Saturday, July 21, 2018

√ 5 Hormon Pada Tumbuhan : Mengenal Jenis-Jenis Dan Fungsinya

Meskipun flora bisa memasak makanannya sendiri, namun flora tetap memerlukan suatu prosedur untuk pengaturan tumbuhnya. Pengaturan pertumbuhan ini diharapkan untuk mengontrol kapan waktu yang sempurna untuk suatu bab flora terus tumbuh dan kapan bagian-bagian yang lain berhenti tumbuh. Mekanisme tersebut memerlukan suatu bahan. Tahukah teman-teman apa materi yang diharapkan tersebut? Ya betul. Ahli biologi menyebutnya dengan istilah hormon. Berikut ini hormon pada tumbuhan lengkap dengan fungsinya masing-masing.

Pengertian Hormon

Hormon berasal dari bahasa Yunani yaitu hormaein yang berarti menggiatkan. Hormon atau zat tumbuh merupakan zat kimia yang dibuat pada suatu bab flora tertentu yang menghipnotis bagian-bagian lain dari tumbuhan. Zat pengatur tumbuh yang diproduksi oleh flora disebut hormon flora endogen atau fitohormon. Hormon sanggup bersifat merangsang atau menghambat juga mengubah proses-proses fisiologis.


Selain hormon yang dihasilkan oleh flora itu sendiri (hormon endogen), kini terdapat hormon yang diperoleh dari luar (hormon eksogen atau sintetis). Hormon sintetis sanggup diberikan kepada bagian-bagian flora dengan tujuan untuk memicu atau menghambat pertumbuhan bab tersebut.


Sifat-Sifat Hormon pada Tumbuhan

Senyawa-senyawa tertentu sanggup digolongkan menjadi fitohormon (hormon tumbuhan) bila memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
  1. Tempat sintesis berbeda dari daerah aktifitas. Misalnya, suatu senyawa disintesis di pucuk atau daun muda, tetapi responnya terdapat pada batang, akar atau organ-organ lain.
  2. Respon yang dihasilkan oleh jumlah yang sangat kecil
  3. Respon mungkin berbentuk formatif dan plastis (tidak terpulihkan)

Jenis-jenis Hormon pada Tumbuhan

Fitohormon endogen kadangkala tersedia dalam keadaan tidak mencukupi, sehingga diharapkan fitohormon eksogen untuk menghasilkan respon yang dikehendaki. Selain itu, fitohormon berkerjasama dengan hormon-hormon lain untuk menghasilkan suatu respon. Saat ini terdapat 5 jenis hormon pada flora yang telah diketahui dan diteliti secara mendalam. Kelima hormon tersebut yaitu auksin, giberelin, sitokinin atau kinin, zat penghambat pertumbuhan, dan etilen.

1. Hormon Auksin

Auksin merupakan hormon pada flora yang berfungsi sebagai zat perangsang tumbuh. Fungsi utama hormon ini yaitu untuk merangsang perpanjangan dan pembesaran sel. Auksin lebih banyak dihasilkan di bab ujung tumbuhan. Auksin lebih dikenal dengan IAA (Indole Acetic Acid) yang juga besar lengan berkuasa terhadap pertumbuhan batang ke atas dan akar ke bawah.

2. Hormon Giberelin

Giberelin merupakan hormon pada flora yang sanggup merangsang pembesaran dan pembelahan sel. Hormon ini memicu pertumbuhan primer, menghipnotis perkecambahan, memecahkan masa dormansi biji. Giberelin sanggup bergerak ke dua arah, hal ini berbeda dengan auksin yang hanya sanggup bergerak ke satu arah saja.

3. Hormon Sitokinin atau Kinin

Hormon ini sanggup mempercepat pembelahan sel, mambantu pertumbuhan tunas-tunas dan akar. Sitokinin sanggup membantu penghambatan proses penuaan (senescence). Kinetin yang terdapat pada air kelapa muda dan ragi merupakan salah satu bentuk sitokinin.

Meskipun flora bisa memasak makanannya sendiri √ 5 Hormon pada Tumbuhan : Mengenal Jenis-Jenis dan Fungsinya

4. Zat Penghambat Pertumbuhan (Inhibitor)

Selain zat perangsang pertumbuhan, diharapkan pula zat penghambat pertumbuhan. Zat penghambat pertumbuhan ini berperan penting dalam proses dormansi atau suspensi pertumbuhan yang aktif. Hal ini diharapkan untuk kelestarian biji dan tunas yang mungkin sanggup tumbuh terus atau berhenti tumbuh atau mati alasannya yaitu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Zat penghambat pertumbuhan yang umum dijumpai yaitu senyawa-senyawa aromatik (seperti fenol dan lakton), terpenoid (seperti ABA), dan beberapa alkohol dan asamorganik tertentu.

5. Hormon Etilen

Hormon etilen dihasilkan flora pada respon cekaman, contohnya kebanjiran, kekeringan, tekanan kimia, luka atau infeksi. Etilen berperan aktif dalam proses pematangan buah. Selain itu etilen juga sanggup dipakai untuk mengakhiri masa dormansi, pembentukan bulu-bulu akar dan akar adventif, induksi sel kelamin betina pada bunga serta berperan dalam memacu hormon lain untuk menjadikan reaksi tertentu.

Demikian klarifikasi ihwal jenis jenis hormon pada flora dan fungsinya. Dari klarifikasi tersebut, sanggup disimpulkan bahwa daur hidup flora ternyata juga dipengaruhi oleh hormon sebagai faktor dalamnya. Mulai dari proses perkecambahan sampai flora tersebut mati. Hormon-hormon tersebut sanggup dipakai secara bersamaan untuk menghasilkan respon yang kita kehendaki. Semoga bermanfaat.
Sumber http://www.ebiologi.net