Monday, August 20, 2018

√ Masalah-Masalah Gizi


the conqueror:
1. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
2. OBESITAS
3. ANEMIA
4. DEFISIENSI VITAMIN A
5. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION (PEM)/PROTEIN CALORI MALNUTRITION (PCM)

. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
  • Adalah penyakit gizi akhir defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
  • Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)
  • Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan tanda-tanda klinis (marginal malnutrition)
  • Derajat berat ialah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor
  • Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul tanda-tanda klinis dan kelainan biokimiawi yang khas
Penyebab
  • Masukan kuliner atau kuantitas dan kualitas rendah
  • Gangguan sistem pencernaan atau perembesan makanan
  • Pengetahuan yang kurang perihal gizi
  • Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein mengakibatkan kwashiorkor
  • Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang mengakibatkan marasmus
  • Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang jelek , yang terjadi pada penduduk desa yang memiliki kebiasaan memperlihatkan kuliner tambahan tepung dan tidak cukup mendapat ASI
  • Terjadi lantaran kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP ringan
  • Pertumbuhan mengurang atau berhenti
  • BB berkurang, terhenti bahkan turun
  • Ukuran lingkar lengan menurun
  • Maturasi tulang terlambat
  • Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
  • Tebal lipat kulit normal atau menurun
  • Aktivitas dan perhatian kurang
  • Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Pembagian
  • Marasmus
  • Kwashiorkor
  • Marasmus-kwashiorkor
Marasmus adalah kekurangan energi pada kuliner yang mengakibatkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapat ASI serta tidak diberi kuliner penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.
Penyebab
  • Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
  • Kebiasaan kuliner yang tidak layak
  • Penyakit-penyakit infeksi jalan masuk pencernaan
Tanda dan gejala
  • Wajah ibarat orang tua, terlihat sangat kurus
  • Mata besar dan dalam, sinar mata sayu
  • Mental cengeng
  • Feces lunak atau diare
  • Rambut hitam, tidak gampang dicabut
  • Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit menghilang
  • Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur
  • Torax atau sela iga cekung
  • Atrofi otot, tulang terlihat jelas
  • Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya
  • Frekuensi nafas berkurang
  • Kadar Hb berkurang
  • Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun lantaran pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor ialah kekurangan protein, tetapi lantaran materi kuliner yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan citra kwashiorkor di aneka macam negara.
Penyebab
  • Kekurangan protein dalam makanan
  • Gangguan perembesan protein
  • Kehilangan protein secara tidak normal
  • Infeksi kronis
  • Perdarahan hebat
Tanda dan gejala
  • Wajah ibarat bulan “moon face”
  • Pertumbuhan terganggu
  • Sinar mata sayu
  • Lemas-lethargi
  • Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)
  • Rambut merah, jarang, gampang dicabut
  • Jaringan lemak masih ada
  • Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
  • Iga normal-tertutup oedema
  • Atrofi otot
  • Anoreksia
  • Diare
  • Pembesaran hati
  • Anemia
  • Sering terjadi acites
  • Oedema
Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala adonan antara marasmus dan kwashiorkor
Penatalaksanaan
Secara umum
  • Ruangan cukup hangat dan bersih
  • Posisi tubuh diubah-ubah (karena gampang terjadi dekubitus)
  • Pencegahan infeksi nosokomial
  • Penimbangan BB tiap hari
Secara khusus
Resusitasi dan terapi komplikasi
  • Koreksi kehilangan cairan tubuh dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)
  • Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A
  • Terapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat
  • Prinsip TKTP dan aksesori vitamin mineral
  • Bentuk kuliner diadaptasi secara individual (cair, lunak, biasa, kuliner dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering)
  • Pemantauan masukan kuliner tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan setiap saat)
Persiapan pulang
  • Gejala klinik tidak ada
  • Nafsu makan baik
  • Pembekalan terhadap orang renta perihal gizi, sikap hidup dan lingkungan yang sehat
Komplikasi
  • Infeksi jalan masuk pencernaan
  • Defisiensi vitamin
  • Depresi mental
Program pemerintah –penanggulangan KEP
Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan target utama
  • Ibu hamil
  • Bayi
  • Balita
  • Anak-anak sekolah dasar
Keterpaduan kegiatan
  • Penyuluhan gizi
  • Peningkatan pendapatan
  • Peningkatan pelayanan kesehatan
  • Keluarga berencana
  • Peningkatan tugas serta masyarakat
Kegiatan
Peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui keluarga, dasawisma dan posyandu
Penanganan secara khusus KEP berat
  • Rujukan pelayanan gizi di posyandu
  • Peningkatan gerakan sadar pangan dan gizi
  • ASI eksklusif
OBESITAS
  • adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.
  • Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diharapkan untuk fungsi tubuh
  • Gizi lebih (over weight) dimana berat tubuh melebihi berat tubuh rata-rata, namun tidak selalu identik dengan obesitas
BB >>> tidak selalu obesitas
Penyebab
  • Perilaku makan yang berafiliasi dengan faktor keluarga dan lingkungan
  • Aktifitas fisik yang rendah
  • Gangguan psikologis (bisa sebagai lantaran atau akibat)
  • Laju pertumbuhan yang sangat cepat
  • Genetik atau faktor keturunan
  • Gangguan hormon
Gejala
  • Terlihat sangat gemuk
  • Lebih tinggi dari anak normal seumur
  • Dagu ganda
  • Buah dada seperti berkembang
  • Perut menggantung
  • p3ns terlihat kecil
Terdapat 2 golongan obesitas
  • Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada sentra pengatur masukan makanan
  • Obesitas metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat
Resiko/dampak obesitas
  • Gangguan respon imunitas seluler
  • Penurunan acara bakterisida
  • Kadar besi dan seng rendah
Penatalaksanaan
  • Menurunkan BB sangat drastis sanggup menghentikan pertumbuhannya. Pada obesitas sedang, adakalanya penderita tidak memakan terlalu banyak, namun aktifitasnya kurang, sehingga latihan fisik yang intensif menjadi pilihan utama
  • Pada obesitas berat selain latihan fisik juga memerlukan terapi diet. Jumalh energi dikurangi, dan tubuh mengambil kekurangan dari jaringan lemak tanpa mengurangi pertumbuhan, dimana diet harus tetap mengandung zat gizi esensial.
  • Kurangi asupan energi, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus cukup, yaitu dengan mengubah sikap makan
  • Mengatasi gangguan psikologis
  • Meningkatkan acara fisik
  • Membatasi pemakaian obat-obatan yang untuk mengurangi nafsu makan
  • Bila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau hingga tidak sanggup berjalan, rujuk ke rumah sakit
  • Konsultasi (psikologi anak atau potongan endokrin)
ANEMIA
Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa materi yang diharapkan untuk pematangan eritrosit.
Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai normal, akhir defisiensi salah satu atau beberapa unsur kuliner yang esensial yang sanggup menghipnotis timbulnya defisiensi tersebut.
Macam-macam anemia
Anemia defisiensi besi adalah anemia lantaran kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin
Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang, bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12
Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau aplastik
ANEMIA DEFISIENSI BESI
  • Prevalensi tertinggi terjadi didaerah miskin, gizi jelek dan penderita infeksi
  • Hasil studi membuktikan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi otak permanen
  • Defisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka, menurunnya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.
Ciri
  • Akan memperlihatkan respon yang baik dengan kontribusi preparat besi
  • Kadar Hb meningkat 29% setiap 3 minggu
Tanda dan gejala
  • Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)
  • Lemah
  • Lesu
  • Hb rendah
  • Sering berdebar
  • Papil pengecap atrofi
  • Takikardi
  • Sakit kepala
  • Jantung membesar
Dampak
  • Produktivitas rendah
  • SDM untuk generasi berikutnya rendah
Penyebab
Sebab langsung
  • Kurang asupan kuliner yang mengandung zat besi
  • Mengkonsumsi kuliner penghambat perembesan zat besi
  • Infeksi penyakit
Sebab tidak langsung
  • Distribusi kuliner yang tidak merata ke seluruh daerah
Sebab mendasar
  • Pendidikan perempuan rendah
  • Ekonomi rendah
  • Lokasi ggeografis (daerah endemis malaria)
Kelompok target prioritas
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Balita
  • Anak usia sekolah
  • Tenaga kerja wanita
  • Wanita usia subur
Penanganan
  • Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta aksesori tambahan pada ibu hamil maupun menyusui
  • Pembekalan KIE kepada kader dan orang renta serta kontribusi aksesori dalam bentuk multivitamin kepada balita
  • Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah semoga lebih memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian aksesori tambahan kepada anak sekolah
  • Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta kontribusi aksesori kepada tenaga kerja wanita
  • Pemberian KIE dan aksesori dalam bentuk pil KB kepada perempuan usia subur (WUS)
DEFISIENSI VITAMIN A
Prevalensi tertinggi terjadi pada balita
Penyebab
  • Intake kuliner yang mengandung vitamin A kurang atau rendah
  • Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil hingga melahirkan akan memperlihatkan kadar vitamin A yang rendah pada ASI
  • MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan vitamin A
  • Gangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)
  • Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroid
  • Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)
Sifat
  • Mudah teroksidasi
  • Mudah rusak oleh sinar ultraviolet
  • Larut dalam lemak
Tanda dan gejala
  • Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea
  • Kadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl
Tanda hipervitaminosis
Akut
  • Mual, muntah
  • Fontanela meningkat
Kronis
  • Anoreksia
  • Kurus
  • Cengeng
  • Pembengkakan tulang
Upaya pemerintah
  • Penyuluhan semoga meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro vitamin A
  • Fortifikasi (susu, MSG, tepung terigu, mie instan)
  • Distribusi kapsul vitamin A takaran tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
  • Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis ketika ditemukan (200.000 IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 ahad berikutnya (200.000 IU)
  • Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis ketika ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia 6-12 bulan 100.000 IU,  usia < 6 bulan 50.000 IU, takaran pada hari berikutnya diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 ahad kemudian takaran yang diberikan juga sesuai usia
  • Pasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)
Catatan
  • Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya sanggup dipenuhi dari luar tubuh, dimana kalau asupannya berlebihan bisa mengakibatkan keracunan lantaran tidak larut dalam air
  • Gangguan asupan vitamin A bisa mengakibatkan morbili, diare yang bisa berujung pada morbiditas  dan mortalitas, dan pneumonia
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
  • Adalah sekumpulan tanda-tanda yang sanggup ditimbulkan lantaran tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama.
  • Merupakna duduk kasus dunia
  • Terjadi pada tempat pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup mengandung yodium
  • Defisiensi yang berlangsung usang akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok
Dampak
  • Pembesaran kelenjar gondok
  • Hipotiroid
  • Kretinisme
  • Kegagalan reproduksi
  • Kematian
Defisiensi pada janin
  • Dampak dari kekurangan yodium pada ibu
  • Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir
  • Terjadi kretinisme endemis
  • Jenis syaraf (kemunduran mental, bisu-tuli, diplegia spatik)
  • Miksedema (memperlihatkan tanda-tanda hipotiroid dan dwarfisme)
Defisiensi pada BBL
  • Penting untuk perkembangan otak yang normal
  • Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun pada mereka yang dilahirkan dari perempuan yang mengalami defisiensi yodium
Defisiensi pada anak
  • Puncak insiden pada masa remaja
  • Prevalensi perempuan lebih tinggi dari laki-laki
  • Terjadi gangguan kinerja berguru dan nilai kecerdasan
Klasifikasi tingkat pembesaran kelenjar berdasarkan WHO (1990)
  • Tingkat 0 : tidak ada pembesaran kelenjar
  • Tingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya sanggup diketahui dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah maksimal
  • Tingkat IB : hanya terlihat pada posisi tengadah maksimal
  • Tingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan sanggup dilihat dari jarak ± 5 meter
  • Tingkat III : terlihat faktual dari jarak jauh
Sasaran
  • Ibu hamil
  • WUS
Dosis dan kelompok target kontribusi kapsul yodium
  • Bayi < 1tahun : 100 mg
  • Balita 1-5 tahun : 200 mg
  • Wanita 6-35 tahun : 400 mg
  • Ibu hamil (bumil) : 200 mg
  • Ibu meneteki (buteki) : 200 mg
  • Pria 6-20 tahun : 400 mg
GAKY tidak berafiliasi denga tingkat sosek melainkan dengan geografis
Spektrum gangguan akhir kekurangan yodium
  • Fetus : abortus, lahir mati, ajal perinatal, ajal bayi, kretinisme nervosa (bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema, kerusakan psikomotor
  • Neonatus : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonatus
  • Anak dan cerdik balig cukup akal : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah), gangguan perkembangan
  • Dewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh yodium
Sumber kuliner beryodium yaitu kuliner dari maritim ibarat ikan, rumput maritim dan sea food. Sedangkan penghambat perembesan yodium (goitrogenik) ibarat kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, kuliner yang panas, pedas dan rempah-rempah.
Pencegahan/penanggulangan
  • Fortifikasi : garam
  • Suplementasi : tablet, injeksi lipiodol, kapsul minyak beryodium









    sumber: kuliah ilmu gizi
    prof mary astuti

Sumber http://frequencia89.blogspot.com