Tuesday, September 5, 2017

√ Dongeng Anak Durhaka Ahmad Ramanyang


KISAH ANAK DURHAKA AHMAD RAMANYANG . Pada masa dahulu kala, didalam sebuah desa di Aceh, yang teletak di sekitar Krueng raya, hiduplah seorang cowok yang tampan, bijak, pandai, rajin dan berbakti kepada orang tua. Dia berjulukan Ahmat (Ahmad Ramanyang). Pada ketika itu cowok tersebut sedang menginjak usia remajanya. Pekerjaan yang dilakukan saban harinya oleh cowok tersebut hanyalah mengarap kebunya sebab dia berprofesi sebagai seorang buruh tani. Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dia tidak pernah frustasi sebab dia termasuk seorang cowok yang cendekia ilmu agama. Walaupun dalam keseharianya dia terkadang makan satu hari bahkan dua hari sekali tetapi dia tidak pernah mengeluh sebab baginya itu yakni rezki yang telah ditetapkan oleh Allah kepadanya.

 Pada ketika itu cowok tersebut sedang menginjak usia remajanya √ Kisah Anak Durhaka Ahmad Ramanyang
Kapal Ahmad Ramanyang Yang Sudah Menjadi Batu
Hari demi hari terus berlalu seiring terus berputarnya roda kehidupan, sehingga pada suatu hari terbisit keingginan pada cowok ini untuk pergi meratau sebab ingin merubah garis kehidupannya. Siapa tahu dia akan mendapat kehidupan yang layak diperantauannya nanti. Namun cita-cita tesebut agak berat dia lakukan sebab dia sangat berat untuk meninggalkan ibunya seorang diri di kampung ini, mana kondisi ibunya yang sudah semakin senja.

Pada suatu hari, dia malamun sepanjang hari di kebun dan tidak melaksanakan acara apapun sebab dia asik larut dengan rencananya untuk pergi merantau kenegeri orang supaya kehidupannya sanggup berubah. Namun dalam lamunananya kali ini dia mendapat sedikit solusi ihwal perencanaannya tersebut, mengapa saya tidak coba tanyakan dulu pada ibuku, sipa tahu aja dia menyetujuinya. Setelah mendapat anutan menyerupai itu dia eksklusif bergegas pulang kerumanhya dan eksklusif menjumpai ibunya.'Mak, Amad mau bilang sesuatu pada mak, Ahmad berencana mau pergi merantau kenegeri seberang untuk merubah nasib hidup Ahmad’ kata Ahmad . ‘siapa yang akan menjaga mak disini nanti sehabis kau pergi merantau,’kata ibu Ahmad ‘iya mak tapi Ahmad berjanji untuk tidak akan usang kok mak, kalau nanti Ahmad sudah kaya Ahmad akan kembali untuk menjemput mak tinggal dengan Ahmad disana’ kata Ahmad. Melihat cita-cita anaknya yang begitu tinggi, alhasil ibu si Ahmad menyetujui undangan anaknya tersebut. Ya sudah kalau begitu berangkat saja lah, pesan mak jangan berbuat kejahatan di negeri orang, jadilah orang baik, dan selalu mengingat Allah. Ucap Ibu Ahmad sambil membelai rambut anaknya. 

Keesokan harinya Ahmad eksklusif berangkat dengan dengan diantar oleh ibunya di Pelabuhan Krueng raya. Kemudian sebelum Ahmad berangkat menuju kapal, ibunya berpesan kepada Ahmad, Ahmad rajin-rajinlah beribadah kepada Allah, berdoa dan berusaha supaya Allah akan menawarkan kehidupan yang layak buat kamu, dan satu hal yang harus kau ingat jaga moral kau ketika berada di negeri orang supaya orang bahagia dan gampang membantu kau kata ibunya. Ahmad hanya mengangu-angukkan kepalanya ketika mendengarkan semua pesan ibunya. Mak jaga diri mak baik-baik ya, dan insyaalh Ahmad akan mengingat semua pesan mak, semoga pesan emak ini sanggup menjadi sebuah motivasi buat Ahmad, mak Ahmad pergi dulu ya. Ucap Ahmad sambil mencium kedua tanggan ibunya. 

Setelah menempuh perjalanan yang lumayang usang dan melelahkan alhasil Ahmad tiba di negeri perantauan yang ditunjunya, dan mendapat pekerjaan pada seorang saudagar kaya raya. Singkat dongeng alhasil Amad tiba dinegeri seberang dan bekerja pada seorang saudagar kaya untuk menambat tali kapal yang singgah  di dermaga milik orang kaya tersebut. Hari demi hari terus berlalu, dan kini Ahmad telah berada sekitar 1o tahun lebih di negeri orang, Ahmad berhasil menjalani hidupmya di negeri orang dan menjadi iman tuanya, bahkan dia diberikan penghargaan oleh tuannya tersebut untuk mempersunting puteri satu-satunya yang dimiliki oleh saudagar kaya tersebut.. itu semua diperoleh oleh Ahmand sebab dia selalu menjalankan semua nasehat ibunya ketika ia berangkat dulu.

Setelah mempersunting puteri saudagar kaya tersebut maka secara otomatis Ahmad menjadi orang kaya sebab dia yang akan menjadi pewaris tunggal dari semua kekayaan mertuanya. Kondisi Ahmad yang kini sudah tidak lagi menyerupai dulu lagi sebab kesibukan yang terlalu padat dalam mengelola perjuangan mertuanya tersebut menciptakan dia sudah jarang beribadah menyerupai dulu. Bahkan amanah ibunyapun sudah banyak yang diaabaikan sebab terbawa oleh kenikmatan dan kemewahan dunia.

Pada suatu hari, istri Ahmad mengajak Ahmad untuk mengunjungi ibunya di kampaung halaman yang jauh berada di sebang lauatan. Bang Ahmad apakah kakak tidak meridukan ibu mu yang telah melahirakan dan membesarkan mu? Kata istrinya. Mendengar pertanyaan itu Ahmad agak terkejut dan balik bartanya kepada istrinya. Mengapa kau bertanya demikian, apakah kau ingin kita berkunjung kesana yang jauh berhari-hari memngarungi lauatan? Tanya Ahmad. Istrinya menjawab, ya bang saya ingin sekali melihat dan berjumpa dengan orang yang telah mendidik seorang pria dengan penuh ketaatan dan kesopanan’ jawab istri Ahmad. 
Okey lah kalau begitu besok kita akan berangkat kesana ujar Ahmad. 

Keesokan harinya, merekapun memulai pelayaran untuk menuju ke kampung halaman Ahmad, sehabis mengarungi lautan yang berhari-hari lamanya. Akhirnya merekanpun akan segera tiba di pelabuhan krueng raya Aceh besar. sehabis hingga di krueng raya, Ahmad beserta istri dan semua kru kapal eksklusif turun dari kapal dan mereka agak takjub dengan keindahan alamnya yang masih sangat alami dan segar. Semua penduduk berduyun berdatangan menyambut saudagar kaya yang dulunya yakni salah seorang cowok desa mereka. Sayup-sayup kabar kedatangan Ahmadpun hingga ketelinga ibunya, dan ibunya segera bergegas menuju ke pelabuhan kreung raya sambil membawa sebungkus nasi untuk sarapan anaknya.      

Setibanya di dermaga Krueng ibu Ahmad eksklusif mamangil Ahmad, anak ku ini mak mu nak, dan mak bawakan sebungkus nasi untuk sarapan mu, panggil ibunya. Mendengar bunyi tersebut istri Ahmad berujar kepada suaminya, suami ku, lihat itu ada wanita bau tanah yang memangi-mangil namamu katanya dia ibu mu, Kemudian Ahmad berkata, saya tidak kenal dengan wanita bau tanah itu, gila masak dia berani mengaku sebagai ibu ku, apa dia tidak tahu kalau ibuku yakni saudagar kaya disni, ucap Ahmad dengan lantang untuk menutupi rasa malunya kepada istri dan anak buah kapalnya. Mendengar ucapan Ahmad tersebut, ibunya berujar, Ahmad ini betul mak mu, apakah kau sudah tidak kenal lagi dengan mak mu ini’ ucap ibunya sambil menangis. 
Aku tidak lupa akan mak ku, tetapi saya masih ingat  mak ku bukan menyerupai mu, mak ku yakni oarang kaya raya menyerupai ku. Kata Ahmad. Kemudian Ahmad menyuruh awak kapalnya untuk menyeret wanita bau tanah tersebut jauh dari hadapanya. Mendapat perlakuaan menyerupai itu, ibu Ahmad berseru dengan lantang, Ya Allah kalau pria yang menyuruh menyeretku itu benar-benar darah daging ku, maka kutuklah dia beserta semua orang-oragnya menjadi bukit. Tak usang kemudian insiden anehpun terjadi hujan disertai petir dan angin puting-beliung melanda di kawasan tersebut dan yang gila lagi sehabis kondisi membaik menyerupai sedia kala malah terlihat sebuah bukit di dalam lautan  yang agak berhampiran dengan daratan, selidik punya selidik ternyata itu yakni kapal dan semua oarang yang ada di dalam kapal Ahmad tersebut.  
Sampai ketika ini anda sanggup menyaksikan bukit tersebut di sekiitar Krueng Raya aceh besar. Orang orang menyebut nya dengan Glee Kapai [bukit Kapal]. Danm kemudian orang-oarang manimai kisah ini dengan kisah Ahmad Ramanyang. Maksud kata ramanyang adlah anak yang tidak tahu membalas jasa kebijaksanaan orang tuanya. 


Sumber http://www.pondok-belajar.com/