Thursday, September 27, 2018

√ Anatomi Saraf Kranial Dan Fungsinya

Saraf kranial ialah kumpulan penting dari saraf, yang semuanya berjalan eksklusif ke otak daripada melalui sumsum tulang belakang, ibarat kebanyakan saraf lainnya. Mereka disebut saraf kranial lantaran mereka berasal dan terletak di dalam tengkorak atau kranium Anda. Saraf kranial mempunyai beberapa fungsi penting untuk kehidupan sehari-hari, sehingga mereka merupakan fokus penting bagi dokter serta pasien yang terkena gangguan fungsi saraf kranial.


Kecuali bila Anda seorang profesional medis, biasanya tidak perlu mengetahui semua detail wacana masing-masing saraf individu. Namun, mempunyai pemahaman wacana saraf kranial sanggup membantu Anda menemukan sumber dilema khusus yang Anda alami. Ini sanggup memandu Anda menuju warta lebih lanjut dan perawatan medis yang tepat.


Anatomi Saraf Cranial


Saraf kranialis semuanya terletak di kepingan bawah otak Anda di dalam tengkorak Anda. Mereka tiba berpasangan, satu di setiap sisi otak, dan diberi nomor dalam angka Romawi I sampai XII. Ini sering diberi label sebagai CN I, CN II, dan sebagainya. Dua saraf kranial pertama, saraf Olifaktori, dan saraf optik muncul dari otak besar, dan sepuluh saraf lainnya berasal dari batang otak. Saraf kemudian berpindah dari asalnya ke banyak sekali kepingan badan di kepala, wajah, mulut, dan – dalam beberapa kasus – di pinggiran tubuh.


Beberapa profesional mengenali saraf ekstrakranial yang disebut saraf terminal, atau saraf kranial nol. Saraf ini ialah pleksus saraf kecil, seringkali mikroskopis, akrab saraf penciuman. Awalnya dianggap mendukung fungsi penciuman, kini diketahui bahwa saraf terminal tidak memasuki bola penciuman dan tidak berfungsi dalam penciuman. Sebaliknya, diperkirakan bahwa syaraf ini mungkin merupakan struktur anatomi peninggalan, dan mungkin memainkan tugas dalam mengatur fungsi secual.


Fungsi


Saraf kranial berfungsi untuk memberikan banyak sekali jenis warta ke dan dari tubuh. Beberapa saraf ialah saraf motorik, dan mereka menggerakkan otot. Lainnya ialah saraf sensorik; mereka membawa warta dari badan ke otak. Beberapa saraf kranial merupakan kombinasi dari saraf motorik dan sensorik.


Setiap pasangan saraf kranial mempunyai tujuan spesifik di badan Anda, dan berfungsi sebagai saraf motorik, saraf sensorik, atau keduanya. Berbagai kondisi sanggup memengaruhi saraf, dan tanda dan tanda-tanda tertentu sanggup muncul di badan Anda sebagai akhir dari cedera atau dilema pada saraf kranial.


Saraf Olifaktori (CN I)


Saraf penciuman bertanggung jawab untuk mentransmisikan semua yang kita cium ke otak. Saraf ini bergerak dari otak ke bohlam penciuman, di mana aroma dianalisis. Gangguan pada saraf ini sanggup menjadikan anosmia, ketidakmampuan untuk mendeteksi aroma. Ini juga secara dramatis berdampak pada indera perasa kita.


Saraf Optikus (CN II)


Saraf optik mentransmisikan sinyal listrik dari retina mata Anda ke otak, yang mengubah sinyal-sinyal ini menjadi gambar dari apa yang kita lihat di dunia di sekitar kita. Gangguan pada saraf optik, ibarat neuritis optik, sanggup menjadikan gangguan penglihatan, penglihatan ganda, dan kebutaan.


Saraf Okulomotorius (CN III)


Saraf okulomotor mempunyai dua fungsi utama. Pertama, saraf okulomotor mentransmisikan sinyal yang memungkinkan mata bergerak ke segala arah yang tidak dikendalikan oleh saraf kranial lainnya. Kedua, saraf okulomotor membawa serat parasimpatis ke iris, menjadikan iris mengerut ketika Anda berada di cahaya terang. Lesi pada saraf okulomotor tidak hanya sanggup menjadikan penglihatan ganda (diplopia), tetapi juga sanggup menjadikan pupil yang tidak sanggup mengerut. Karena lokasinya, saraf okulomotor rentan terhadap kerusakan oleh tekanan intrakranial yang meningkat, dan pupil yang tertiup sanggup menjadi tanda dilema neurologis yang serius.


Sarang Troklearis (CN IV)


Saraf trochlear mengontrol otot yang menggerakkan bola mata ke bawah dan ke luar. Lesi pada saraf ini sanggup menjadikan diplopia, yang sanggup diperbaiki dengan memiringkan kepala menjauh dari mata yang terkena.


Saraf Trigeminal (CN V)


Saraf trigeminal terutama ialah saraf sensorik, yang berarti bahwa ia memberikan sensasi dari wajah ke otak. Selain itu, saraf trigeminal mengontrol beberapa otot wajah yang penting untuk dikunyah. Salah satu komplikasi terburuk dari dilema dengan saraf trigeminal ialah trigeminal neuralgia, bentuk ekstrim dari nyeri wajah. Ini mungkin disebabkan oleh virus atau iritasi mekanis akhir penggosokan oleh sekumpulan pembuluh darah di akrab saraf.


Saraf Abdusen (CN VI)


Saraf ini mengontrol otot yang menjauhkan mata dari hidung. Lesi pada saraf Abdusen menjadikan penglihatan ganda, di mana satu gambar berada sempurna di sebelah yang lain. Kadang-kadang saraf Abdusen sanggup berdampak pada kedua sisi dalam kasus peningkatan tekanan intrakranial, ibarat pseudotumor cerebri.


Saraf Fasialis (CN VII)


Saraf Fasialis rumit. Tidak hanya mengontrol sebagian besar otot wajah; saraf ini juga mentransmisikan sinyal rasa dari depan lidah, memberikan serat parasimpatis yang menciptakan mata sobek dan ekspresi mengeluarkan air liur, dan bertanggung jawab atas sedikit sensasi di sekitar telinga. Ini juga membantu memodulasi pendengaran melalui kontrol otot stapedius. Inilah sebabnya mengapa radang saraf wajah, ibarat pada Bell’s palsy, sanggup menjadikan lebih banyak dilema daripada hanya kelemahan wajah, meskipun kelemahan ibarat itu biasanya merupakan tanda-tanda yang paling jelas.


Saraf Vestibulokoklear (CN VIII)


Saraf ini mempunyai dua komponen utama: komponen koklea memberikan warta akustik ke otak sehingga kita sanggup mendengar, dan kepingan vestibular mengirimkan sinyal mengenai keseimbangan dan gerakan. Masalah dengan saraf vestibulocochlear sanggup menjadikan gangguan pendengaran atau vertigo, dan seringkali menjadikan keduanya. Masalah umum yang melibatkan saraf kranial VIII ialah neuroma akustik. Tumor jinak ini sanggup menekan saraf, menjadikan gangguan pendengaran atau pusing.


Saraf glosofaringeal (CN IX)


Saraf Glosofaring mempunyai banyak pekerjaan sambilan. Saraf ini bertanggung jawab atas rasa dari kepingan belakang lidah, sensasi dari sebagian kecil indera pendengaran dan kepingan pengecap dan tenggorokan, persarafan satu otot yang penting untuk menelan (stylopharyngeus), dan air liur oleh kelenjar parotis. Ini juga mendapatkan warta penting wacana tekanan darah dari kemoreseptor dan baroreseptor dalam badan karotis. Iritasi saraf glossofaringeal sanggup menjadikan neuralgia glossofaringeal, suatu kondisi di mana sangat menyakitkan untuk menelan.


Saraf Vagus (CN X)


Saraf ini mengontrol faring (untuk menelan) dan laring (untuk berbicara), serta sensasi dari faring, kepingan dari meninges dan sebagian kecil dari telinga. Seperti saraf glossopharyngeal, saraf vagus mendeteksi rasa (dari tenggorokan) dan juga mendeteksi sinyal khusus dari kemoterapi dan baroreseptor akrab jantung (di lengkung aorta). Selain itu, saraf vagus memberikan serat parasimpatis ke jantung, sinyal yang sanggup memperlambat detak jantung. Karena hubungannya dengan jantung, gangguan pada saraf vagus bisa sangat berbahaya. Di sisi lain, stimulasi saraf vagus telah terbukti berpotensi bermanfaat dalam banyak sekali gangguan, termasuk epilepsi.


Saraf Aksesorius (CN XI)


Saraf Aksesorius tulang belakang tidak terlalu rumit dibandingkan dengan pendahulunya. Ini hanya mempunyai satu fungsi utama: menjadikan kontraksi otot sternokleidomastoid dan trapezius untuk membantu menggerakkan kepala atau bahu. Gangguan pada saraf ini mengurangi kemampuan untuk memakai otot-otot ini. Tes sederhana untuk fungsi saraf Aksesorius tulang belakang ialah dengan hanya mengangkat bahu. Jika Anda tidak sanggup mengangkat satu bahu, saraf embel-embel tulang belakang itu mungkin terganggu.


Saraf hipoglosus (CN XII)


Saraf hipoglosus ialah saraf motor yang mengendalikan semua gerakan lidah. Kesulitan berbicara (dysarthria) atau memindahkan masakan di ekspresi Anda ialah konsekuensi potensial dari saraf hipoglosus yang rusak.


Perawatan Cedera Saraf Cranial


Jika Anda mempunyai dilema atau meragukan ada dilema dengan saraf kranial, Anda harus segera pergi ke dokter. Karena ada saraf di dalam tempurung kepala, perawatan seringkali melibatkan fokus pada melindungi otak Anda sambil membantu memperbaiki kerusakan saraf. Beberapa perawatan untuk dilema saraf kranial melibatkan pembedahan. Tentu saja, ini berisiko dan harus dipakai sebagai pilihan terakhir. Beberapa dilema saraf kranial, ibarat tumor, mungkin berhasil diobati dengan radiasi. Sinar radiasi terfokus sanggup membantu mengecilkan atau menghilangkan tumor yang memengaruhi saraf kranial.


Intinya: bila Anda mempunyai tanda-tanda dengan gerakan atau sensasi di sekitar kepala dan wajah Anda, Anda perlu mencari perhatian medis segera. Dengan mendapatkan diagnosis dini dan memulai pengobatan yang tepat, Anda sanggup meningkatkan peluang pemulihan penuh dari dilema saraf kranial.



Sumber https://infoana.comm