Sosial Asosiatif : Pengertian, Bentuk, Macam, Faktor, Proses dan Menurut Para ahli : Adalah kekerabatan positif yang terjadi dalam masyarakat
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Keadilan – Makna , Macam, Landasan, Sosial, Para Ahli
Pengertian Proses Sosial Asosiatif
Menurut para sosiolog terdapat dua jenis proses sosial yang terjadi sebagai akhir dari interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, biasanya akan menghasilkan dua jenis proses sosial, pertama proses sosial yang sifatnya asosiatif, kedua proses sosial yang sifatnya disosiatif.
Proses sosial asosiatif ialah kekerabatan positif yang terjadi dalam masyarakat, proses ini bersifat membangun serta mempererat atau memperkuat kekerabatan jalinan solodaritas dalam kelompok masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang lebih erat.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Kelompok Sosial – Faktor, Pembentukan, Ciri, Klasifikasi, Contoh, Para Ahli
Menurut Para Ahli
- Menurut Mark L. Knap pengertian interaksi sosial merupakan proses sosial utama yang mempunyai dua bentuk pokok, yaitu: menjauhkan dan mendekatkan
- Proses Interaksi sosial berdasarkan Herbert Blumer ialah pada ketika insan bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia.
- Alvin dan Helen Gouldner menjelaskan “Interaksi sebagai agresi dan reaksi diantara orang-orang ” sedangkan Koentjaraningrat menjelaskan “Terjadinya interaksi apabila suatu individu berbuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan reaksi dari individu atau individu-individu lainnya”.
- “Interaksi sosial ialah kekerabatan antar insan yang menghasilkan suatu proses efek menghipnotis yang menghasilkan kekerabatan tetap dan pada jadinya memungkinkan pembentukan struktur sosial”. (Murdiyatmoko dan Handayani,2004)
- Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial ialah kontak atau kekerabatan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok”
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Ideologi Sosialisme” Pengertian & ( Sejarah – Ciri – Contoh )
Ciri dan Syarat Interaksi Sosial
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri – ciri interaksi sosial, antara lain :
- Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
- Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
- Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
- Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
Kontak sosial
Hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing – masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak haras bersentuhan secara fisik.
Menurut soekanto (2000) kontak social secara harfiah adalh bantu-membantu menyentuh. Secara fisik kontak social gres terjadi apabila ada kekerabatan fisikal, sebagai tanda-tanda social hal itu bukan semata-mata kekerabatan badaniah, lantaran kekerabatan social terjadi tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang sanggup berafiliasi dengan orang lain tanpa haras menyentuhnya. Misalnya, kontak social terjadi ketika seseorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak social juga sanggup dilakukan dengan memakai teknologi, ibarat melalui telpon,radio, surat, televise, internet dan sebagainya.
Kontak social sanggup berlangsung dalam lima bentuk:
- Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang-perorang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari norma- norma yang terjadi di masyarakatnya. Berger dan lukman (2000) proses ini terjadi melalui proses objektivasi, yaitu interaksi social yang terjadi dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi.
- Antara orrang per orang dengan suatu kelompok masyarakat atau sebaliknya.
- Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain dalam suatu komonitas.
- Antar orang perorang dengan komunitas masyarakat global di dunia internasional.
- Antar orang perorang, kelompok, masyarakat dan dunia global, dimana kontak social terjadi secar simultan di antara mereka.
Kehidupan seseorang ketika ini telah masuk pada dunia yang serba pilihan. Seseorang sanggup menentukan seseorang hidup dalam kelompok atau hidup dalm masyarakat, bahkan ia boleh hidup dalam dunia yang serba global. Artinya: seseorang dapat
memilih apakah dalam masyarakat local atau global atau menentukan kedua-duanya, yaitu glokal (global- lokal), maka kontak-kontk social menjadi sangat beragam dan rumit.
Secara konseptual kontak social sanggup dibedakan antara kontak social primer dan kontak social sekunder.
- Kontak social primer yaitu kontak social yang terjadi secara eksklusif antara seseorang dan orang atau kelompok masyarakat lainnya secara tatap muka.
- Kontak social sekunder yaitu kontak social yang terjadi melalui mediator yang sifatnya manusiawi maupun teknologi.
Ketika masyarakat ketika ini telah berkembang dengan tingkat kemajuan teknologi informasi semacam ini, maka kontak-kontak social primer dan sekunder semakin sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Seperti kontak telefon yang memakai teknologi teleconference dimana kontak terjadi antara orang-perorang (orang dengan kelompok dsb.), secara tatap muka dan orang salimng menyapa dari kawasan yang berjauhan dan sangat jauh.
Komunikasi
Artinya berafiliasi atau bergaul dengan orang lain. Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap dan sikap orang lain berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik atau sikap, sikap dan perasaa- perasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap dan sikap tersebut berdasarkan
padapengalaman yang pernah ia alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi oleh media yang digunakan, sehingga media dipakai kadang-kadang juga ikut menghipnotis isi informasi dan penafsiran. Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu menyertai dalam tiap situasi komunikasi , yaitu sumber informasi, media, dan akseptor informasi. Sumber informasi ialah seseorang atau institusi yang mempunyai materi informasi untuk disebarkan pada masyarakat luas. Media ialah saluran yang dipakai untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakn secara tatap muka atau media massa yang dipakai untuk khalayak umum. Sedangkan akseptor informasi ialah orang atau kelompok dari masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang mendapatkan informasi.
Selain tiga unsure tadi yang terpenting dari komunikasi ialah acara memaknai informasi yang disampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan yang dibentuk oleh khalayak terhadap informasi yang diterimanya.
Pemaknaan terhadap informasi bersifat subyektif dan kontekstual. Subyektif artinya masing-masing pihak mempunyai kapsitas untuk memaknai informasi yang disebarkan atau diterimanya berdasarkan pada apa yang diyakini,dirasakan dan dimengerti berdasarkan pengetahuan kedua pihak. Sedangkan kontekstual ialah bahewa pemaknaan itu berkaitan erat dengan kondisi waktu dan kawasan dimana informasi itu ada dan kedua pihak ada.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lingkungan Sosial : Pengertian, Faktor, Dan Jenis Beserta Contohnya Lengkap
Macam-Macam Proses Sosial
Gillin & Gillin menyampaikan bahwa: Proses-proses sosial ialah cara-cara berafiliasi yang sanggup dilihat apabila orang- perorangan dan kelompok-kelompok insan saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk kekerabatan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menimbulkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.
Interaksi Sosial Asosiatif dalam Komunitas dan Masyarakat Luas
Interaksi Asosiatif : Proses sosial yang mengarah kepada bentuk-bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan).
Sifat Interaksi Asosiatif : Sifat interaksi asosiatif bersifat menguatkan ikatan sosial, cenderung kontinyu atau berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena, yaitu:
- Didasarkan kepada kebutuhan yang nyata
- Memperhitungkan efektivitas
- Memperhatikan efisiensi
- Mendasarkan pada kaidah-kaidah atau nilai dan norma sosial yang berlaku
- Tidak memaksa secara fisik dan mental.
Bentuk Proses Asosiatif : Pada interaksi sosial asosiatif ini terdapat empat bentuk- bentuk proses asosiatif antara lain
Interaksi Sosial Disosiatif dalam Komunitas dan Masyarakat Luas
Interaksi Sosial Disosiatif : Proses perlawanan (oposisi) yang dilakukan oleh individu- individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat. Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, sanggup ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.
Bentuk Proses Disosiatif : Pada interaksi sosial disosiatif ini terdapat tiga bentuk- bentuk proses disosiatif antara lain
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 24 Pengertian, Jenis Dan Tujuan Sosialisasi Menurut Para Ahli Lengkap
Sifat dan bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial yang terjadi sanggup bersifat positif sanggup pula bersifat negative. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial asosiatif. Sedangkan interaksi sosial negative disebut juga interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial asosiatif mengarah pada persatuan lantaran interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat didalamnya mengarah pada persatuan. Interaksi sosial disosiatif mengarah pada “perpecahan” lantaran interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat didalamnya mengarah pada perpecahan. Dengan demikian terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya berlawanan, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Proses Interaksi Sosial Sosiatif
Bentuk-bentuk proses asosiatif, antara lain.
Kerja sama
Kerjasama ialah proses saling mendekati dan bekerja sama antar individu, antara individu dan kelompok, dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan bersama. Kerjasama sanggup kita temukan pada semua kelompok umur, mulai belum dewasa hingga orang dewasa. Pada hakikatnya, kolaborasi timbul apabila :
- Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yang sama.
- Masaing-masing pihak menyadari bahwamereka hanya mungkin memenuhi kepentingan-kepentingan mereka tersebut melalui kerja sama.
Kerja sama ialah suatu perjuangan bersama antarindividu ataupun kelompok untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk dirinya atau orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan individu terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kolaborasi sanggup berlangsung jikalau seseorang menyadari dirinya mempunyai kepentingan yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada ketika yang sama mempunyai pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dari kepentingan yang sama dan juga pengorganisasian diri merupakan sesuatu yang penting dalam kerja sama.
Kerja sama akan bertambah berpengaruh jikalau terdapat ancaman bahaya dari luar dan juga tindakan-tindak luar yang menyinggung kesetiaan yang telah tertanam dalam kelompok, dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang. Contohnya, kolaborasi antara prajurit dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam sebuah medan pertempuran. Proses sosial erat kaitannya dengan kolaborasi ialah konsensus. Konsensus terjadi kalau dua pihak atau lebih ingin memelihara adanya kekerabatan dan masing-masing memandang sebagai kepentingan sendiri. Dalam mengadakan konsensul sanggup muncul jikalau anggota kelompok mempunyai perbedaan pendapat. Dalam konsensus, kontradiksi kepentingan terlihat nyata, tetapi tidak sebesar di konflik.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama – Berdasarkan pelaksanaannya, kolaborasi mempunyai bentuk-bentuk antara lain lain sebagai berikut…
- Kerukuran atau gotong royong ialah bentuk kolaborasi yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan eksklusif dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong.
- Bargaining, yaitu kegiatan perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
- Kooptasi, yaitu mekanisme penerimaan unsur-unsur gres di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi sebagai satu-satunya tips untuk menghindari adanya konflik yang sanggup mengguncang organisasi
- Koalisi, ialah kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi menghasilkan keadaan dengan tidak stabil lantaran ke-2 organisasi mempunyai struktur tersendiri.
- Joint-venture, ialah bentuk kolaborasi dalam perusahaan proyek khusus, ibarat pengeboran minyak dan juga perhotelan.
Berdasarkan bentuk kerjanya, kolaborasi dibagi dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut…
- Kerja sama spontan ialah kolaborasi serta-merta
- Kerja sama eksklusif adalah kolaborasi yang dilakukan dari hasil perintah atasan atau penguasa.
- Kerja sama kontak ialah kolaborasi atas dasar perintah tertentu.
- Kerja sama tradisional adalah kolaborasi sebagai penggalan antaraunsur dalam sistem sosial
Akomodasi
Akomodasi ialah usaha-usaha insan untuk meredakan suatu pertentangan. Akomodasi dilakukan dengan tujuan tercapainya kestabilan dan keharmonisan dalam kehidupan. Misalnya, perkelahian antara dua orang siswa di sekolah. Guru sanggup menjadi mediator untuk mendamaikan kedua siswa setelah guru mempelajari penyebab terjadinya perkelahian. Adapun tujuan fasilitas sebagai berikut :
- Mengurangi kontradiksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok insan sebagai akhir perbedaan faham.
- Mencegah meledaknya suatu kontradiksi untuk sementara waktu atau secara temporer.
- Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akhir faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
- Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, contohnya lewat perkawinan campuran.
Bentuk-Bentuk Akomodasi – Akomodasi sebagai proes mempunyai beberap bentuk antara lain sebagai berikut…
- Koersi adalah bentuk dari fasilitas yang berlangsung lantaran paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain. Contohnya sistem rezim (pemerintahan) totaliter.
- Kompromi adalah bentuk dari fasilitas yng pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi ialah semua pihak bersedia mencicipi dan memahami keadaan pihak lain. Contohnya: perjanjian gencatan senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang.
- Arbitrase adalah bentuk fasilitas yang terjadi apabila terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Maka dari itu diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal dari tubuh yang berwenang. Contohnya: penyelesaian kontradiksi antara pengusaha dan serikat buruh diselesaikan melalui arbitrase (pihak ketiga yang netral).
- Mediasi adalah pihak ketiga untuk penengah atau juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang betikai. Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja.
- Konsiliasi ialah upaya mempertemukan cita-cita pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya suat persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan asimilasi. Contohnya, panitia tetap penyelesaian problem ketenagakerjaan mengundang perusaan dan wakil karyawan untuk menuntaskan masalah.
- Toleransi adalah bentuk fasilitas tanpa adanya persetujuan resmi lantaran tanpa disadari dan direncanakan, adanya cita-cita untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.
- Stalemate adalah bentuk dari fasilitas yang terjadik ketika kelompok terlibat kontradiksi dengan kekuatan seimbang. Dengan kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju ataupun mundur sehingga kontradiksi akan berhenti dengan sendirinya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fakta Sosial – Pengertian, Jenis, Individu, Karakteristik, Contoh, Para Ahli
Asimilasi
Asimilasi merupakan bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan diantara orang-orang atau kelompok manusia. Mereka tidak lagi merasa sebagai kelompok yang berbeda alasannya mereka lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan yang akan dicapai bersama.
Menurut Koentjaraningrat, mekanisme asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam kelompok tersebut berinteraksi secara eksklusif secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.
Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut :
- Kelompok-kelompok insan yang berbeda kebudayaan nya.
- Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara eksklusif dan intensif dalam waktu lama.
- Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok insan tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Faktor-Faktor Mempermudah/Mendorong Asimilasi – Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi ialah
- Sikap toleransi
- Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (tiap-tiap individu menerima kesempatan yang serupa untuk mencapai kedudukan khusus atas dasar kemampuan & jasanya)
- Sikap menghargai orang-orang absurd dan kebudayaannya
- Tingkahlaku yang terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
- Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan
- Perkawinan adonan (amalgamasi)
- Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi – Sebaliknya, faktor-faktor yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi ialah sebagai berikut…
- Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Misalnya, orang indian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah khusus (reservation).
- Kurangnya pengetahuan perihal kebudayaan yang dihadapi
- Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
- Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lain.
- Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah.
- Terdapat in group feeling yang kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yang berpengaruh bahwa individu terikat di dalam kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan
- Terdapat gangguan golongan minoritas terhadap golongan yang berkuasa. Contoh, perlakuan bernafsu terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika Serika sehabis pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
- Memiliki perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
Akulturasi
Akulturasi ialah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan absurd menjadi penggalan dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan absurd sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang orisinil sebagai penerima.
Contoh Akulturasi:
- Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian membuat kebudayaan Islam yang bercorak Hindu
- Musik Melayu bertemu dengan musik portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan musik keroncong
Paternalisme
Paternalisme ialah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang-kadang dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi).
Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial ibarat ini hendaknya cepat diatasi supaya tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi (asli).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Media Sosial – Sejarah, Fungsi, Peran, Jenis, Ciri, Pertumbuhan, Dampak, Para Ahli
Proses Disosiatif
Proses disosiatif merupakan kebalikan dari peruses asosiasif. Bila pada proses sosial asosiatif lebih menekankan bentuk kerjasama, proses sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk persaingan atau perlawanan. Terdapat tiga bentuk interaksi disosiatif yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Persaingan
Persaingan ialah suatu proses sosial yang terjadi di mana individu atau kelompoks aling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari laba melalui bidang-bidang tertentu dengan memakai cara-cara yang terbuka dan adil. Misalnya, persaingan antara dua juara kelas di satu sekolah untuk menerangkan siapa yang layak menerima bintang sekolah. Kedua juara kelas itu akan berguru dengan sungguh-sungguhuntuk mencapai gelar tersebut. Persaingan yang terjadi antara dua orang tersebut merupakan persaingan pribadi. Ada juga persaingan yang bersifat kelompok, contohnya persaingan antara Persipura Jayapura dan Persib Bandung dalam memperebutkan kawasan du putaran Final Liga Indonesia.
Pertentangan
Pertentangan ialah suatu proses sosial dimana seseorang atau kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan atau keinginannya.
Pertentangan sanggup timbul karena :
- Perbedaan pendapat, prinsip, hukum antar individu,
- Perbedaan adat-istiadat dan kebudayaan,
- Perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial ,
- Perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi.
Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan tanda-tanda adanya ketidak puasan terhadap seseorang atau sesuatu. Sikap tersebut sanggup terlihat terang atau tersembunyi. Sikap tersembunyi tersebut sanggup berbuah menjadi kebencian, akan tetapi tidak hingga menjadi kontradiksi atau pertikaian
Hubungan antar individu dimaksudkan supaya seluruh komponen sosial berjalan dengan baik dan dinamis. Akan tetapi kekerabatan yang diperlukan ialah kekerabatan antar individu maupun kelompok yang bersifat positif bukan yang bersikap negative yang sanggup menimbulkan perpecahan. Dalam hal itu, kita harus senantiasa menjaga kekerabatan yang serasi dengan sesame, baik keluarga, teman, maupun warga masyarakat supaya tercipta kerukunan dan kenyamanan hidup yang hakiki.
Daftar Pustaka
Soekanto, s.1987.SOSIOLOGISUATUPENGANTAR. Rajawali pers: Jakarta
Anonymous.2011.http://proses interaksi social. Ac.id.(diakses 02-04-2011)
Anonymous.2011.http://wikipedia.org. (diakses 02-04-2011)
Anonymous.2011.http://proses social asosiatif dan disosiatif.(diakses 02-04-2011)
Sumber aciknadzirah.blogspot.com