Monday, July 17, 2017

√ Mengenal Jenis Penyakit Hati Dalam Islam

Dalam islam ada dikenal istilah penyakit hati, dimana penyakit ini mendapat fokus yang agak lebih lantaran hati mempunyai tugas yang sangat besar dalam membentuk aksara kepribadian seseorang sehingga. Banyak para ulama beropini kalau penyakit itu sangat berbahaya lantaran memliki dampak yang sangat beruk bagi seseorang. 
Dalam islam ada dikenal istilah penyakit hati √ Mengenal Jenis Penyakit Hati Dalam Islam
Mengenal jenis Penyakit Hati dalam Islam
Bahaya yang terdapat dari penyakit hati tersebut adalah; Hidup tidak hening dan merasa menderita, Berdosa, terancam siksa di Neraka, Bisa mendatangkan adzab, Merugikan diri dan menciptakan risih orang lain, Kadang sanggup menciptakan fisik sendiri juga jadi sakit, dan bahkan sanggup mengakibatkan seseorang intu mejadi kafir, menyerupai firman Allah Swt berikut ini:
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS At Taubah : 125)
Oleh sebaba itu biar kita tercegah dari hal-hal yang tersebut di atas maka sebaiknya anda mengenal janis-jenis penyakit hati yang dalam Islam yang sebagai pemaham diri kita sebagai prses perenungan diri ataupun pembenahan diri biar selamat di dunia dan di akhirat. 
1. Sikap Riya’
Ria sceara umum sanggup diartikan sebagai perilaku dimanan seseorang akan memperlihatkan amalan kebajikan yang dilakukannya kapa orang lain baik dengan tujuan unruk mendapat kebanggaan taupun tidak dengan buka semata mata lantaran Allah Swt. Rasanya kalau kita sebagai hamba Allah Swt dan melaksanakan amalan ibadah hanya dengan tujuan menampakkan kepada insan lainnya itu merupakan hal yang rugi dan sangat bodoh, lantaran kita tidak akan mendapatlkan tanggapan apa-apa dari Allah Swt ketika kita bribadah dengan tujuan menampakan kepa orang lain.  Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat contoh-contoh ria berikut ini:
• Ada sebagian orang yang melaksanakan shalat dengan rajin secara berjamaah dengan tujuan untuk mendapat oujian dari oarang lain
• Mapaerbaiki ahklak dan perbuatan hanya lantaran igin mendapat kebanggaan dari orang sekitat.
• Melalukan amal bakti baik berupa sedekah ataupun hadiah biar dianggap orang kaya dan bahagia memberi oleh orang lainnya
• Dan lain sebagianya, dengan titik uatma yaitu aktivitas ibadah ataupun aktivitas baik lainya yang bukan semata mata lantaran Allah Swt..

Merujuk kepada pendapat Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari, Dia berkata: “sifat Riya itu yaitu perilaku dimana seseorang menampakkan ibadahnya dengan tujuan dilihat insan lain, kemudian mereka memuji oarnag yang malukan amalan tersebut”.
Menurut Imam Al-Ghazali, Riyaadalah mencari kedudukan pada hati insan dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.
Sikap riya ini sanggup muncul kapan dan dimanapun. Boleh jadi ketika sebelum melaksanakan amalan sahlih, ataupun ketika seseorang sedang melaksanakan amalan kepada Allah Swt. Allah Swt, berfirman dalam Quran yang maknanya:
“Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti (perasaan si penerima) menyerupai orang yang menafkahkan hartanya lantaran riya kepada insan dan ia tidak berimana kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 264)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat lantaran riya.” (QS. Al Maa’uun 4-6)

2. Sikap Ujub
Sikap Ujub yaitu perilaku dimana seseorang akan mengagumi diri mereka sendiri, lantaran merasa lebih dari orang lain.
Sekilas Mungkin perilaku ini agak menyerupai dengan perilaku takabbur. Namun kalau perilaku ujub, belum tentu sambil berkeyakinan menolak kebenaran.
Merujuk pada pendapat ulama besar Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, perasaan ujub yaitu Perasaan kecintaan yang dimiliki seseorang pada suatu karunia Allah Swt kepada dirinya, dan merka merasa memilikinya sendiri karunia tersebut, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Allah swt.”
Meski tentu tidak selalu, namun sanggup jadi seseorang itu menjadi ujub lantaran hal-hal berikut ini:
• Sering mendaptkan pujian-pujian dari orang lain
• Sering berhasil dalam usaha 
• Memmiliki kesempatan yang selalu gampang padahal sangat sulit bagi orang lain. 
• Hebat, Terkenal, dan kaya raya
• Cerdas dan mempunyai banyak keahlian
• Meiki betuk phisisk yang indah dan menarik
• Dan lain sebagianya

Rasulullah Saw bersabda, “Tiga hal yang membinasakan: Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar, dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)

3. Takabbur
Makna Takabbur itu yaitu sombong. Allah swt sangat mebeci orang-orang yang sombong di muka bumi, lantaran sifat sombong tersebut yaitu hanya milik Allah Swt semata, maka bagi orang yang mempunyai perilaku sombong berarti mereka telah memakai pakaian Allah Swt sebagai pencipta alam semesta ini beserta seluruh isinya. Larangan untuk dihentikan sombong tersebut digamabrakan dalam firman Allah Swt berikut Ini:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Dan janganlah kau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, lantaran sesungguhnya kau sekali-kali tidak sanggup menembus bumi dan sekali-kali kau tidak akan hingga setinggi gunung. (QS Al Isra :37)

Haru dipahami bahwa perilaku sombong ini sanggup jadi tanpa kita menyadari sama sekali dalam mengarungi hidup ini. Contohnya ketiak ada sabahat kita yang mencoba menasehati kita kita malah beranggapan kalau merka mengurui kita sehingga kita pribadi menolaknya mentah mentah. Terkadang Kita beranggapan kalau diri kita sudah sangat benar, pintar, dan tidak ada kekurangan. Sehingga faktor tersebut menciptakan kita merasa tidak perlu lagi mendengarkan nasehat dari orang sekitar kita. 

Sombong prakteknya sanggup bermacam-macam. Namun pada dasarnya sombong itu yaitu merendahkan orang lain dan menolak kebenaran.
Beberapa rujukan orang-orang sombong yang dimusnahkan oleh Allah diantaranya adalah: Firaun, Raja Namrud, Qarun, dan lain-lain. Nabi Muhammad Saw bersabda dalam gadist nya, 

Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya ada perilaku sombong meski hanya sebesar biji sawi (sarrah).”

Sebenarnya Bagi orang yang mempunyai penyakit hati jenis ini, ada cara gampang bersama-sama untuk mengobati nya. Adapun caranya yaitu dengan cara ‘buka mata’ untuk melihat kenyataan hakikat hidup ini sehingga tidak menjadi lupa diri. Lumrah memang kalau orang yang mempunyai sifat sombong itu yaitu orang yang sanggup meilahta keadaan bersama-sama tenatang hakikat hiduonya, dimana mereka terlalu banyak di pengaruhi oleh jiwa cinta dunia yang sementara ini alias tidak awet selamanya.

Sekian dulu kupasan singkat wacana jenis penyakit hati dalam agama islam, dan akan diteruskan lagi poin-poin ini pada tahap berkutnya sebagai poin komplemen dari penyakit hati ini. Sekian dan terimakasih. wassalam 


Sumber http://www.pondok-belajar.com/