan Tarumanegara ini hanya berlangsung selama 3 generasi saja dan memperoleh masa kejayaannya ketika dipimpin ole Raja ke-3, yaitu Raja Purnawarman, yang tak lain yaitu cucu dari pendiri kerajaan, Jayasingawarman.





Pada pemerintahan Raja Purnawarman, kerajaan ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan berhasil memperluas kekuasaannya dengan cara menaklukkan kerajaan – kerajaan disekitar Tarumanegara.





Tak hanya itu, Raja Purnawarman pun mendirikan beberapa bangunan infrastruktur biar mendukung perekonomian kerajaan, sebagai misalnya yaitu sungai Gomati dan sungai Candrabaga. Raja Purnawarman telah menyumbangkan 1.000 ekor sapi untuk pembangunan sungai tersebut.





Dengan melaksanakan perluasan secara besar – besaran, luas kekuasaan Tarumanegara sebanding dengan luas seluruh Jawa Barat. Raja Purnawarman juga dikenal sebagai raja yang bakir bijaksana, adil, besar lengan berkuasa serta tegas kepada rakyatnya.





Dia juga menyusun taktik dalam berperang, peraturan peperangan, membangun dinasti Warman serta menciptakan undang – undang perihal perkembangan kerajaan dan rakyatnya biar lebih berkualitas.





Masa Runtuh





Tarumanegara runtuh dikarenakan ketika dipimpin oleh Raja Tarusbawa, raja ke-13. Raja Tarusbawa lebih menentukan memimpin di kerajaan kecilnya di wilayah hilir sungai Gomati, daripada harus menduduki tahta di Tarumanegara.





Selama kokosongan yang terjadi itu, terjadi banyaknya serangan dari beberapa kerajaan di Jawa Barat. Salah satunya ialah Kerajaan Majapahit, yang menjadi tombak penting atas kehancuran Tarumanegara ini.





Tahta Kerajaan Tarumanegara, dipegang oleh Sudawarman. Yang mengakibatkan Tarumanegara mengalami kemunduran. Beberapa hal tersebut, antara lain :





  1. Sudawarman tidak mengerti perihal dilema yang ada di Tarumanegara.
  2. Sudawarman semenjak kecil tinggal di tempat Kanci, sehingga membuatnya tidak peduli perihal kasus kerajaan.
  3. Sudawarman menyerahkan ekonomi kepada raja dibawahnya.




Peninggalan Kerajaan Tarumanegara





Seperti kerajaan – kerajaan lain yang ada di Indonesia, Kerajaan Tarumanegara pun meninggalkan beberapa prasasti bersejarah. Berikut peninggalan bersejarah yang berhasil kami rangkum.





1. Prasasti Ciarunteun





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Ciarunteun




Ditemukan didekat sungai Ciarunteun, erat sungai Cisadane di Bogor. Prasasti yang berlukiskan sepasang tapak kaki ini, disinyalir yaitu tapak kaki Dewa Wisnu.





Prasasti ini dikenal juga sebagai Prasasti Ciampea, ditulis memakai huruf Palawa dan berbahasa Sanskerta. Makna dari tapak kaki ini bahwa Raja Purnawarman selain menjadi Raja Tarumanegara, juga sebagai pengayom atau melindungi rakyat Tarumanegara.





Baca Juga : Kerajaan Sriwijaya





2. Prasasti Kebon Kopi





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Kebon Kopi




Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kec. Cibungbuang. Merupakan sebuah kerikil yang terdapat jejak kaki gajah airawata. Gajah ini merupakan tunggangan dari Dewa Wisnu. Prasti ini ditulis degan huruf Palawa dan berbahasa Sanskerta.





3. Prasasti Tugu





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Tugu Tarumanegara




Prasasti ini, tidak beda jauh dengan prasasti – prasasti lainnya, bertuliskan huruf palawa dan berbahasa Sanskerta. Ditemukan di tempat Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Berisi tentang, cerita Purnawarman yang ketika menjabat raja, memerintahkan pasukan untuk menggali jalan masuk air di Gomati dan Chandrabaga selama 21 hari sepanjang 6.112 tombak.





4. Prasasti Jambu





Ditemukan didaerah perbukitan, yaitu Bukit Koleangkak Bogor. Berisi perihal sanjungan – sanjungan kepada Purnawarman yang gagah dan berani.





5. Prasasti Muara Cianten





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Muara Cianten Tarumanegara




Prasasti ini bertuliskan abjad ikal, sampai kini belum diketahui apa isi dari prasasti tersebut.





6. Prasasti Cidanghiyang





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Cidanghiyang




Ditemukan di pinngir sungai Cidanghiyang, tepatnya di desa Lebak, Pandeglang, Banten tahun 1947. Prasasti yang bertuliskan huruf Palawa ini, dikenal juga dengan sebutan Prasasti Lebak.





Isi prasasti ini ialah, “Ini tanah keperwiraan, keagungan dan keberanian yang bersungguh-sungguh dari Raja Dunia, Yang Mulia Purnawarman, yang menjadi sekalian raja”.





7. Prasasti Pasir Awi





com akan membahas perihal Sejarah Perkembangan Kerajaan Tarumanegara √ Kerajaan Tarumanegara
Prasasti Pasir Awi




Ditemukan di tempat Leuwiliang, yang terdapat gambar pahatan dahan, ranting, daun-daunan, buah-buahan, serta tapak kaki juga. PRasasti yang bertuliskan abjad ikal pun, sampai kini belum sanggup diketahui isinya.





Itulah Sejarah Singkat perihal Kerajaan Tarumanegara yang ada di Jawa Barat. Semoga sanggup menambah ilmu serta wawasan kalian ya.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com