Enzim atau biokatalisator yakni katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, lantaran semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau acara enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat sampai pertumbuhan sel juga terganggu.
Reaksi-reaksi enzimatik dibutuhkan biar basil sanggup memperoleh makanan/ nutrient dalam keadaan terlarut yang sanggup diserap ke dalam sel, memperoleh energi Kimia yang dipakai untuk biosintesis, perkembangbiakan, pergerakan, dan lain-lain.
1. Nomenklatur Enzim
Biasanya enzim memiliki akhiran –ase. Di depan –ase dipakai nama substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan lain-lain. Tetapi anutan pemberian nama tersebut diatas tidak selalu digunakann. Hal ini disebabkan nama tersebut dipakai sebelum anutan pemberian nama diterima dan nama tersebut sudah umum digunakan. Misalnya pepsin, tripsin, dan lain-lain. Dalam Daftar Istilah Kimia Organik (1978), akhiran –ase tersebut diganti dengan –asa.
2. Struktur Enzim
Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein dan memang ada enzim yang ternyata hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan tripsin.Tetapi ada juga enzim-enzim yang selain protein juga memerlukan komponen selain protein. Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Koenzim sanggup merupakan ion logam/ metal, atau molekul organik yang dinamakan koenzim. Gabungan antara pecahan protein enzim (apoenzim) dan kofaktor dinamakan holoenzim.
Enzim yang memerlukan ion logam sebagai kofaktornya dinamakan metaloenzim.. Ion logam ini berfungsi untuk menjadi sentra katalis primer, menjadi kawasan untuk mengikat substrat, dan sebagai stabilisator supaya enzim tetap aktif.
Tabel 1. Beberapa enzim yang mengandung ion logam sebagai kofaktornya
Ion logam | Enzim |
Zn 2+ Mg2+ Fe2+ / Fe3+ Cu2+/ Cu+ K+ Na+ | Alkohol dehidrogenase Karbonat anhidrasa Karboksipeptidasa Fosfohidrolasa Fosfotransferasa Sitokrom Peroksida Katalasa Feredoksin Tirosina Sitokrom oksidasa Piruvat kinasa (juga memerlukan Mg2+) Membrane sel ATPasa ( juga memerlukan K+ dan Mg2+) |
3. Aktivitas Enzim
Seperti halnya katalisator, enzim sanggup mempercepat reaksi Kimia dengan menurunkan energi aktivasinya. Enzim tersebut akan bergabung sementara dengan reaktan sehingga mencapai keadaan transisi dengan energi aktivasi yang lebih rendah daripada energi aktivasi yang diharapkan untuk mencapai keadaan transisi tanpa pertolongan katalisator atau enzim.
4. Penggolongan (Klasifikasi) enzim
- Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :
A. Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.
Kelompok ini masih dipecah lagi berdasarkan karbohidrat yang diuraikannya, misal :
a. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida).
|

|
|
b. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa
|

|
|
c. Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.
d. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
e. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
f. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.
B. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.
Contoh-contohnya :
a. Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
b. Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester sampai terlepas asam fosfat.
C. Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein.
Contoh-contohnya:
a. Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.
b. Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
c. Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.
- Oksidase dan reduktase , yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.
Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;
a. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.
b. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
- Desmolase , yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :
a. Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida.
b. Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan formasi amine dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini bermetamorfosis suatu asam amino.
Enzim juga sanggup dibedakan menjadi eksoenzim dan endoenzim berdasarkan kawasan kerjanya, ditinjau dari sel yang membentuknya.Eksoenzim ialah enzim yang aktivitasnya diluar sel. Endoenzim ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel.
Selain eksoenzim dan endoenzim, dikenal juga enzim konstitutif dan enzim induktif. Enzim konstitutif ialah enzim yang dibuat terus-menerus oleh sel tanpa peduli apakah substratnya ada atau tidak. Enzim induktif (enzim adaptif) ialah enzim yang dibuat lantaran adanya rangsangan substrat atau senyawa tertentu yang lain. Misalnya pembentukan enzim beta-galaktosida pada escherichia c0l1 yang diinduksi oleh laktosa sebagai substratnya. Tetapi ada senyawa lain juga yang sanggup menginduksi enzim tersebut walaupun tidak merupakan substarnya, yaitu melibiosa. Tanpa adanya laktosa atau melibiosa, maka enzim beta-galaktosidasa tidak disintesis, tetapi sintesisnya akan dimulai jikalau ditambahkan laktosa atau melibiosa.
5. Koenzim
Dalam peranannya ,enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain protein. Ditinjau dari fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai pemindah hidrogen, pemindah elektron, pemindah formasi kimia tertentu (“group transferring”) dan koenzim dari isomerasa dan liasa.
Tabel 2. Contoh-contoh koenzim dan peranannya
No | Kode | Singkatan dari | Yang dipindahkan |
1. | NAD | Nikotinamida-adenina dinukleotida | Hidrogen |
2. | NADP | Nikotinamida-adenina dinukleotida fosfat | Hidrogen |
3. | FMN | Flavin mononukleotida | Hidrogen |
4. | FAD | Flavin-adenina dinukleotida | Hidrogen |
5. | Ko-Q | Koenzim Q atau Quinon | Hidrogen |
6. | sit | sitokrom | Elektron |
7. | Fd | Ferredoksin | Elektron |
8. | ATP | Adenosina trifosfat | Gugus fosfat |
9. | PAPS | Fosfoadenil sulfat | Gugus sulfat |
10. | UDP | Uridina difosfat | Gula |
11. | Biotin | Biotin | Karboksil (CO2) |
12. | Ko-A | Koenzim A | Asetil |
13. | TPP | Tiamin pirofosfat | C2-aldehida |
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, Dasar-dasar Mikrobiologi
Timotius, K.H, 1982, Mikrobiologi Dasar; Salatiga, Universitas Kristen
Satya Wacana
Sumber http://kickfahmi.blogspot.com