Tuesday, December 4, 2018

√ Sifat Fisik Dan Kimia Sukrosa

Karbohidrat Kompleks terdiri dari dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan bersama. Karbohidrat berikut yakni disakarida. Disakarida yakni senyawa yang mengandung ikatan antara karbon (1) dari satu gula dan gugus hidroksil pada posisi apa pun pada gula lainnya.


Sukrosa, gula meja biasa, mungkin merupakan satu-satunya materi kimia organik murni paling melimpah di dunia dan yang paling dikenal oleh para non-kimiawan. Baik dari tebu (20% berat) atau bit gula (15% berat), dan apakah mentah atau halus, gula biasa masih berupa sukrosa.


Sukrosa yakni disakarida yang menghasilkan 1 ekuivalen glukosa dan 1 ekuivalen fruktosa pada hidrolisis asam. Campuran 1: 1 glukosa dan fruktosa ini sering disebut sebagai gula terbalik, alasannya tanda rotasi optik berubah (membalikkan) selama hidrolisis dari sukrosa ([alpha] D = + 66,5o) menjadi adonan fruktosa glukosa ([alpha] ] D = -22.0o). Serangga tertentu, terutama lebah madu, mempunyai enzim yang disebut invertase yang mengkatalisis hidrolisis sukrosa menjadi adonan glukosa-fruktosa. Madu, pada kenyataannya, terutama merupakan adonan dari ketiga gula ini.


Tidak menyerupai kebanyakan disakarida lainnya, sukrosa bukanlah gula pereduksi dan tidak mengatakan mutarotasi. Fakta-fakta ini menyiratkan bahwa sukrosa tidak mempunyai relasi hemiasetal dan bahwa glukosa dan fruktosa keduanya harus glikosida. Ini sanggup terjadi hanya bila kedua gula bergabung oleh relasi glikosida antara C1 glukosa dan C2 fruktosa.


Sifat fisik sukrosa



  • Sukrosa mempunyai struktur kristal monoklinik.

  • Ketika mengalami suhu tinggi (lebih dari 186oC), senyawa ini terurai, menghasilkan karamel.

  • Kelarutannya dalam air pada suhu 20oC yakni 203,9g / 100 mL

  • Entalpi standar pembakaran yang bekerjasama dengan sukrosa yakni 5647 kJ.mol-1.


Sifat kimia sukrosa



  • Sukrosa sanggup mengalami reaksi pembakaran untuk menghasilkan karbon dioksida dan air.

  • Ketika bereaksi dengan asam klorat, senyawa ini menghasilkan asam klorida, karbon dioksida, dan air.

  • Setelah hidrolisis, ikatan glikosidik yang menghubungkan dua karbohidrat dalam molekul C12H22O11 terputus, menghasilkan glukosa dan fruktosa.

  • Sukrosa sanggup didehidrasi dengan dukungan H2SO4 (yang bertindak sebagai katalis) untuk menghasilkan padatan hitam yang kaya akan karbon.



Sumber https://infoana.comm