Saturday, April 7, 2018

√ “Agresi Militer Belanda 2” Sejarah ( Latar Belakang – Penyebab )

“Agresi Militer Belanda 2” Sejarah & ( Latar Belakang – Penyebab )


GuruPendidikan.Com – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai aksi militer Belanda 2 yang dimana dalam hal ini mencakup sejarah, latar belakang dan penyebab, untuk sanggup memahami dan dimengerti simak ulasan dibawah ini.


Belanda melaksanakan Agresi Militer untuk menjalankan misi tersembunyinya yakni mengembalikan Indonesia ke tangan mereka. Tujuan tersebutlah yang menciptakan Belanda melaksanakan banyak sekali hal untuk sanggup mewujudkan tujuan tersebut.


Walaupun sudah ada beberapa perjanjian yang dibuat antara Indonesia dan Belanda, ternyata pihak Belanda masih bersikeras ingin menguasai Indonesia yang notabene sudah menjadi negara yang merdeka.


Sejarah, Latar Belakang & Penyebab Agresi Militer Belanda 2


Perjanjian Renville pada akhirnya berakhir ketika Belanda menggelar Agresi Militer 2 pada tanggal 19 Desember 1948 yang mana kala itu ibu kota RI Yogyakarta diserbu oleh pasukan Belanda.


Pada tanggal 18 Desember 1948 para pemimpin negeri ini melaksanakan sidang kabinet yang dimana dalam hal ini tujuannya untuk memindahkan ibu kota RI ke daerah lain. Sidang tersebut akhirnya mengambil keputusan untuk mengirim radiogram kepada Menteri Kemakmuran Syafrudin Prawiranegara yang mana ketika itu tengah berada di Sumatra untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia “PDRI” dengan sentra di Bukittinggi.


Apabila PDRI di Bukittinggi itu gagal dibentuk, maka akan dibuat PDRI pengasingan di India oleh M.M. Maramis, L.N. Pallar dan dr. Sudarsono. Sedangkan presiden dan wakilnya akan tetap berada di kota walaupun beresiko yakni ditawan oleh Belanda.


Alasan presiden dan wakil presiden tidak pindah ke Bukittinggi adalah supaya mereka bisa dengan gampang ditemui oleh KTN sehingga negosiasi akan tetap bisa berjalan. Sementara itu seluruh kekuatan Tentara Nasional Indonesia yang dikala itu masih ada dikota Yogyakarta diberi perintah untuk keluar kota bergerilya dipimpin oleh Panglima Besar Jendral Soedirman walaupun ia dalam kondisi yang sakit parah.


Dengan begitu, walaupun Belanda menguasai Yogyakarta dan menawan presiden, wakil presiden dan tokoh penting lain maka Negara Indonesia masih tetap berdiri. Sementara Presiden dan Wapres diasingkan, Tentara Nasional Indonesia masih terus bergerilya dan pada tanggal 1 Maret 1949 Tentara Nasional Indonesia melaksanakan perebutan kembali kota Yogyakarta yang dipimpin oleh Letkol Soeharto yang lalu dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949.


Tujuan serangan umum tersebut adalah untuk pertanda dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa negara Indonesia masih tetap bangkit dan Tentara Nasional Indonesia masih bisa melaksanakan perlawanan sekaligus mematahkan propaganda Belanda yang menyampaikan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada.


Demikianlah pembahasan mengenai “Agresi Militer Belanda 2” Sejarah & ( Latar Belakang – Penyebab ) biar dengan adanya ulasan tersebut sanggup menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.


Baca Juga:




Sumber aciknadzirah.blogspot.com