Kode genetik memungkinkan sel-sel berisi sejumlah isu yang membingungkan. Bayangkan ini: sel telur yang dibuahi secara mikroskopis, mengikuti kode yang terkandung dalam kode genetiknya, sanggup menghasilkan insan atau gajah yang bahkan mempunyai kepribadian dan sikap yang serupa dengan orang tuanya. Ada banyak isu di sana!
Pengembangan kode genetik sangat penting alasannya ialah memungkinkan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang jago untuk kelangsungan hidup mereka – dan menawarkan kode bagaimana melaksanakan hal yang sama ke generasi berikutnya.
Ketika sebuah sel berusaha mereproduksi, salah satu hal pertama yang dilakukannya ialah menciptakan salinan DNA-nya. Ini ialah fase “S” dari siklus sel, yang merupakan akronim dari “Sintesis” salinan gres DNA sel.
Informasi yang dikodekan dalam DNA dipertahankan oleh pasangan spesifik basa DNA satu sama lain. Adenin hanya akan terikat dengan Timin, Sitosin dengan Guanin, dll. Itu berarti bahwa ketika sebuah sel ingin menyalin DNA-nya, yang harus dilakukan hanyalah memisahkan dua helai heliks ganda dan menyejajarkan nukleotida yang menjadi dasar yang ingin dipasangkan dengan basa DNA yang ada.
Pasangan pasangan spesifik ini memastikan bahwa untai kawan gres akan berisi urutan pasangan basa yang sama – “kode” yang sama – menyerupai untaian kawan lama. Setiap heliks ganda yang dihasilkan mengandung satu untai DNA usang yang dipasangkan dengan satu untai DNA baru.
Heliks ganda gres ini akan diwarisi oleh dua sel anak. Ketika saatnya bagi sel-sel anak tersebut untuk bereproduksi, setiap helai heliks ganda gres ini, bertindak sebagai templat untuk heliks ganda baru!
Ketika datang saatnya bagi sel untuk “membaca” kode yang terkandung dalam DNA-nya, ia memakai prinsip ikatan pasangan spesifik yang sama. RNA sangat menyerupai dengan DNA, dan masing-masing basa RNA berikatan khusus dengan satu basa DNA. Urasil berikatan dengan Adenin, Sitosin ke Guanin, dll.
Ini berarti, menyerupai halnya replikasi DNA, isu dalam DNA secara akurat ditransfer ke RNA selama untai RNA yang dihasilkan terdiri dari basa yang mengikat secara khusus dengan basa dalam DNA.
Terkadang, untai RNA itu sendiri sanggup menjadi produk akhir. Struktur yang terbuat dari RNA melaksanakan fungsi-fungsi penting dalam diri kita, termasuk mengumpulkan protein, mengatur verbal gen, dan mengkatalisasi pembentukan protein.
Bahkan, beberapa ilmuwan berpikir bahwa kehidupan pertama di Bumi mungkin sebagian besar terdiri dari RNA. Ini alasannya ialah RNA sanggup menyimpan isu dalam pasangan basa menyerupai DNA, tetapi juga sanggup melaksanakan beberapa fungsi enzimatik dan pengaturan.
Namun, dalam kebanyakan kasus, RNA selanjutnya ditranskripsi menjadi protein. Dengan memakai “bahan penyusun kehidupan” asam amino, sel-sel kita sanggup membangun hampir semua mesin protein untuk hampir semua tujuan, mulai dari serat otot sampai neurotransmiter sampai enzim pencernaan.
Dalam transkripsi protein, kodon RNA yang ditranskripsi dari DNA “dibaca” oleh ribosom. Ribosom menemukan transfer RNA (tRNA) yang sesuai dengan “anti-kodon” yang bebas untuk kodon dalam messenger RNA (mRNA) yang telah ditranskripsi dari DNA. Ribosom mengkatalisasi pembentukan ikatan peptida antara asam amino ketika mereka “membaca” setiap kodon dalam mRNA. Pada final proses, Anda mempunyai serangkaian asam amino menyerupai yang ditentukan oleh DNA – yaitu, protein.
Bahan penyusun dasar kehidupan lainnya, menyerupai gula dan lipid, pada gilirannya diciptakan oleh protein. Dengan cara ini isu yang terkandung dalam DNA ditransformasikan menjadi semua materi kehidupan, memakai kode genetik!
Sumber https://infoana.comm