Cara Mengurangi Bounce Rate Blog – Besar kecilnya nilai bounce rate blog sanggup dijadikan sebuah patokan dalam mengukur kepopuleran sebuah blog. Dari data yang diberikan bounce rate bisa kita ketahui apakah blog atau artikel disukai pembaca atau tidak. Semakin rendah nilai prosentase bounce rate maka kinerja blog bisa diasumsikan baik. Namun sebaliknya bila bounce rate blog tinggi maka kualitas blog tidak baik. Kita harus menurunkan bounce rate blog biar kualitas ranking blog semakin baik.
Baca Juga : Perbedaan Blog Dengan Website Yang Tidak Banyak Orang Tahu
Pengaruh Bounce Rate Terhadap Blog
Pengaruh terbesar bounce rate blog ialah terhadap trafik serta ranking blog di mata search engine. Dalam menilai sebuah blog search engine berpatokan pada tingkat bounce rate. Sangat penting sekali kita memahami dan berguru bagaimana mengurangi bounce rate blog. Nilai bounce rate blog yang secy akan disukai mesin pencari dan kemungkinan besar konten blog akan mendominasi halaman terbaik Google.
Alexa rank dalam meranking suatu blog dihitung berdasarkan tingkat tinggi rendahnya bounce rate juga. Semakin rendah nilai bounce rate maka akan semakin langsing juga rank yang diberikan Alexa.
Kita bisa mengetahui jumlah tingkat prosentase bounce rate blog memakai Google Analytics atau Alexa Rank. Namun saya lebih merekomendasikan memakai Google Analytics. Karena biasanya hasil yang dilaporkan Google Analytics lebih akurat dibanding website pengukur bounce rate blog lainnya.
Pengertian Bounce Rate
Jika diartikan kedalam bahasa Indonesia Bounce Rate ialah Rasio Pentalan atau Pantulan. Artinya rasio pentalan pengunjung blog yang membuka halaman blog berdasarkan jumlah halaman yang dibaca. Nilai yang ditampilkan dalam Bounce Rate dihitung berdasarkan prosentase. Hitungannya memakai rumus :
A/B x 100% = BR
Keterangan :
A = Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman blog;
B = Jumlah total pengunjung blog (keseluruhan);
BR = Nilai tingkat prosentase Bounce Rate.
Contoh bila halaman blog Anda mendapat 1.000 orang yang membaca satu halaman dan total jumlah pengunjung blog ialah 5.000 orang, maka bila dihitung berdasarkan rumus diatas ialah : 1.000/5.000 x 100% = 20%. Artinya bounce rate blog Anda ialah sebesar 20%.
Agar kualitas blog kita cantik dimata mesin pencari, maksimal jumlah bounce rate blog ialah 20% saja. Jika lebih dari itu maka dinilai kurang maksimal. Pengaruhnya ranking blog kita akan menurun atau tidak baik.
Umumnya penyebab tingkat prosentase bonce rate tinggi ialah sedikitnya jumlah pageview halaman blog kita. Hal ini disebabkan :
- Pengunjung tiba-tiba menutup halaman blog (close tab) sehabis selesai membaca satu halaman blog saja;
- Pengunjung ketika selesai membaca satu halaman blog pribadi klik link eksternal atau link yang mengarah ke halaman blog lain;
- Pengunjung klik tombol kembali (back) browser ketika selesai membaca artikel pada satu halaman blog.
Kesimpulannya ialah pembaca hanya membaca satu halaman saja tanpa membaca artikel lainnya yang ditulis didalam blog. Sehingga jumlah pageview sangat kecil dan menjadikan tingkat bounce rate tinggi.
Lalu Bagaimana Cara Mengurangi Bounce Rate Blog?
Sebetulnya cara mengurangi bounce rate ini bukan hanya untuk blog WordPress saja, seluruh engine blog bisa mempraktikkan cara ini. Dan mungkin Anda sudah bisa mengira teori sempurna untuk menurunkan tingkat bounce rate, yaitu dengan menciptakan halaman blog menjadi lebih menarik pada setiap artikel. Dengan begitu diharapkan jumlah pageview akan tinggi. Pembaca tidak akan pribadi kabur atau keluar dari blog kita ketika selesai membaca satu halaman artikel.
Lebih jelasnya lagi cara mengurangi bounce rate pada blog ialah sebagai berikut :
1. Buat Artikel Blog Yang Lengkap dan Menarik
Populernya sebuah blog sangat dipengaruhi dengan kualitas konten blog. Diantara banyaknya konten blog salah satunya ialah artikel. Karena berdasarkan saya konten itu bukan hanya artikel saja. Sidebar, Navigasi Menu, Header, Footer, dan sebagainya itu termasuk konten blog secara keseluruhan.
Dalam menulis artikel yang baik tidak asal menulis saja. Kita harus berusaha menulis artikel selengkap dan semenarik mungkin. Sebaiknya dalam satu artikel setidaknya mempunyai minimal 500 kata. Namun selalu memakai bahasa singkat, jelas, dan gampang dimengerti oleh pembaca. Artikel panjang memang bagus, tapi artikel yang dipanjang-panjangin justru malah membingungkan pembaca.
Lengkapi artikel dengan gambar-gambar penunjang untuk meningkatkan kualitas pemahaman pembaca. Apalagi bila artikel yang kita bahas ialah artikel tutorial, maka gambar penunjang bisa dikatakan wajib. Bahkan bila diperlukan, sisipkan juga video yang masih bekerjasama dengan pembahasan.
Baca Juga : Optimalkan Gambar Web Dengan Plugin WP Smush.it
Umumnya blog gado-gado akan memperoleh nilai bounce rate yang tinggi. Namun bila memakai trik khusus atau artikel dibentuk semenarik dan selengkap mungkin maka akan bisa mengurangi bounce rate.
Jika artikel yang kita buat sangat menarik dan lengkap maka otomatis pembaca akan betah. Mereka tidak perduli dengan lamanya waktu bermain di blog kita. Pembaca akan terus mondar-mandir di blog untuk terus membaca setiap artikel yang diterbitkan di blog kita. Dengan begitu tingkat prosentase bounce rate blog akan menurun.
Baca Juga : Artikel Yang Bisa Cepat Terindex Oleh Google
2. Judul Artikel Dibuat Semenarik Mungkin
Ketika pembaca menemukan blog kita hal apa yang mereka lihat pertama kali? Tentunya selain desain blog yang pertama mereka lihat ialah judul-dulu artikel. Para pencari di search engine juga mereka akan melihat formasi judul artikel yang ditulis di beberapa blog.
Maka dari itu menciptakan dulu artikel yang bisa memikat pembaca ialah trik penting. Dengan catatan kita dihentikan menciptakan judul artikel yang isinya menipu pembaca. Artinya judul yang dibentuk tidak sesuai dengan artikel yang dibahas. Hal ini akan berakibat negatif pada blog kita dalam jangka waktu panjang.
Baca Juga : Cara Membuat Post Meta Di Bawah Judul Postingan WordPress
3. Buat Related Post (Artikel Berkaitan)
Apa itu related post? Sebagian besar mungkin Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan related post. Related post ialah formasi link artikel yang masih bekerjasama dengan artikel yang dibahas. Umumnya related post dibentuk dan ditampilkan diakhir artikel. Ketika pembaca selesai menyimak artikel maka mereka akan disuguhi beberapa artikel lain yang masih berkaitan. Related post ditampilkan berdasarkan kategori atau tag.
Untuk mengurangi tingkat prosentase bounce rate, sebaiknya related post dibentuk hingga minimal 5 artikel maksimal 10 artikel yang ditampilkan. Jika memungkinkan, gunakan thumbnail dimasing-masing artikel yang ada di related post.
Baca Juga : Cara Membuat Related Post Tanpa Plugin Di WordPress
4. Selalu Menggunakan target=” _blank” Disetiap Link
Sebaiknya disemua link URL blog kita memakai atau ditambahkan target=" _blank"
. Artinya ketika pembaca klik link maka mereka akan dibawa ke tab gres tanpa menutup halaman sebelumnya. Dengan begitu selain akan bertambah jumlah pageview maka menahan halaman sebelumnya tetap aktif. Kegiatan ini dipercaya merupakan salah satu cara untuk mengurangi bounce rate blog.
5. Optimasi Blog Agar Ringan Ketika Diakses
Jangan anggap remeh dilema kecepatan blog ketika diakses! Karena umumnya pembaca akan kabur duluan ketika mereka mengunjungi halaman blog yang loadingnya membutuhkan waktu lama. Dengan begitu tingkat bounce rate akan tinggi.
Sebaiknya kurangi fitur-fitur tidak penting yang membebani kinerja blog Anda. Biasanya blog yang terlalu banyak aksesoris menyerupai widget j4vascript, gambar resolusi tinggi, dan masih banyak lagi. Ukur kecepatan loading blog memakai website pengukur kecepatan menyerupai GTMetrix.
Baca Juga : 3 Hal Penting Untuk Mempercepat Loading Blog WordPress Di GTMetrix
6. Gunakan Template Blog Responsive
Apa itu template responsive? Template responsive ialah template yang selalu menyesuaikan tampilan ketika diakses oleh browser atau media apapun baik komputer atau smartphone. Blog lezat dilihat ketika diakses di komputer belum tentu akan lezat juga ketika dilihat memakai smartphone atau handphone. Template responsive senantiasa akan selalu menyesuaikan diri dengan resolusi monitor yang mengaksesnya.
Ketika blog diakses dari smartphone tidak lezat dilihat atau desainnya tidak responsive, kemungkinan pengunjung akan pribadi pergi tanpa membuka halaman lainnya. Dan ingat ketika ini pengguna smartphone jumlah lebih besar ketimbang yang saluran blog melalui Personal Computer (PC).
Jika kita tidak paham benar dengan urusan coding untuk menciptakan template responsive, maka ketika ini sudah banyak tersebar di internet tema responsive. Anda bisa mendapat template responsive secara gratis atau yang berbayar.
Baca Juga : Tema Responsive Belum Tentu Mobile Friendly
7. Buat Navigasi Blog Yang Tidak Membingungkan Pembaca
Salah satu trik untuk mengurangi bounce rate blog ialah dengan menciptakan navigasi. Navigasi ialah petunjuk arah yang kita buat di dalam blog. Artinya sebuah petunjuk untuk mengarahkan pengunjung untuk mengetahui seluruh konten blog. Namun ingat kita harus menciptakan navigasi blog yang terperinci tidak membingungkan pembaca. Jika blog disediakan sebuah navigasi maka diharapkan akan meningkatkan jumlah pageview dan menurunkan tingkat bounce rate.
Di dalam dunia blog sebuah navigasi sangat penting sekali. Karena navigasi dibentuk biar pembaca tidak tersesat serta dengan gampang menemukan halaman-halaman blog kita.
Baca Juga : Bingung Membuat Breadcrumb WordPress?
8. Perhatikan Desain Blog
Agar blog nyaman dan sedap dipandang mata maka desain blog juga sangat penting. Hal ini bukan artinya desain blog ialah harus dikedepankan. Namun desain blog juga jangan dikesampingkan. Pembaca akan merasa nyaman bila blog yang dikunjunginya meninggalkan kesan yang sangat baik. Artinya desain blog bagus, artikelnya berkualitas, tata letak navigasinya juga jelas.
Jika desain blog kita cantik kemungkinan besar pengunjung akan terus mengobrak-ngabrik seluruh halaman blog. Atau kemungkinan mereka akan menyimpan halaman blog kita di browser yang mereka gunakan (bookmark).
9. Selalu Membuat Link Internal Di Dalam Artikel
Ketika kita sedang menciptakan artikel jangan hingga lupa untuk mencantumkan link internal didalamnya. Artinya link yang mengarah ke artikel lainnya yang masih atau menyerupai dengan artikel yang dibahas. Hal inipun akan meningkatkan jumlah pageview halaman blog dan secara otomatis akan mengurangi bounce rate juga.
Link internal berbeda dengan related post. Jika related post ialah tampilan link artikel lain secara acak (random) yang otomatis muncul berdasarkan artikel yang satu kategori atau tag. Kalau internal link ialah link yang kita buat secara manual yang kita sisipkan didalam artikel untuk menuju ke artikel lain yang masih berhubungan.
10. Jika Memungkinkan Buat Artikel perHalaman
Untuk meningkatkan jumlah pageview halaman blog ialah dengan menciptakan artikel menjadi perhalaman (paginasi). Istilah lainnya ialah Pagination Page dan misalnya menyerupai artikel ini.
Dengan catatan bila memang artikel yang kita bahas sangat banyak atau artikel panjang. Selain bisa kita buat tombol paginasi, kita bisa juga membaginya menjadi beberapa pembahasan.
Jika artikelnya menarik maka pembaca akan ingin tau untuk membaca artikel selanjutnya yang kita atur menjadi perhalaman. Otomatis tingkat prosentase bounce rate akan menurun. Karena jumlah pageview atau halaman yang dibuka pengunjung akan terus bertambah.
Akhirnya artikel ini selesai juga. 10 Cara Mengurangi Bounce Rate Blog yang telah dibahas diatas bukan berarti jaminan mutlak bahwa tingkat prosentase bounce rate blog akan turun. Itu semua tergantung diri kita masing-maisng yang mengaplikasikannya. Namun diharapkan tingkat bounce rate blog yang kita kelola akan terus menurun sehingga ranking blog menjadi meningkat.
Karena menciptakan halaman posting menjadi beberapa halaman (Page Break) menimbulkan duplikat konten di Google Web Master Tools, maka postingan ini tidak lagi memakai pengaturan Page Break. Terima kasih.
Sumber http://info-menarik.nett