Wednesday, March 21, 2018

√ Sifat Dan Struktur Pirimidin

Pirimidin termasuk sitosin, timin, dan urasil sedangkan purin termasuk adenin dan guanin. Kelima basa nitrogen ini dianggap sebagai primer atau kanonik sebab merupakan unit dasar dari aba-aba genetik. Nukleobasa yang membentuk asam nukleat dipakai untuk membedakan DNA dari molekul RNA. Dalam DNA, timin melengkapi pasangan dengan adenin sedangkan dalam RNA, urasil sesuai dengan adenin. Timin berbeda dari urasil dalam mempunyai kelompok metil, yang kekurangan urasil. Pasangan nukleobase C-G dan A-T (atau A-U dalam RNA) disebut sebagai basa pelengkap.


Sifat pirimidin


Pirimidin yakni senyawa organik aromatik heterosiklik dengan rumus kimia C4H4N2. Ini mempunyai cincin tunggal (disebut cincin pirimidin) dengan atom karbon dan nitrogen bolak-balik. Massa molar pirimidin yakni 80,088 g / mol dan titik leburnya pada 20-22 ° C.


Struktur pirimidin


Basa pirimidin mempunyai cincin beranggota 6 dengan dua nitrogen dan empat karbon. Meskipun cincin purin dan pirimidin mempunyai satu komponen beranggota 6 dengan dua nitrogen dan empat karbon, purin dan pirimidin tidak bekerjasama secara metabolik. Jalur berbeda untuk biosintesis dan degradasi purin dan untuk biosintesis dan degradasi pirimidin, ada di semua organisme.


Kombinasi cincin karbohidrat beranggotakan 5 dan purin atau pirimidin disebut nukleosida. Jika satu atau lebih fosfat ada pada karbohidrat, kombinasi tersebut disebut nukleotida. Sebagai contoh, ATP yakni nukleotida.


 dan urasil sedangkan purin termasuk adenin dan guanin √ Sifat dan struktur pirimidin
Struktur pirimidin

Sitosin, Timin, dan Urasil


Sitosin, timin, dan urasil yakni nukleobasa pirimidin. Sitosin sanggup dibedakan dari pirimidin lain dengan mempunyai gugus keto pada posisi 2 dan gugus amina pada posisi 4 dalam cincin aromatik heterosikliknya. Ini mempunyai rumus kimia C4H5N3O. Dalam DNA dan RNA, sitosin cocok dengan guanin yang membentuk tiga ikatan hidrogen. Ketika difosforilasi dengan tiga gugus asam fosfat, mereka menjadi sitidin trifosfat (CTP) dan deoksisitidin trifosfat (dCTP), yang merupakan nukleotida yang membentuk molekul RNA dan DNA. Sitidin trifosfat yakni nukleotida yang membentuk belahan dari DNA atau RNA. Ini juga sanggup berfungsi sebagai faktor pendamping bagi enzim. Itu sanggup mentransfer fosfatnya untuk mengubah ADP menjadi ATP.


Timin mempunyai rumus kimia C5H6N2O2. Ia mempunyai dua gugus keto pada posisi 2 dan 4, dan gugus metil pada posisi 5 dalam cincin aromatik heterosikliknya. Pasangan basa pelengkap timin dengan adenin oleh dua ikatan hidrogen. Namun, tidak menyerupai sitosin yang ada dalam DNA dan RNA, timin hanya ada dalam molekul DNA sebab digantikan oleh urasil dalam RNA. Timin yang menempel pada deoksiribosa (gula pentosa) disebut sebagai deoksi timidin (atau timidin). Ketika difosforilasi dengan tiga gugus asam fosfat, deoksi-timidin menjadi deoksi-timidin trifosfat (dTTP), yang merupakan salah satu unit monomer nukleotida yang membangun DNA.


Urasil menyerupai dengan timin dalam hal struktur kecuali untuk gugus metil pada posisi 5 dalam cincin aromatik heterosiklik yang ada dalam timin. Ini mempunyai rumus kimia C4H4N2O2. Pada pasangan basa komplementer, pasangan urasil dengan adenin. Secara umum, urasil terjadi pada RNA, bukan pada DNA. Alih-alih urasil, DNA mempunyai timin yang berpasangan dengan adenin. Salah satu klarifikasi yang mungkin mengapa DNA mempunyai timin alih-alih urasil dikaitkan dengan konversi sitosin menjadi urasil dengan deaminasi spontan.


Sitosin sanggup bermetamorfosis urasil saat kehilangan gugus aminanya. Deaminasi sitosin ini sering terjadi. Namun demikian, kesalahan diperbaiki melalui sistem perbaikan DNA yang melekat. Jika tidak diperbaiki, itu sanggup mengakibatkan mutasi titik. Jika urasil terdapat dalam DNA, sistem perbaikan mungkin tidak sanggup membedakan urasil orisinil dari sitosin yang bermetamorfosis urasil dan sebab itu mungkin gagal membedakan urasil mana yang harus dikoreksi. Kehadiran kelompok metil dalam timin (yang tidak ada dalam urasil) membantu mencegah hal ini terjadi, dengan demikian, menjaga integritas dan stabilitas aba-aba genetik. Urasil yang menempel pada deoksiribosa (gula pentosa) disebut sebagai uridin. Ketika difosforilasi dengan tiga gugus asam fosfat, uridin menjadi uridin trifosfat (UTP), yang merupakan salah satu unit monomer nukleotida yang membangun RNA.



Sumber https://infoana.comm