Sporulasi mungkin terlihat seolah-olah dengan pembentukan benih pada tanaman berbunga, tetapi produksi spora hanya terjadi pada tanaman yang tidak mengalir dan pada organisme mikroskopis lainnya. Contoh organisme tersebut termasuk jamur, ganggang hijau, jamur, protozoa, dan pakis.
Para ilmuwan percaya bahwa kemampuan kuman untuk bersporulasi (menghasilkan spora) menciptakan mereka berkembang dalam ekosistem yang bermacam-macam dan juga menciptakan mereka selamat dari kondisi jelek dan fluktuasi lingkungan.
Istilah sporulasi sering dipakai untuk menghasilkan spora oleh kuman dikala kondisinya keras. Spora semacam itu sanggup tetap tidak aktif hingga kondisinya mendukung.
Contoh kuman yang menyebar hingga sekitar 9 endospora ialah Metabacterium polyspora. Pada kuman ini, sel menghasilkan spora di kutub. Spora membelah untuk menghasilkan lebih banyak spora, memanjang dan berubah menjadi endospora yang matang.
Dalam alga, organisme induk, menghasilkan antara 4-8 spora, yang merupakan badan bulat kecil oleh pembelahan sel. Setiap spora mempunyai lapisan luar yang tebal yang melindungi sel dalam. Setiap spora bersifat motil (memiliki kemampuan untuk bergerak), dan dikala dilepaskan dari organisme induk, akan berubah menjadi organisme gres yang identik dengan induk dalam kondisi yang tepat.
Sumber https://infoana.comm